bab 1 refisis
TRANSCRIPT
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT.Medion Farma Jaya merupakan salah satu produsen obat hewan yang cukup
besar di Indonesia, bahkan sekarang ini PT.Medion sedang mengembangkan
sayapnya untuk menembus pasar dunia. Ada beberapa produk dimana proses
pembuatannya itu harus dilakukan di dalam ruangan steril.
Ada beberapa kasus sekarang - sekarang ini yang cukup hebat dimana pada ahir
proses produksi sering teradinya obat yang tidak steril, sehingga obat tidak layak
untuk di pasarkan !gagal", ini teradi memang cukup banyak #aktor, salah satunya di
duga suhu $% ruangan yang sering berubah-ubah, yang mana ika $% didalam
ruangan tinggi ini akan memicu tumbuhnya bakteri & bakteri dan amur yang bisa
membuat obat menadi tidak steril. 'i duga adanya kenaikan suhu pada ruangan
tersebut dikarenakan oleh bagian atapnya, yakni pla#on. Pla#on yang digunakan di
ruangan ini adalah pla#on enis sandwich panel. Pla#on enis sandwich panel ini terdiri
dari ( lapisan yakni, lapisan pertama yaitu lembaran plat dari stainless steel, lapisan
kedua yaitu styro#oam dan lapisan ketiganya dari stainless steel. 'imana dari
in#ormasi yang saya peroleh sandwich panel ini mampu menaga suhu sampai -)*
℃ . +leh karena itu saya merasa tertarik dan tertantang untuk menganalisa
plafond Sandwich panel pada ruangan steril tersebut, dimana mungkin pada plafond
Sandwich panel tersebut mengalami perpindahan panas yang cukup besar atau ada
teradinya suatu kebocoran sehingga suhu dan $% !kelembaban" ruangan menadi
tidak stabil.
1
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 2/22
2
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 3/22
1 1
1.2 Perumusan Masalah
1.3 'engan kasus yang teradi dimana sering teradinya $% !kelembaban"
ruangan yang sering berubah-ubah di duga ini mengakibatkan proses akhir produksi
menadi tidak steril, maka akan di lakukan perumusan masalahnya. Adapun rumusan
masalahnya yaitu sebagai berikut . Apakah yang menyebabkan proses pembuatan obat menadi tidak steril
. /agaimana proses perpindahan panas pada plafond Sandwich Panel nya
(. Mengapa kelembaban ruangan sering naik turun
1.4
1.5 Batasan Masalah
1.6 Adapun batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut . 0arya ilmiah ini hanya akan membahas analisa pada plafond Sandwich Panel
pada ruangan steril di PT.Medon Farma Jaya.
. 'engan spesi#ikasi pla#on Tebal 1 23 mm, Panang ma4 sampai 5*** mm.(. Terdiri dari ( lapisan, lapisan pertama plat stainless steel dengan tebal mm,
lapisan kedua styro#oam dengan tebal 2) mm, dan lapisan ke tiganya dari plat
stainless steel dengan tebal mm.
). kondisi ruangan pada saat packing dengan umlah orang yaitu ) orang, dan suhu
standar 6+P ruangannya, temperatur * - 3 ℃ dan $% )3 & 3* .
.21. !u"uan Peran#angan
1.$ Adapun tuuan dari analisa plafond sandwich panel ini yaitu
. 7ntuk mengetahui lau perpindahan panas pada plafond sandwich panel.
. 7ntuk memahami bagaimana cara pengkondisian $% !kelembaban" ruangan
steril bisa teraga dan sesuai dengan 6+P perusahaan.
.*.
.
1.13 %&stemat&ka Penul&san
.) 8aporan ini ditulis dengan urutan sistematika yang terdiri dari
beberapa bab, sub bab, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yaitu sebagai berikut
1.15
.5 /A/ I P9:'A%787A:
.2 /ab ini terdiri lima pokok bahasan, yaitu latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, serta tuuan perancangan
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 4/22
1 2
.;
.< /A/ II T9+$I 'A6A$
.* /ab ini berisikan tentang teori-teori dasar yang menunang dalam menganalisa
pembahasan yang ada.
.. /A/ III P9$A:=A:>A:
.( /ab ini berisikan tentang langkah-langkah analisa dari pla#on sandwich panel
.)
.3 /A/ I? P9:>+8A%A: 'ATA.5 /ab ini berisi tentang analisa perhitungan yang dibutuhkan untuk
mengidenti#ikasi masalah & masalah yang sering teradi..2
.; /A/ ? 096IMP78A: 'A: 6A$A:.< /ab ini berisikan tentang kesimpulan dari analisa dan saran-saran dalam
menganalisa pla#on sandwich panel maupun pengeraan tugas akhir itu sendiri.
