case dr

Upload: febrivan-wahyu-asrizal

Post on 21-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Case Dr

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangPatah tulang atau fraktur didefinisikan sebagai hilangnya atau adanya

    gangguan integritas

    dari tulang, termasuk cedera pada sumsum tulang, periosteum, dan jaringan

    yangada disekitarnya. Yang dimaksud dengan fraktur femur adalah fraktur yang

    terjadi padakomponen tulang femur (proksimal, media,distal).

    i!merika "erikat, #,$ juta kejadian patah tulang terjadi setiap tahunnya

    danmerupakan %& dari kejadian trauma. 'raktur pada tibia merupakan

    kejadiantersering dari seluruh patah tulang panjang kemudian disusul fraktur

    femur sebanyak 1#&. nsiden per tahun dari 'raktur diperkirakan 11,# per

    1. penduduk dengan *& terjadi di ekstrimitasbagian ba+ah. 'rakturfemur

    yang terisolasi menyebabkan angka morbiditasyang tinggi seperti penderitaan

    fisik, kehilangan +aktu produktif dan tekanan mental. 'rakturfemur dengan energi

    tinggi juga menyebabkan angka mortalitas tinggiapabila terjadi multi trauma dan

    pendarahan hebat. ematian paling sering terjadi pada 1 -* jam pertama setelah

    trauma apabila tidak tertangani dengan baik.elihat permasalahan tingginya

    angka kejadian trauma dan patah tulang femur dan buruknya komplikasi yang

    akan dialami oleh pasien apabilakejadian ini tidak ditangani dengan baik,

    diperlukan pemahaman mengenai penyakit inioleh tenaga medis agar dapat

    memberikan penanganan yang lebih komprehensif. "ur/eyprimer (!B0) yang

    baik untuk menyelamatkan nya+a dan sur/ey sekunder yang tepatdibutuhkan

    untuk menyelamatkan fungsi dari ekstrimitas, ditunjang oleh penanganandefinitif.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

  • 7/24/2019 Case Dr

    2/21

    %.1 !natomi 'emur

    'emurdalam bahasa latin berarti paha adalah tulang terpanjang, terkuat dan

    terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. Bentuk dari tulang menyerupai

    bentuk silinder yang memanjang. 'emur terbagi atas tiga bagian yaitu bagian

    proimal, medial, dan distal

    a. Proimal femur

    Proksimal femur adalah bagian tulang femur yang berdekatan dengan pel/is.

    2erdiri atas 3 kepala (caput), leher (collum), trochanter mayor, dan minor.

    1) epala (Caput)

    Bentuk kepala femur membulat dan berartikulasi dengan accetabulum.

    Permukaan lembut dari bagian kaputfemur mengalami depresi, fo/ea kapitis

    untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kaput agar tetap di tempatnya

    dan memba+a pembuluh darah ke kepala femur tersebut.'emur tidak berada pada

    garis /ertikal tubuh. aputfemur masuk dengan pas ke accetabulummembentuk

    sudut sekitar 1%# dari bagian kollumfemur.

    %) Leher (Collum)

    ollumfemur menyerupai bentuk piramida memanjang, dan merupakan

    penghubung antara kaputfemur dengan trochanter.

    4) 2rochanter ayordaninor.

    2rochanter mayor adalah prominancebesar yang berlokasi di bagian superior

    dan lateral tulang femur, sedangkan trochanterminor merupakan prominance kecil

    yang berlokasi di bagian medial dan posterior dari leher dan korpus tulang

    femur.2rochanter mayor dan minor berfungsi sebagai tempat perlekatan otot

    untuk menggerakan persendian panggul.

  • 7/24/2019 Case Dr

    3/21

    b. edial 'emur

    edial femur adalah bagian tulang femur yang membentuk korpus dari femur

    menyerupai bentuk silinder yang memanjang. Bagian batang permukaannya halus,

    linea aspera yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.

    c. istal 'emur

    Bagian anterior dari distalfemur merupakan lokasi tempat melekatnya tulang

    patella, terletak 1,%# cm di atas knee joint. Bagian posterior dari distalfemur

    terdapat dua buah kondilus, yaitu kondilus lateral dan kondilus medial. edua

    kondilus ini dipisahkan oleh forsa interkondilus.

