case dr
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Case Dr
1/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPatah tulang atau fraktur didefinisikan sebagai hilangnya atau adanya
gangguan integritas
dari tulang, termasuk cedera pada sumsum tulang, periosteum, dan jaringan
yangada disekitarnya. Yang dimaksud dengan fraktur femur adalah fraktur yang
terjadi padakomponen tulang femur (proksimal, media,distal).
i!merika "erikat, #,$ juta kejadian patah tulang terjadi setiap tahunnya
danmerupakan %& dari kejadian trauma. 'raktur pada tibia merupakan
kejadiantersering dari seluruh patah tulang panjang kemudian disusul fraktur
femur sebanyak 1#&. nsiden per tahun dari 'raktur diperkirakan 11,# per
1. penduduk dengan *& terjadi di ekstrimitasbagian ba+ah. 'rakturfemur
yang terisolasi menyebabkan angka morbiditasyang tinggi seperti penderitaan
fisik, kehilangan +aktu produktif dan tekanan mental. 'rakturfemur dengan energi
tinggi juga menyebabkan angka mortalitas tinggiapabila terjadi multi trauma dan
pendarahan hebat. ematian paling sering terjadi pada 1 -* jam pertama setelah
trauma apabila tidak tertangani dengan baik.elihat permasalahan tingginya
angka kejadian trauma dan patah tulang femur dan buruknya komplikasi yang
akan dialami oleh pasien apabilakejadian ini tidak ditangani dengan baik,
diperlukan pemahaman mengenai penyakit inioleh tenaga medis agar dapat
memberikan penanganan yang lebih komprehensif. "ur/eyprimer (!B0) yang
baik untuk menyelamatkan nya+a dan sur/ey sekunder yang tepatdibutuhkan
untuk menyelamatkan fungsi dari ekstrimitas, ditunjang oleh penanganandefinitif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
-
7/24/2019 Case Dr
2/21
%.1 !natomi 'emur
'emurdalam bahasa latin berarti paha adalah tulang terpanjang, terkuat dan
terberat dari semua tulang pada rangka tubuh. Bentuk dari tulang menyerupai
bentuk silinder yang memanjang. 'emur terbagi atas tiga bagian yaitu bagian
proimal, medial, dan distal
a. Proimal femur
Proksimal femur adalah bagian tulang femur yang berdekatan dengan pel/is.
2erdiri atas 3 kepala (caput), leher (collum), trochanter mayor, dan minor.
1) epala (Caput)
Bentuk kepala femur membulat dan berartikulasi dengan accetabulum.
Permukaan lembut dari bagian kaputfemur mengalami depresi, fo/ea kapitis
untuk tempat perlekatan ligamen yang menyangga kaput agar tetap di tempatnya
dan memba+a pembuluh darah ke kepala femur tersebut.'emur tidak berada pada
garis /ertikal tubuh. aputfemur masuk dengan pas ke accetabulummembentuk
sudut sekitar 1%# dari bagian kollumfemur.
%) Leher (Collum)
ollumfemur menyerupai bentuk piramida memanjang, dan merupakan
penghubung antara kaputfemur dengan trochanter.
4) 2rochanter ayordaninor.
2rochanter mayor adalah prominancebesar yang berlokasi di bagian superior
dan lateral tulang femur, sedangkan trochanterminor merupakan prominance kecil
yang berlokasi di bagian medial dan posterior dari leher dan korpus tulang
femur.2rochanter mayor dan minor berfungsi sebagai tempat perlekatan otot
untuk menggerakan persendian panggul.
-
7/24/2019 Case Dr
3/21
b. edial 'emur
edial femur adalah bagian tulang femur yang membentuk korpus dari femur
menyerupai bentuk silinder yang memanjang. Bagian batang permukaannya halus,
linea aspera yaitu lekuk kasar untuk perlekatan beberapa otot.
c. istal 'emur
Bagian anterior dari distalfemur merupakan lokasi tempat melekatnya tulang
patella, terletak 1,%# cm di atas knee joint. Bagian posterior dari distalfemur
terdapat dua buah kondilus, yaitu kondilus lateral dan kondilus medial. edua
kondilus ini dipisahkan oleh forsa interkondilus.
