bab 1

Upload: leni-apriani

Post on 13-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KEPERAWATAN

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakangkesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk Indonesia, dimana proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Sementara tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan tersebut. Krisis ekonomi dan lapangan pekerjaan yang kurang dapat menjadi penyebab meningkatnya jumlah penderita gangguan jiwa. Gejala gangguan kesehatan mental yang mencakup mulai dari gangguan kecemasan, depresi, panik, hingga gangguan jiwa yang berat, hingga pada tindakan bunuh diri semakin banyak di masyarakat. Sebagai manusia harus membina hubungan interpersonal yang positif, dan sehat. Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan sementara identitas pribadi tetap dipertahankan. Individu juga harus membina hubungan saling tergantung, yang merupakan keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam suatu hubungan. Ketidakmampuan individu untuk beradaptasi terhadap lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Seperti isolasi sosial, halusinasi, defisit perawatan diri dan harga diri rendah kronik yang akan dibahas dalam makalah ini.Isolasi sosial adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2009).Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari pancaindera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal, atau gangguan persepsi dimana pasien mengekspresikan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata atau persepsi palsu namun dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata oleh pasien (Stuart & Laraia, 2001).

Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK (toilet) (Fitria, 2009).

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, adanya perasaan hilang percaya diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai dengan ideal diri (Keliat, 2009)Berdasarkan hasil observasi dan pengkajian di Ruang Elang didapatkan hasil bahwa selama bulan Maret tahun 2014 jumlah pasien dengan gangguan stimulasi persepsi halusinasi sebesar 60,16% (71 orang), pasien dengan isolasi sosial sebesar 20,3% (24 orang), pasien dengan RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) sebesar 12,31% (24 orang), pasien dengan waham sebesar 2,54 % (3 orang), pasien dengan harga diri kronik adalah sebesar 4,23% (5 orang). Pada bulan April tahun 2014 didapatkan hasil bahwa pasien dengan gangguan stimulasi persepsi halusinasi sebesar 57,69% (90 orang), pasien isolasi sosial sebesar 23,07% (36 orang), pasien dengan RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) sebesar 15,38% (24 orang), pasien dengan waham sebesar 3,84% (6 orang). Sedangkan data pada bulan Mei tahun 2014 didapatkan hasil bahwa pasien dengan gangguan stimulasi persepsi halusinasi adalah sebesar 55,48% (86 orang), pasien isolasi sosial sebesar 25,16% (39 orang), pasien RPK (Resiko Perilaku Kekerasan) sebesar 17,41% (27 orang ), pasien dengan waham sebesar 1,93% ( 3 orang ).

Peran perawat dalam mengatasi masalah tersebut melalui promotif yaitu dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga tentang bagaimana cara merawat pasien dengan isolasi sosial dan dapat mengetahui gejala dan akibat nya. Preventif dengan cara pencegahan kegawatan agar tidak timbul seperti resiko perilaku kekerasan, hingga resiko buuh diri. Kuratif dengan cara berkolaborasi dengan tim kesehatan unyuk memberikan pengobatan rehabilitative yang membantu klien dalam kegiatan sehari-hari agar dapat kembali menjadi kehidupan yang normal.

Dari uraian diatas penulis tertaik mengangkat judul Asuhan Keperawatan Pada Tn. N dengan Isolasi Sosial di Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa dr. soeharto Herdjian, Jakarta.B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Diperolehnya pengalaman nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada Tn. N dengan Isolasi Sosial di Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa dr. soeharto Herdjian, Jakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada Tn. N

b. Mampu menentukan diagnosa pada Tn. N

c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Tn. N

d. Mampu melakukan evaluasi pada Tn. N

e. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktik

f. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta dapat mencari solusi/alternative pemecahan masalah.

g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Tn. NC. Ruang Lingkup

Penulisan makalah ilmiah ini merupakan pembahasan pemberian asuhan keperawatan pada Tn. N dengan Isolasi Sosial di Ruang Elang Rumah Sakit Jiwa dr. soeharto Herdjian, Jakarta.D. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang selanjutnya disajikan dalam bentuk narasi dengan pemecahan masalah sesuai dengan masalah yang ditemukan. Adapun tekhnik ataupun metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan

Dengan mengumpulkan beberapa referensi diantaranya buku-buku dengan cara membaca dan mempelajari bahan yang berhubungan dengan isolasi sosial, halusinasi, defisit perawatan diri dan harga diri rendah kronik.

2. Studi dokumentasi

Dengan mempelajari catatan keperawatan status klien dan catatan medis klien.

3. Wawancara

Yaitu dengan melakukan observasi secara langsung, menggali informasi dari klien dengan isolasi sosial, halusinasi, defisit perawatan diri dan harga diri rendah kronik.

Dengan mengadakan wawancara dengan klien sebagai upaya untuk melengkapi dan memvalidasi data penulis berkolaborasi dengan perawat ruangan.