    2ulang 'emur

    %.% 'raktur 'emur

  • 7/24/2019 Case Dr

    4/21

    %.%.1. efenisi

    'raktur femur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang femur yang

    umumnya disebabkan oleh rudapaksa. 5usaknya kontiniunitas tulang ini dapat

    disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi - kondisi tertentu

    seperti degenerasi tulang atau osteoporosis.

    %.%.%. 6pidemiologi

    'raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang.

    5usaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan

    otot, atau karena kondisi7kondisi tertentu seperti degenerasi tulang8 osteoporosis.

    'raktur lebih sering terjadi pada laki7laki daripada perempuan dengan umur di

    ba+ah *# tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan dan

    kecelakaan. "edangkan pada usia lanjut (usila) pre/alensi cenderung lebih banyak

    terjadi pada +anita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan

    perubahan hormon. 2ingginya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian

    atau insidensi fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi

    adalah pada bagian paha (tulang femur). 'raktur pada tulang femur termasuk

    dalam kelompok tiga besar kasus fraktur yang disebabkan karena benturan dengan

    tenaga yang tinggi (kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil. 9:;

    (Badan esehatan unia) mencatat, terdapat lebih dari < juta orang meninggal

    karena insiden kecelakaan dan sekitar % juta orang mengalami kecacatan fisik.

    !ngka kejadian fraktur di ndonesia sebesar 1,4 juta tahun setiap tahun

    dengan jumlah penduduk %4= juta. !ngka tersebut merupakan yang terbesar di

    !sia 2enggara. 'raktur ekstremitas ba+ah memilik pre/alensi sekitar *$,%& dari

    insiden kecelakan.

  • 7/24/2019 Case Dr

    5/21

    %.%.4. lasifikasi

    'emur adalah tulang terpanjang pada tubuh manusia. 'raktur pada tulang ini dapat terjadi

    dari bagian distal sampai ke proksimal femur.'raktur femur secara umum dibedakan atas3

    fraktur kollum femur, fraktur daerah trokanter, fraktursubtrokanter, fraktur diafisis femur, dan

    fraktur suprakondiler femur.

    a. 'raktur kollum femur

    'raktur kollum femur terjadi pada proksimal hingga garis intertrokanter pada regio

    intrakapsular tulang panggul.'raktur ini sering terjadi pada +anita usia di atas $ tahun dan

    biasanya berhubungan dengan osteoporosis.'raktur kollum femur dapat disebabkan oleh

    trauma yang biasanya terjadi karena kecelakaan, jatuh dari ketinggian dan biasanya disertai

    trauma pada tempat lain. >atuh pada daerah trokanter baik karena kecelakaan lalu lintas atau

    jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi seperti terpeleset di kamar mandi di mana panggul

    dalam keadaan fleksi dan rotasi dapat menyebabkan fraktur kollum femur.

    Berikut ini adalah klasifikasi fraktur kollum femur berdasarkan ?arden

    "tadium 3 fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi.

    "tadium 3 fraktur lengkap tetapi tidak bergeser.

    "tadium 3 fraktur lengkap dengan pergeseran sedang.

    "tadium @ 3 fraktur yang bergeser secara hebat

    lasifikasi 'raktur Leher 'emur

  • 7/24/2019 Case Dr

    6/21

    !. "tadium B. "tadium 0. "tadium . "tadium @

    'raktur kollum femur harus ditatalaksana dengan cepat dan tepat sekalipunmerupakan fraktur

    kollum femur stadium . >ika tidak, frakturakan berkembang dengancepat menjadi fraktur kollum

    femur stadium @.

    b. 'raktur intertrokanter

    'raktur intertrokanter menurut definisi bersifat ekstrakapsular. "eperti halnya fraktur

    kollum femur, fraktur intertrokanter sering ditemukan pada manula atau penderita osteoporosis.