2ulang 'emur
%.% 'raktur 'emur
-
7/24/2019 Case Dr
4/21
%.%.1. efenisi
'raktur femur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang femur yang
umumnya disebabkan oleh rudapaksa. 5usaknya kontiniunitas tulang ini dapat
disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan otot, kondisi - kondisi tertentu
seperti degenerasi tulang atau osteoporosis.
%.%.%. 6pidemiologi
'raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang.
5usaknya kontinuitas tulang ini dapat disebabkan oleh trauma langsung, kelelahan
otot, atau karena kondisi7kondisi tertentu seperti degenerasi tulang8 osteoporosis.
'raktur lebih sering terjadi pada laki7laki daripada perempuan dengan umur di
ba+ah *# tahun dan sering berhubungan dengan olahraga, pekerjaan dan
kecelakaan. "edangkan pada usia lanjut (usila) pre/alensi cenderung lebih banyak
terjadi pada +anita berhubungan dengan adanya osteoporosis yang terkait dengan
perubahan hormon. 2ingginya angka kecelakaan menyebabkan angka kejadian
atau insidensi fraktur tinggi, dan salah satu fraktur yang paling sering terjadi
adalah pada bagian paha (tulang femur). 'raktur pada tulang femur termasuk
dalam kelompok tiga besar kasus fraktur yang disebabkan karena benturan dengan
tenaga yang tinggi (kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil. 9:;
(Badan esehatan unia) mencatat, terdapat lebih dari < juta orang meninggal
karena insiden kecelakaan dan sekitar % juta orang mengalami kecacatan fisik.
!ngka kejadian fraktur di ndonesia sebesar 1,4 juta tahun setiap tahun
dengan jumlah penduduk %4= juta. !ngka tersebut merupakan yang terbesar di
!sia 2enggara. 'raktur ekstremitas ba+ah memilik pre/alensi sekitar *$,%& dari
insiden kecelakan.
-
7/24/2019 Case Dr
5/21
%.%.4. lasifikasi
'emur adalah tulang terpanjang pada tubuh manusia. 'raktur pada tulang ini dapat terjadi
dari bagian distal sampai ke proksimal femur.'raktur femur secara umum dibedakan atas3
fraktur kollum femur, fraktur daerah trokanter, fraktursubtrokanter, fraktur diafisis femur, dan
fraktur suprakondiler femur.
a. 'raktur kollum femur
'raktur kollum femur terjadi pada proksimal hingga garis intertrokanter pada regio
intrakapsular tulang panggul.'raktur ini sering terjadi pada +anita usia di atas $ tahun dan
biasanya berhubungan dengan osteoporosis.'raktur kollum femur dapat disebabkan oleh
trauma yang biasanya terjadi karena kecelakaan, jatuh dari ketinggian dan biasanya disertai
trauma pada tempat lain. >atuh pada daerah trokanter baik karena kecelakaan lalu lintas atau
jatuh dari tempat yang tidak terlalu tinggi seperti terpeleset di kamar mandi di mana panggul
dalam keadaan fleksi dan rotasi dapat menyebabkan fraktur kollum femur.
Berikut ini adalah klasifikasi fraktur kollum femur berdasarkan ?arden
"tadium 3 fraktur yang tak sepenuhnya terimpaksi.
"tadium 3 fraktur lengkap tetapi tidak bergeser.
"tadium 3 fraktur lengkap dengan pergeseran sedang.