.(*
.( 'AFTA$ P76TA0A.(
.(( 8AMPI$A:
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 5/22
1.34 BAB II
1.35 LANDA%AN !E'(I
1.361.3) 2.1 Per*&n+ahan ,al-r
.(; Perpindahan kalor atau alih bahang ! heat transfer " ialah ilmu untuk
meramalkan perpindahan energi yang teradi karena adanya perbedan suhu di antara
benda atau material. 'ari termodinamika telah kita ketahui bahwa energi yang
berpindah itu dinamakan kalor atau bahang atau panas ! heat ". Ilmu perpindahan
kalor tidak hanya mencoba menelaskan bagaimana energi kalor itu berpindah dari
satu benda ke benda yang lain, tetapi uga dapat meramalkan lau perpindahan yang
teradi pada kondisi & kondisi tertentu. 0enyataan bahwa d isini yang menadi sasaran
analisis ialah masalah laju perpindahan, inilah yang membedaka ilmu perpindahan
kalor dari ilmu termodinamika. Termodinamika membahas sistem dalam
keseimbangan@ ilmu ini dapat digunakan untuk meramalkan energi yang diperlukan
untuk mengubah sistem dari suatu keadaan seimbang ke keadaan seimbang lain,
tetapi tidak dapat meramalkan kecepatan perpindaha itu. %al ini di sebabkan karena
pada waktu proses perpindahan itu berlangsung , sistem tidak berada dalam keadaan
seimbang. Ilmu perpindahan kalor melengkapi hukum pertama dari kedua
termodinamika..(<
3.2 Per*&n+ahan ,al-r ,-n+uks&
.)* Jika pada suatu benda terdapat gradien suhu ! temperatur
gradien ", maka menurut penglaman akan teradi perpindahan energi dari
bagian bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah. 0ita katakan bahwa energi
berpindah secara konduksi ! conduktion " atau hantaran dan bahwa lau
perpindahan kalor itu berbanding dengan gradien suhu normal
.)q
A
∂T
∂ x ! . "
2
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 6/22
2 1
.) Jika dimasukan konstanta proporsiaoanalitas ! proporsionality constant " atau
tetapan kesebandingan, maka
.)(q=−kA ∂ T
∂ x ! . "
.)) di mana q ialah lau perpindahan kalor dan ∂ T /∂ x merupan gradien suhu
ke arah perpindahan kalor. 0onstanta positi# k disebut kondtivitas atau kehantara
termal ! termal conduktivity " benda itu, sedangkan tanda minus diselipkan agar
memenuhi hukum kedua termodinamika, yaitu bahwa kalor mengalir ketempat
yang lebih rendah dlam sekala suhu. 6eperti gambar . di bawah ini
.)3.)5
.)2
.);.)<
.3*
.3.3
.3(
.3) am/ar 2.1 /agan yang menunukan
aliran kalor
.33 disebut hukum #ourier tentang konduksi
kalor, bahwa stuan k ialah watt per meter per deraat =elsius ! dalam sistem
satuan yang menggunakan watt sebagai satuan aliran kalor ". Pada persamaan .
di atas ika teradi perubahan suhu terhadap waktu maka penyelesaian persamaan
diatas akan lebih kompleks. 7ntuk elemen dengan ketebalan d4 , keseimbangan
energinya adalah.35 9nergi konduksi masuk dari kiri kalor yang dibangkitkan dari elemen 1
Perubahan energi dalam energi konduksi keluar di sebelah kanan
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 7/22
2 2
.32
.3;
.3<
.5*.5 dimana B 1 energi yang dihasilkan per
satuan Colume, DEm(.5 c 1 kalor spesi#ik bahan
.5( 1 kerapatan, kgEm(
.5) G 1 waktu
.53
.55 am/ar 2.2 ?olume satuan untuk analisis konduksi kalor satu
dimensi..52 'engan menggabungkan persamaan-persamaan diatas
diperoleh
.5;
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 8/22
2 3
.5<
.2* A
tau
.(.2
.2
.2( Ini merupakan persamaan konduksi kalor satu dimensi. 7ntuk kondisi lebih
dari satu dimensi , keseimbangan energi adalah
.2)
.23.25 'an umlah energi
diberikan oleh
.22.2;
.2<
.;*.;
.;
.;(
.;).;3
.;5
.;2.;;
.;<
.<*.<
.<
.<( 6ehingga secara umum
persamaan kalor konduksi tiga
dimensi adalah
.<).<3 .)