    ebanyakan pasien adalah +anita berusia

  • 7/24/2019 Case Dr

    7/21

    d. 'raktur suprakondiler femur

    aerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal kondilus femurdan batas

    metafisis dengan diafisis femur. 'raktur terjadi karena tekanan /arus atau/algus disertai kekuatan

    aksial dan putaran. lasifikasi fraktur suprakondiler femurterbagi atas3 tidak bergeser, impaksi,

    bergeser, dan komunitif.

    lasifikasi fraktur suprakondiler

    !. 'raktur tidak bergeser 0. 'raktur bergeser

    B. 'raktur impaksi 6. 'raktur komunitif

    %.%.* 6tiologi

    Pada dasarnya tulang bersifat relatif rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan

    dan daya pegas untuk menahan tekanan. 'raktur dapat terjadi akibat 3

    a. Peristi+a trauma tunggal

  • 7/24/2019 Case Dr

    8/21

    "ebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba - tiba dan

    berlebihan, yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan

    atau terjatuh dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan.ekuatan dapat berupa 3

    1. Pemuntiran (rotasi), yang menyebabkan fraktur spiral

    %. Penekukan (trauma angulasi atau langsung) yang menyebabkan fraktur

    melintang

    4. Penekukan dan penekanan, yang mengakibatkan fraktur sebagian

    melintang tetapi disertai fragmen kupu - kupu berbentuk segitiga yang

    terpisah

    *. ombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan yang menyebabkan

    fraktur obliC pendek

    #. Penarikan dimana tendon atau ligamen benar - benar menarik tulang

    sampai terpisah

    b. 2ekanan yang berulang - ulang

    5etak dapat terjadi pada tulang, seperti halnya pada logam dan benda lain,

    akibat tekanan berulang - ulang.

    c. elemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)

    'raktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah

    (misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit

    paget ).

    2.2.3 Diagnosis

    !. !namnesis

    !namnesis dilakukan untuk menggali ri+ayat mekanisme cedera (posisi

    kejadian) dan kejadian7kejadian yang berhubungan dengan cedera tersebut.

    Biasanya pasien datang dengan keluhan jatuh atau trauma. "elain itu dari

    anamnesis dapat juga diketahui keluhan subjektif yang dirasakan oleh pasien

    seperti nyeri dan tidak bisa menggerakkan bagian yang terkena trauma,

    B. Pemeriksaan 'isik

  • 7/24/2019 Case Dr

    9/21

    Look

    !mati bagian paha (femur). Perhatikan setiap adanya deformitas

    dan fasikulasi (tremor halus pada otot). eformitas yang dapat terjadi

    adalah bengkak, bengkok, pendek. Periksa keseluruhan ekstermitas ba+ah

    untuk menentukan adanya perubahan +arna, perubahan kulit, atau posisi

    yang abnormal.

    Feel

    elakukan perabaan untuk mencari daerah nyeri tekan, krepitasi, dan

    pemeriksaan /askuler distal trauma.

    Movement

    engukur lingkup gerak sendi, kekuatan otot, sensibilitas.

    "tatus neurologi dan /askuler distal penting diperiksa. Pemeriksaan

    meliputi 3 pulsasi arteri, +arna kulit, pengembalian cairan kapiler,

    sensibilitas.

    Pemeriksaan fisik ini juga dilakukan pada daerah disekitar trauma untuk

    mendeteksi trauma di tempat lain. Pada fraktur femur, sering diikuti cedera pada

    pel/ic terutama pada trauma femur bagian proksimal.

    C. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan jenis dan kedudukan

    fragmen fraktur. 'oto rontgen harus memenuhi beberapa syarat, yaitu letak patah

    tulang harus diletakan di pertengahan foto dan sinar harus menembus tempat ini

    secara tegak lurus. Pengambilan foto rontgen dengan prinsip Drule of t+oE, yaitu

    two view, two joints, dantwo occasion.

    :arus selalu dibuat dua lembar foto dengan arah yang saling tegak lurus.