"tadium @ 3 fraktur yang bergeser secara hebat
lasifikasi 'raktur Leher 'emur
-
7/24/2019 Case Dr
6/21
!. "tadium B. "tadium 0. "tadium . "tadium @
'raktur kollum femur harus ditatalaksana dengan cepat dan tepat sekalipunmerupakan fraktur
kollum femur stadium . >ika tidak, frakturakan berkembang dengancepat menjadi fraktur kollum
femur stadium @.
b. 'raktur intertrokanter
'raktur intertrokanter menurut definisi bersifat ekstrakapsular. "eperti halnya fraktur
kollum femur, fraktur intertrokanter sering ditemukan pada manula atau penderita osteoporosis.
ebanyakan pasien adalah +anita berusia
-
7/24/2019 Case Dr
7/21
d. 'raktur suprakondiler femur
aerah suprakondiler adalah daerah antara batas proksimal kondilus femurdan batas
metafisis dengan diafisis femur. 'raktur terjadi karena tekanan /arus atau/algus disertai kekuatan
aksial dan putaran. lasifikasi fraktur suprakondiler femurterbagi atas3 tidak bergeser, impaksi,
bergeser, dan komunitif.
lasifikasi fraktur suprakondiler
!. 'raktur tidak bergeser 0. 'raktur bergeser
B. 'raktur impaksi 6. 'raktur komunitif
%.%.* 6tiologi
Pada dasarnya tulang bersifat relatif rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan
dan daya pegas untuk menahan tekanan. 'raktur dapat terjadi akibat 3
a. Peristi+a trauma tunggal
-
7/24/2019 Case Dr
8/21
"ebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba - tiba dan
berlebihan, yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan
atau terjatuh dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan.ekuatan dapat berupa 3
1. Pemuntiran (rotasi), yang menyebabkan fraktur spiral
%. Penekukan (trauma angulasi atau langsung) yang menyebabkan fraktur
melintang
4. Penekukan dan penekanan, yang mengakibatkan fraktur sebagian
melintang tetapi disertai fragmen kupu - kupu berbentuk segitiga yang
terpisah
*. ombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan yang menyebabkan
fraktur obliC pendek
#. Penarikan dimana tendon atau ligamen benar - benar menarik tulang
sampai terpisah
b. 2ekanan yang berulang - ulang
5etak dapat terjadi pada tulang, seperti halnya pada logam dan benda lain,
akibat tekanan berulang - ulang.
c. elemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik)
'raktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah
(misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh (misalnya pada penyakit
paget ).
2.2.3 Diagnosis
!. !namnesis
!namnesis dilakukan untuk menggali ri+ayat mekanisme cedera (posisi
kejadian) dan kejadian7kejadian yang berhubungan dengan cedera tersebut.
Biasanya pasien datang dengan keluhan jatuh atau trauma. "elain itu dari
anamnesis dapat juga diketahui keluhan subjektif yang dirasakan oleh pasien
seperti nyeri dan tidak bisa menggerakkan bagian yang terkena trauma,
B. Pemeriksaan 'isik
-
7/24/2019 Case Dr
9/21
Look
!mati bagian paha (femur). Perhatikan setiap adanya deformitas
dan fasikulasi (tremor halus pada otot). eformitas yang dapat terjadi
adalah bengkak, bengkok, pendek. Periksa keseluruhan ekstermitas ba+ah
untuk menentukan adanya perubahan +arna, perubahan kulit, atau posisi
yang abnormal.
Feel
elakukan perabaan untuk mencari daerah nyeri tekan, krepitasi, dan
pemeriksaan /askuler distal trauma.
Movement
engukur lingkup gerak sendi, kekuatan otot, sensibilitas.
"tatus neurologi dan /askuler distal penting diperiksa. Pemeriksaan
meliputi 3 pulsasi arteri, +arna kulit, pengembalian cairan kapiler,
sensibilitas.
Pemeriksaan fisik ini juga dilakukan pada daerah disekitar trauma untuk
mendeteksi trauma di tempat lain. Pada fraktur femur, sering diikuti cedera pada
pel/ic terutama pada trauma femur bagian proksimal.