.<5 7ntuk konduktiCitas
termal konstan,
persamaan !.)" bisa ditulis
.<2
.<;
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 9/22
2 4
.<< .3
.**
.* 'imana H 1 kEc disebutdi#usitas termal bahan. Makain besar harga H makin cepat kalor berdi#usi ke
bahan. 'i#usiCitas termal mempunyai satuan meter kwadrat per detik.Persamaan
.3 bisa dirobah ke dalam koordinat silinder atau bola menadi0oordinat
silinder
.*.*(
.*)
.*3
.*5 0oordinat bola
.*2
.*; 0ondisi-kondisi khusus
• Aliran kalor satu dimensi kondisi stedi !tanpa pembangkitan panas"
.*<.*
.
• Aliran kalor satu dimensi kondisi stedi dengan pembangkitan kalor
..(
.).3
.5
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 10/22
2 5
.2
.;
.<.*
.
..(
.)
.3.5
.2
.;.< am/ar 2.3 C*lume usuran untuk analisis
konduksi- kalor tiga dimensi !a" koordinat kartesius@ !b"
koordinat silindris@ !c" koordinat s#eris..(*
1.131 2.3 ,-n+ukt&0&tas
!ermal
.( 0onduktiCitas termal ditentukan dari eksperimen.
%arga- harga konduktiCitas untuk beberapa material
ditunukkan pada tabel . 7mumnya, konduktiCitas termal sangat dipengaruhi oleh
suhu..((
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 11/22
2 6
.()
.(3
.(5
.(2
.(;
.(<
.)*
.)
.)
.)(
.)).)3
.)5
.)2.);
.)<
.3*.3
.3
.3(
.3).33
.35
.32.3;
.3<
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 12/22
2 7
1.16 2.4
,-n+uks&
,ea+aan
!unak
%atu
D&mens&
.5
Penerapan hukum #ourier tentang konduksi termal untuk menghitung
aliran termal dalam sistem sederhana satu dimensi. 'alam katagori sistem
satu-dimensi ini trmasuk berbagai bentuk #isik yang berlainan@ sistem-sistem
silinder dan bola adalah satu-dimensi bilamana suhu benda hanya merupakan
#ungsi arak radial dan tidak bergantung dari sudut aimut atau letak pada
poros..5 Perhatikan suatu dingding datar, dimana kita akan menerapkan hukum
#ourier.5(
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 13/22
2 8
.5)
.53
.55.52
.5; q=
−kA
∆ x (T
2−T
1)
! .( "
.5< /ilamana konduktiCitas termal ! thermal conduktivity " dianggap tetap. Tebal
dinding adalah ∆ x , sedangT
1 danT
2 adalah suhu muka dinding. Jika
konduktiCitas termal berubah menurut hubungan linier suhu, seperti
k =k o(1+ βT ) maka persamaan aliran kalor menadi
.2*
(T 2−T
1)+
βT
2(T 2
2−T 12)
q=−kA
∆ x ¿
! .) "
.2 Jika pada sistem itu terdapat lebih dari satu macam bahan, seperti hal dinding
lapis rangkap pada gambar . berikut
.21.1)3 B
1.1)4
1.1)5
1.1)6
.22 am/ar 2.4 Perpindahan kalor
satu-dimensi melalui dinding.2;
.2< 6uhu ! temperatur gradient " pada ketiga bahan ialah seperti gambar di atas,
aliran kalor dapat dituliskan sebagai
.;*
Profl R
CBA
4321
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 14/22
2 9
.;
T 4−¿T
3
∆ xC
T 3−¿T 2
∆ x B
=k C A ¿
T 2−¿T
1
∆ x A
=−k B A ¿
q=−k A A ¿
.;
.;( Perlu diingat bahwa aliran kalor pada setiap bagian itu sama
.;) Jika ketiga persamaan ini di pecahkan serentak, maka aliran kalor itu
dapat dituliskan sebagai berikut
.;3.;5
1.1)
T 1−¿T
4
∆ x A /k A A+∆ xB/k B A+∆ xC /k C A (2.5)
q=¿
1.1
.;< 8au perpindahan kalor dapat dipandang sebagi aliran@ sedangkan gabungan
dari kondukti#itas termal, tebal bahan, dan luas merupakan tahanan terhadap aliran
ini. 6uhu merupakan #ungsi potensial, atau pendorong, aliran itu@ dan persamaan
#ourier dapat dituliskan sebagai berikut
.<*
.< Aliran kalor=
beda potensiantermal
tahanantermal (2.6)
.<
.<( Analogi listrik ini dapat pula digunakan untuk memecahkan soal-soal
yang lebih rumit baik yang menyangkut tahanan termal dalam sususnan seri maupun
yang paralel. Perpindahan Panas 0onduksi Melalui /ahan yang 'isusun 6eri dan
Paralel.