    Persendian proksimal maupun distal harus tercakup dalam foto. Bila ada

    kesangsian atas adanya patah tulang, sebaiknya dibuat foto yang sama dari

    ekstermitas kontralateral yang sehat untuk perbandingan. Bila tidak diperoleh

    kepastian tentang adanya kelainan seperti fisura, sebaiknya foto diulang setelah

  • 7/24/2019 Case Dr

    10/21

    satu minggu, retak akan menjadi nyata karena hyperemia setempat disekitar tulang

    yang retak itu akan tampak sebagai dekalsifikasi. Pemeriksaan khusus seperti 027

    scan atau 5 kadang diperlukan, misalnya pada kasus fraktur /ertebra yang

    disetai gejala neurologis.

    2.2. Ta!a"aksana

    Prinsi# Penanganan $rak!ur

    Penatalaksanaan a+al fraktur selalu memakai prinsip !2L" (!d/anced

    2rauma Li/e "upport) artinya selamatkan ji+a pasien terlebih dahulu. !2L"

    terdiri dari dua tahap yakniprimary surveydansecondary survey. "etelah keadaan

    stabil baru penatalaksaan fraktur dengan prinsip *5.

    Recognition

    iagnosis dan penilaian fraktur

    Reduction

    engembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan posisi anatomis normal.

    etode reductiondengan reduksi tertutup, traksi, ataupun reduksi terbuka. $raktur

    tertentu memerlukan reduksi terbuka dengan pendekatan bedah, fragmen tulang

    direduksi. !lat fiksasi interna dalam bentuk pin, ka+at, sekrup, plat, paku atau

    batangan logam dapat digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam

    posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.

    Retainin

    "etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau dipertahankan

    dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan."asarannya

    adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi

    penyembuhan.'raktur femur dilakukan imobilisasi sementara dengan traction

    splint. Traction splintini menarik bagian distal dari pergelangan kaki atau melalui

    kulit. i proimal, traction splint didorong ke pangkal paha melalui ring yang

    menekan bokong, perineum dan pangkal paha. 2arikan yang berlebihan akan

  • 7/24/2019 Case Dr

    11/21

    merusak kulit pada kaki, ankle, pangkal paha dan perineum. 'raktur kolum

    femoris juga dapat dilakukan imobilisasi dengan traction splint, tetapi lebih

    nyaman dengan traksi kulit atau traksi sepatu busa dengan posisi lutut sedikit

    fleksi.

    Rehabilitation

    "asarannya meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal pada bagian yang

    sakit. ilakukan peninggian untuk meminimalkan bengkak, memantau status

    neuro/askuler, mengontrol ansietas dan nyeri, latihan isometrik dan pengaturan

    otot, partisipasi dalam aktifitas hidup sehari7hari, dan melakukan aktifitas kembali

    secara bertahap dapat memperbaiki kemandirian fungsi.

    Pemi"i%an Tera#i

    Prinsip penanganan fraktur adalah mengembalikan posisi patahan tulang

    ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama masa

    penyembuhan (imobilisasi). Pemilihan terapi pada fraktur femur tergantung pada

    lokasi dimana terjadinya fraktur.

    a. 'raktur ollum

    Pengobatan fraktur kollum femur dapat berupa konser/atif dengan indikasi yang sangat

    terbatas dan terapi operatif. Pengobatan operatif hampir selalu dilakukanbaik pada orang

    de+asa muda ataupun pada orang tua karena perlu reduksi yangakurat dan stabil dan

    diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah komplikasi. >enis operasi

    yang dapat dilakukan, yaitu pemasangan pin,pemasangan plate dan scre+, dan artroplasti

    yang dilakukan pada penderita umur diatas ## tahun, berupa3 eksisi artroplasti,

    herniartroplasti, dan artroplasti total.

    b. 'raktur ntertrokanter

  • 7/24/2019 Case Dr

    12/21

    'raktur tanpapergeseran dapat dilakukan terapi konser/atif dengan traksi. Pemasangan

    fiksasiinterna dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh fiksasi yang kuat dan

    untuk memberikan mobilisasi yang cepat pada orang tua.c. 'raktur orpus

    Pengobatan dapat berupa terapi konser/atif, yaitu3

    2raksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum dilakukan terapidefinitif untuk

    mengurangi spasme otot.