C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan jenis dan kedudukan
fragmen fraktur. 'oto rontgen harus memenuhi beberapa syarat, yaitu letak patah
tulang harus diletakan di pertengahan foto dan sinar harus menembus tempat ini
secara tegak lurus. Pengambilan foto rontgen dengan prinsip Drule of t+oE, yaitu
two view, two joints, dantwo occasion.
:arus selalu dibuat dua lembar foto dengan arah yang saling tegak lurus.
Persendian proksimal maupun distal harus tercakup dalam foto. Bila ada
kesangsian atas adanya patah tulang, sebaiknya dibuat foto yang sama dari
ekstermitas kontralateral yang sehat untuk perbandingan. Bila tidak diperoleh
kepastian tentang adanya kelainan seperti fisura, sebaiknya foto diulang setelah
-
7/24/2019 Case Dr
10/21
satu minggu, retak akan menjadi nyata karena hyperemia setempat disekitar tulang
yang retak itu akan tampak sebagai dekalsifikasi. Pemeriksaan khusus seperti 027
scan atau 5 kadang diperlukan, misalnya pada kasus fraktur /ertebra yang
disetai gejala neurologis.
2.2. Ta!a"aksana
Prinsi# Penanganan $rak!ur
Penatalaksanaan a+al fraktur selalu memakai prinsip !2L" (!d/anced
2rauma Li/e "upport) artinya selamatkan ji+a pasien terlebih dahulu. !2L"
terdiri dari dua tahap yakniprimary surveydansecondary survey. "etelah keadaan
stabil baru penatalaksaan fraktur dengan prinsip *5.
Recognition
iagnosis dan penilaian fraktur
Reduction
engembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan posisi anatomis normal.
etode reductiondengan reduksi tertutup, traksi, ataupun reduksi terbuka. $raktur
tertentu memerlukan reduksi terbuka dengan pendekatan bedah, fragmen tulang
direduksi. !lat fiksasi interna dalam bentuk pin, ka+at, sekrup, plat, paku atau
batangan logam dapat digunakan untuk mempertahankan fragmen tulang dalam
posisinya sampai penyembuhan tulang yang solid terjadi.
Retainin
"etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau dipertahankan
dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan."asarannya
adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi
penyembuhan.'raktur femur dilakukan imobilisasi sementara dengan traction
splint. Traction splintini menarik bagian distal dari pergelangan kaki atau melalui
kulit. i proimal, traction splint didorong ke pangkal paha melalui ring yang
menekan bokong, perineum dan pangkal paha. 2arikan yang berlebihan akan
-
7/24/2019 Case Dr
11/21
merusak kulit pada kaki, ankle, pangkal paha dan perineum. 'raktur kolum
femoris juga dapat dilakukan imobilisasi dengan traction splint, tetapi lebih
nyaman dengan traksi kulit atau traksi sepatu busa dengan posisi lutut sedikit
fleksi.
Rehabilitation
"asarannya meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal pada bagian yang
sakit. ilakukan peninggian untuk meminimalkan bengkak, memantau status
neuro/askuler, mengontrol ansietas dan nyeri, latihan isometrik dan pengaturan
otot, partisipasi dalam aktifitas hidup sehari7hari, dan melakukan aktifitas kembali
secara bertahap dapat memperbaiki kemandirian fungsi.