.<) 'inding yang terdiri atas beberapa macam bahan yang dihubungkan
seri dan paralel dialiri panas. Perpindahan panas konduksi dianggap berlangsung
hanya satu arah !arah 4".
1.1$5
1.1$6
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 15/22
2 10
1.1$).<;
2.5 Per*&n+ahan ,al-r se#ara ,-n0eks&
.<< 0onCeksi adalah perpindahan panas karena adanya
gerakanEaliranE pencampuran dari bagian panas ke bagian yang dingin.
=ontohnya adalah kehilangan panas dari radiator mobil, pendinginan dari
secangkir kopi dll. Menurut cara menggerakkan alirannya, perpindahan panas
konCeksi diklasi#ikasikan menadi dua, yakni konCeksi bebas !#ree
conCection" dan konCeksi paksa !#orced conCection". /ila gerakan #luida
disebabkan karena adanya perbedaan kerapatan karena perbedaan suhu, maka
perpindahan panasnya disebut sebagai konCeksi bebas !#ree E natural
conCection". /ila gerakan #luida disebabkan oleh gaya pemaksa E eksitasi dari
luar, misalkan dengan pompa atau kipas yang menggerakkan #luida sehingga
#luida mengalir di atas permukaan, maka perpindahan panasnya disebut
sebagai konCeksi paksa !#orced conCection".
.**
2.6 Al&ran &sk-s kental
.* Perhatikan aliran di atas plat rata seperti pada >ambar .3 dan
>ambar .5. Terlihat bahwa mulai dari tepi depan plat itu terbentuk suatu
daerah dimana pengaruh gaya Ciskos (viscous forces) makin meningkat. >aya-
gaya Ciskos ini bisa diterangkan denagan tegangan geser (hear stress) τ
antara lapisan-lapisan #luida. Jika tegangan ini dianggap berbanding dengan
gradien kecepatan (velocity gradient) normal, maka kita dapatkan persamaan
dasar Cikskositas.*
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 16/22
2 11
.*( τ = μ
du
dy ! .2 "
.*) am/ar 2.5 /erbagai daerah aliran lapisan-batas dia
atas plat rata
.*3
1.26
.*2 0onstanta proposiaonalitas μ disebut viskositas dinamik (dynamic
viskositas). 6atuan yang paling khas ialah newton-detik per meter persegi.
.*; 'aerah aliran yang terbentuk dari tepi depan plat itu, dimana terlihat
pengaruh Ciskositas, disebut lapisan batas (boundary layer). 7ntuk menandai
posisi y dimana lapisan batas itu berakhir dipilih satu titik sembarang@ titik ini
biasanya dipillih sedemikian rupa pada koordinat y dimana kecepatan menadi <<
persen dari nilai arus-bebas.
.*< Pada permulaan, pembentukan lapisan batas itu laminar, tetapi pada
suatu arak kritis dari tepi depan, bergantung dari medan aliran dan si#at-si#at
#luida, gangguan-gangguan kecil pada aliran itu membesar dan mulailah teradi
proses transisi hingga aliran menadi turbulen. 'aerah aliran turbulen dapat
digambarkan sebagai kecocokan rambang dimana gumpalan #luida bergerak
kesana kemari di segala arah. Transisi dari aliran laminar menadi turbulen
apabila.*
.
u∝ x
v =
ρu∝ x
μ >5
x10
5
.
.( 'imana u∝ 1 kecepatan aliran bebas
.) x 1 arak dari tepi depan
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 17/22
2 12
.3 v 1 μ/ ρ 1 Ciskositas kinematik
.5
.2.;
.<
.*
.
.
.(.) am/ar 2.6
Pro#il kecepatan laminar diatas plat rata
.3
.5 Pengelompokn khas diatas di sebut angka $eynolds, dan angka ini tak
berdimensi apabila untuk semua si#at-si#at diatas digunakan perangkat satuan yang
konsiste@
.2
1.22 ℜ x=
u∝ x
v ! -; "
.<
.(* Jangkauan normal untuk permulaan tansisis ialah antara 5 x105
dan 106
. Jika terdapat gangguan besar dalam aliran itu, transisi mungkin sudah mulai pada
angka $eynolds serendah 105
dan pada aliran tanpa #luktuasi !perubahan-
perubahan kecepatan ", tansisi ini selesai dan akan menadi aliran turbulrn pada angka
pada waktu transisis itu di mulai.