    2raksi tulang berimbang dengan bagian Pearson pada sendi lutut. ndikasitraksi

    terutama fraktur yang bersifat komunitif dan segmental.

    enggunakan cast bracing yang dipasang setelah terjadi union fraktur

    secaraklinis.2erapi operatif yang dapat dilakukan3

    2erapi operatif yang dapat dilakukan

    Pemasangan plate dan scre+ terutama pada fraktur proksimal dan distalfemur.

    empergunakan 7nail, !;7nail atau jenis7jenis lain baik dengan

    operasitertutup ataupun terbuka. ndikasi 7nail, !;7nail terutama pada frakturdiafisis

    'iksasi ekterna terutama pada fraktur segmental, fraktur komunitif,

    infectedpseudoartrosis atau fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yanghebat.

    2.2.& Kom#"ikasi

    omplikasi dini yang dapat terjadi adalah syok, emboli lemak, trauma pembuluhdarah besar,

    trauma saraf, trombo7emboli, dan infeksi.

    omplikasi lanjut dapat berupa3

    a. elayed union, fraktur femur pada orang de+asa mengalami union dalam *bulan.

    b. Fonunion, apabila permukaan fraktur menjadi bulat dan sklerotik dicurigaiadanya nonunion

    dan diperlukan fiksasi interna danbone graft

  • 7/24/2019 Case Dr

    13/21

    c. alunion, bila terjadi pergeseran kembali kedua ujung fragmen, makadiperlukan

    pengamatan terus7menerus selama pera+atan. !ngulasi lebihsering ditemukan. alunion

    juga menyebabkan pemendekan pada tungkaisehingga diperlukan koreksi berupa osteotomi.d. aku sendi lutut, setelah fraktur femur biasanya terjadi kesulitan pergerakanpada sendi lutut.

    :al ini disebabkan oleh adanya adhesi periartikuler atauadhesi intramuskuler. :al ini dapat

    dihindari apabila fisioterapi yang intensif dan sistematis dilakukan lebih a+al.

    e. 5efraktur, terjadi apabila mobilisasi dilakukan sebelum terbentuk union yangsolid

    B!B

    L!P;5!F !"G"

    4.1 dentitas Pasien

  • 7/24/2019 Case Dr

    14/21

    Fama 3 Fn H

    Gsia 3 1$ 2ahun

    !lamat 3 Padang

    5 3 $4 I =I

    "uku 3 inang

    2anggal masuk 3 %1 ;ktober %1#

    4.% !namnesis

    "eorang pasien perempuan usia 1$ tahun datang ke ? 5"GP 5. . >!L

    dengan keluhan utama 3 Fyeri dan bengkak pada paha kirisejak % jam sebelum

    masuk rumah sakit post kecelakaan lalu lintas.

    Primary "ur/ey

    !ir+ay 3 Paten, 07spine tidak terpasang

    Breathing 3 "pontan, gerakan dada simetris, auskultasi /esikuler pada seluruh

    lapangan paru

    0irculation 3 !kral hangat, 052 J % detik

    isability 3 ?0" 1# (6*@#$)

    6posure 3 /ulnus 6coriatum di regio parietal (), regio nasal, regio deltoid

    dan regio elbo+

    "econdary "ur/ey

    7 Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tanggal %1 ;ktober %1# pukul

    1I.4 (% jam sebelum masuk rumah sakit). "ebelumnya pasien sedang

    mengendarai motor lalu bertabrakan dengan motor lain.

    7 Pasie di rujuk dari rumah sakit yos sudarso dalam keadaan terpasang spalk

  • 7/24/2019 Case Dr

    15/21

    7 Pasien mengaku tidak sadar setelah kejadian. Pasien baru sadar setelah

    sampai di 5" Yos "udarso

    7 Pasien lupa bagaimana mekanisme kejadian

    7 Pasien menggunakan helm

    4.4 Pemeriksaan 'isik

    7 eadaan Gmum3 2ampak sakit sedang

    7 esadaran 3 00

    7 2ekanan darah 3 1%8= mm:g

    7 Fadi 3 = 8menit

    7 Fafas 3 % 8menit

    7 "uhu 3 afebris

    "tatus ?eneralis

    ulit 3 2ampak luka pada regio parietal, regio nasal, regio deltoid dan

    regio olekranon

    ?B 3 2idak ada pembesaran

    epala 3 tampak luka pada regio parietal, regio nasal, regio deltoid dan

    regio olekranon

    ata 3 onjungti/a anemis (787)