Pemi"i%an Tera#i
Prinsip penanganan fraktur adalah mengembalikan posisi patahan tulang
ke posisi semula (reposisi) dan mempertahankan posisi itu selama masa
penyembuhan (imobilisasi). Pemilihan terapi pada fraktur femur tergantung pada
lokasi dimana terjadinya fraktur.
a. 'raktur ollum
Pengobatan fraktur kollum femur dapat berupa konser/atif dengan indikasi yang sangat
terbatas dan terapi operatif. Pengobatan operatif hampir selalu dilakukanbaik pada orang
de+asa muda ataupun pada orang tua karena perlu reduksi yangakurat dan stabil dan
diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk mencegah komplikasi. >enis operasi
yang dapat dilakukan, yaitu pemasangan pin,pemasangan plate dan scre+, dan artroplasti
yang dilakukan pada penderita umur diatas ## tahun, berupa3 eksisi artroplasti,
herniartroplasti, dan artroplasti total.
b. 'raktur ntertrokanter
-
7/24/2019 Case Dr
12/21
'raktur tanpapergeseran dapat dilakukan terapi konser/atif dengan traksi. Pemasangan
fiksasiinterna dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh fiksasi yang kuat dan
untuk memberikan mobilisasi yang cepat pada orang tua.c. 'raktur orpus
Pengobatan dapat berupa terapi konser/atif, yaitu3
2raksi kulit merupakan pengobatan sementara sebelum dilakukan terapidefinitif untuk
mengurangi spasme otot.
2raksi tulang berimbang dengan bagian Pearson pada sendi lutut. ndikasitraksi
terutama fraktur yang bersifat komunitif dan segmental.
enggunakan cast bracing yang dipasang setelah terjadi union fraktur
secaraklinis.2erapi operatif yang dapat dilakukan3
2erapi operatif yang dapat dilakukan
Pemasangan plate dan scre+ terutama pada fraktur proksimal dan distalfemur.
empergunakan 7nail, !;7nail atau jenis7jenis lain baik dengan
operasitertutup ataupun terbuka. ndikasi 7nail, !;7nail terutama pada frakturdiafisis
'iksasi ekterna terutama pada fraktur segmental, fraktur komunitif,
infectedpseudoartrosis atau fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yanghebat.
2.2.& Kom#"ikasi
omplikasi dini yang dapat terjadi adalah syok, emboli lemak, trauma pembuluhdarah besar,
trauma saraf, trombo7emboli, dan infeksi.
omplikasi lanjut dapat berupa3
a. elayed union, fraktur femur pada orang de+asa mengalami union dalam *bulan.
b. Fonunion, apabila permukaan fraktur menjadi bulat dan sklerotik dicurigaiadanya nonunion
dan diperlukan fiksasi interna danbone graft
-
7/24/2019 Case Dr
13/21
c. alunion, bila terjadi pergeseran kembali kedua ujung fragmen, makadiperlukan
pengamatan terus7menerus selama pera+atan. !ngulasi lebihsering ditemukan. alunion
juga menyebabkan pemendekan pada tungkaisehingga diperlukan koreksi berupa osteotomi.d. aku sendi lutut, setelah fraktur femur biasanya terjadi kesulitan pergerakanpada sendi lutut.
:al ini disebabkan oleh adanya adhesi periartikuler atauadhesi intramuskuler. :al ini dapat
dihindari apabila fisioterapi yang intensif dan sistematis dilakukan lebih a+al.
e. 5efraktur, terjadi apabila mobilisasi dilakukan sebelum terbentuk union yangsolid
B!B
L!P;5!F !"G"
4.1 dentitas Pasien
-
7/24/2019 Case Dr
14/21
Fama 3 Fn H
Gsia 3 1$ 2ahun
!lamat 3 Padang
5 3 $4 I =I
"uku 3 inang
2anggal masuk 3 %1 ;ktober %1#
4.% !namnesis
"eorang pasien perempuan usia 1$ tahun datang ke ? 5"GP 5. . >!L
dengan keluhan utama 3 Fyeri dan bengkak pada paha kirisejak % jam sebelum
masuk rumah sakit post kecelakaan lalu lintas.
