BAB I PENDAHULUAN Pemahaman mengenai sensasi nyeri serta usaha untuk mengontrol atau mereduksi level nyeri, selalu menjadi salah satu aspek penting dari terapi medis. Dalam praktek, nyeri adalah masalah medis yang sering ditemui. Bahkan tidakjarang menjadi keluhan utama yang membuat pasien datang menemui dokter. Dari data yang ada, 9 dari 10 orang di Amerika secara reguler mengalami nyeri. etiap tahunnya, !" juta orang di Amerika mengalami nyeri akut karena trauma ataupun pembedahan dan "0 juta orang mengalami nyeri kronik. #yeri kronik adalah penyebab tersering dari disabilitas dalam jangka $aktu yang lama, dan hampirsepertiga dari orang di Amerika mengalami nyeri kronik yang berat pada masa hidupnya. %asalah lain adalah kenyataan bah$a sering kali penanganan terhadap nye ri tid ak memada i. Pen ang anan yang tid ak ade kua t terh ada p nyeri dap at menimbulkan kerugian secara &isik, psikologis dan &inansial. Pemahaman akan mekanisme nyeri yang baik dapat meningkatkan kualitas penanganan terhadap nyeri. #yeri telah lama menjadi subjek yang sulit dimengerti. #amun pemahaman tentang nyeri saat ini telah mengalami revolusi. A$ alnya pengertian nyeri hanya menitik beratkan pada sensasi yang disebabkan oleh adanya cedera atau penyakit. aat ini telah berkembang dengan penjelasa n mengenai proses yang lebih kompleks dan mengikutsertakan dimensi emosi dan kogniti& selain sensorik. ebagai dasar dari mekanisme nyeri adalah adanya jaras penghantar nyeri, yang bekerja menerima impuls dari peri&er, serta menghantarkannya ke susunan sara& pusat sehingga dapat diterjemahkan sebagai sebuah persepsi yang sensasi yan g tid ak menyen ang kan ata u men gancam. Pro ses ini meny angkut empat kej adian yaitu tra nsduks i, transmisi, per seps i dan mod ula si, yang mel iba tka n berbagai macam struktural baik sara& sensoris peri&er, medula spinalis serta struktur yang lebih tinggi di batang otak dan korteks. Proses yang kompleks ini melibatkan berbagai mediator kimia dan reseptornya. 1