.( /entuk relati# pro#il kecepatan dalam aliran laminar dan turbulen
ditunukan pada gambar .3. Pro#il laminar hampir mendekati parabola, sedang pro#il
turbulen mempunyai bagian dekat dinding yang hampir mendekati garis lurus. /agian
linier ini mungkin disebabkan oleh adanya sub-lapisan laminar yang melengket pada
permukaan. 'iluar sub-lapisan ini, pro#il kecepatan relati# agak rata dibnding pro#il
laminar..(
.((
.()
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 18/22
2 13
.(3
.(5
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 19/22
1.23) BAB III
1.23 !AHAPAN ANALI%A
1.23$
1.24 III.1. D&agram Al&r Peran#angan
.) 'alam suatu proses analisa, diperlukan suatu sistematika proses
analisa agar seluruh pekeraan dapat beralan sistematis, terkontrol dan terencana.
6ehingga mendapatkan hasil analisa yang sesuai dengan harapan. /erikut ini
adalah sistematika secara umum dari diagram alir proses analisa penggunaan
Plafon Sandwich Panel pada ruangan steril.
1.242
1.243
1.244
1.245
1.246
1.24)
1.24
1.24$
1.25
1.251
3
START
MERUMUSKAN MASALAH
PENUMPULAN !ATA
ANAL"S"S !ATA
T#$%
PERH"TUNAN1.1
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 20/22
1.252
1.253
1.254
1.255
1.256
1.25)
1.25
1.25$
1.26
.5 am/ar 3.1. 'iagram Alir Tahapan Analisa
3
&%
HAS"L PEMBAHASAN
KES"MPULAN
EN!
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 21/22
31
.5
1.263 III.2 Merumuskan Masalah
.5) Pada proses analisa ini memiliki perumusan perumusan masalah yang
di anggap penting, dimana perumusan masalah ini yang akan menentukan langkah
untuk kedepannya, adapun perumusan masalah dalam analisa Plafond Sandwich
Panel ini diantaranya
• Apakah yang menyebabkan proses pembuatan obat menadi tidak steril
• /agaimana proses perpindahan panas pada plafond Sandwich Panel nya
.53
1.266 III.3 Pengum*ulan Data
.52 6etelah proses perumusan masalah selesai dilakukan maka tahapan
selanutnya yaitu pengumpulan data, dimana pengumpulan data ini bertuuan
untuk mendukung proses analisa yang akan dilakuan, adapun proses
pengumpulan data tersebut akan dilakukukan dengan cara
Pengukuran langsung kelapangan
Dawancara ke pihak terkait
Membaca buku atau mencari ke web guna mendukung data-data yang
dibutuhkan
.5;
1.26$ III.4 Anal&sa Data
7/23/2019 Bab 1 Refisis
http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-refisis 22/22
32
.2* Analisa data bertuuan untuk memilih dan memilah data yang
sebelumnya telah dilakukan pada proses pengumpulan data, proses analisa data
ini menyeleksi data-data mana yang sekiranya penting dan mendukung untuk
proses selanutnya, data-data yang penting kita ambil dan selebihnya kita buang.
1'271
1.2)2 III.5 Pr-ses Perh&tungan
.2( Proses perhitungan ini merupakan suatu proses yang sangat penting
dimana seluruh data-data yang sudah di seleksi akan diproses guna mencari tuuan
yang ingin dicapai, pada hasil proses perhitungan ini pula akan dilakukan proses
membandingkan apakah hasil dari proses perhitungan tersebut sudah benar atau
tidak, ika dirasa masih ada kekeliruan makan proses akan dikembalikan ke
pengumpulan data awal dan ika hasil perhitungan sudah sesuai maka akan
dilakukan ke proses selanutnya.
.2)
1.2)5 III.6 Has&l +an Pem/ahasan
.25 %asil dari perhitungan yang telah dilakukan pada proses sebelumnya
akan dibahas dan poin-poin dari perhitungan tersebut akan di ambil guna
menawab tuuan dan kesimpulan.
.22
1.2) III.) ,es&m*ulan
.2< Proses dimana menyimpulkan dari hasil perhitungan dan pembahasan
dengan masalah-maslah yang teradi.
1.2
1'281