    2elinga3 2idak ada keluar darah dari telinga

    :idung 3 2idak ada keluar darah dari hidung

    Leher 3 >@P #7%cm:%;

    Paru

    ns3 simetris kiri dan kanan

    Pal3 fremitus sama kiri dan kanan

    Per3 sonor

    !us3 /esikuler, ronki 787, +heeKing 787

    >antung 3 dalam batas normal

    !bdomen

  • 7/24/2019 Case Dr

    16/21

    ns3 distensi tidak ada

    Pal3 nyeri tekan ada, nyeri lepas tidak ada

    Per3 tympani

    !us3 bising usus positif normal

    !nus 3 2idak dilakukan pemeriksaan

    6kstremitas 3 !kral hangat, 052J% detik, udem (7), luka (7)

    "tatus Lokalis

    5egio 'emur detra

    Look 3 deformitas pada sebagian sepertiga distal3 bengkak (), bengkok (),

    pendek (), rotasi eksterna(). 2idak tampak sianosis pada bagian distal.

    'eel 3 nyeri tekan (), krepitasi (), neuro/askuler distal baik, 052J%

    o/e 3 ?erak aktif dan pasif terhambat

    True Leng!%

    "inistra 3 $* cm

    etra 3 $1 cm

    A##aren! Leng!%

    "inistra 3 $I cm

    etra 3 $# cm

    4.* iagnosis erja

    'raktur femur detra sepertiga distal tertutup

    4.# Pemeriksaan Penunjang

    arah rutin

    7 :emoglobin 3 1%,1 g8dl

    7 :ematokrit 3 4< &

    7 Leukosit 3 %*.$8mm4

    7 2rombosit 3 %1#.8mm4

  • 7/24/2019 Case Dr

    17/21

  • 7/24/2019 Case Dr

    18/21

  • 7/24/2019 Case Dr

    19/21

    Diagnosis Ak%ir

    ' 'raktur femur komunitif dekstra sepertiga distal tertutup

    4.$ 2atalaksana

    7 "keletal traksi

    FOLLOW UP

    22 Oktober 2015

    S : Nyeri ditempat fraktur (+)

    emam (!)

    O : "U : tampak #akit #eda$%

    &eka$a$ ara' : 1255mm*%

    "e#adara$ : "ompo#me$ti# "ooperatif

    Nadi : 5,i

  • 7/24/2019 Case Dr

    20/21

    Nafa# : 1-,i

    Su'u : afebri#

    . : Fraktur femur komu$itif dek#tra #eperti%a di#ta/ tertutup

    terpa#a$% #ke/eta/ trak#i

    P : efoperao$ 2,1 %r 3

    4a$itidi$ 2,1 amp 3

    "etro/a ,1 amp 3

    !'2!5 PG"2!!

    1. "olomon, L.!pleyMs "ystem of ;rthopaedics and 'ractures I thed. ?eneral

    ;rthopedics. %1.9ar+ick,Fayagam.

    %. 5asjad, 0.Pengantar lmu Bedah ;rthopedi. 6disi ke74. >akarta3 6?0.

    %

  • 7/24/2019 Case Dr

    21/21

    4. leinhenK BP. 0la/icle fractures. iunduh 1* "eptember %1#. 2ersedia

    dari http388emedicine.medscape.com8article8I%*%I.

    *. 0luett . 'emur 'racture. N0itedO arch, 4rd%11. !/ailable from3 G5L3

    http388+++.orthopedics.about.com8od8brokenbones8femur.htm. !ccessed3

    ;kt 1*th %1#.

    #. 0anale "2, Beaty >:. 0ampbellM" ;perati/e ;rthopaedics. 1% thed. %14.

    6lse/ier nc.

    $. 5. PutK, 5. Pabst. "obbota !tlas !natomi anusia. ed %1. >akarta3 6?0.

    %#.