Primary "ur/ey
!ir+ay 3 Paten, 07spine tidak terpasang
Breathing 3 "pontan, gerakan dada simetris, auskultasi /esikuler pada seluruh
lapangan paru
0irculation 3 !kral hangat, 052 J % detik
isability 3 ?0" 1# (6*@#$)
6posure 3 /ulnus 6coriatum di regio parietal (), regio nasal, regio deltoid
dan regio elbo+
"econdary "ur/ey
7 Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas tanggal %1 ;ktober %1# pukul
1I.4 (% jam sebelum masuk rumah sakit). "ebelumnya pasien sedang
mengendarai motor lalu bertabrakan dengan motor lain.
7 Pasie di rujuk dari rumah sakit yos sudarso dalam keadaan terpasang spalk
-
7/24/2019 Case Dr
15/21
7 Pasien mengaku tidak sadar setelah kejadian. Pasien baru sadar setelah
sampai di 5" Yos "udarso
7 Pasien lupa bagaimana mekanisme kejadian
7 Pasien menggunakan helm
4.4 Pemeriksaan 'isik
7 eadaan Gmum3 2ampak sakit sedang
7 esadaran 3 00
7 2ekanan darah 3 1%8= mm:g
7 Fadi 3 = 8menit
7 Fafas 3 % 8menit
7 "uhu 3 afebris
"tatus ?eneralis
ulit 3 2ampak luka pada regio parietal, regio nasal, regio deltoid dan
regio olekranon
?B 3 2idak ada pembesaran
epala 3 tampak luka pada regio parietal, regio nasal, regio deltoid dan
regio olekranon
ata 3 onjungti/a anemis (787)
2elinga3 2idak ada keluar darah dari telinga
:idung 3 2idak ada keluar darah dari hidung
Leher 3 >@P #7%cm:%;
Paru
ns3 simetris kiri dan kanan
Pal3 fremitus sama kiri dan kanan
Per3 sonor
!us3 /esikuler, ronki 787, +heeKing 787
>antung 3 dalam batas normal
!bdomen
-
7/24/2019 Case Dr
16/21
ns3 distensi tidak ada
Pal3 nyeri tekan ada, nyeri lepas tidak ada
Per3 tympani
!us3 bising usus positif normal
!nus 3 2idak dilakukan pemeriksaan
6kstremitas 3 !kral hangat, 052J% detik, udem (7), luka (7)
"tatus Lokalis
5egio 'emur detra
Look 3 deformitas pada sebagian sepertiga distal3 bengkak (), bengkok (),
pendek (), rotasi eksterna(). 2idak tampak sianosis pada bagian distal.
'eel 3 nyeri tekan (), krepitasi (), neuro/askuler distal baik, 052J%
o/e 3 ?erak aktif dan pasif terhambat
True Leng!%
"inistra 3 $* cm
etra 3 $1 cm
A##aren! Leng!%
"inistra 3 $I cm
etra 3 $# cm
4.* iagnosis erja
'raktur femur detra sepertiga distal tertutup
4.# Pemeriksaan Penunjang
arah rutin
7 :emoglobin 3 1%,1 g8dl
7 :ematokrit 3 4< &
7 Leukosit 3 %*.$8mm4
7 2rombosit 3 %1#.8mm4
-
7/24/2019 Case Dr
17/21
-
7/24/2019 Case Dr
18/21
-
7/24/2019 Case Dr
19/21
Diagnosis Ak%ir
' 'raktur femur komunitif dekstra sepertiga distal tertutup
4.$ 2atalaksana
7 "keletal traksi
FOLLOW UP
22 Oktober 2015
S : Nyeri ditempat fraktur (+)
emam (!)
O : "U : tampak #akit #eda$%
&eka$a$ ara' : 1255mm*%
"e#adara$ : "ompo#me$ti# "ooperatif
Nadi : 5,i
-
7/24/2019 Case Dr
20/21
Nafa# : 1-,i
Su'u : afebri#
. : Fraktur femur komu$itif dek#tra #eperti%a di#ta/ tertutup
terpa#a$% #ke/eta/ trak#i
P : efoperao$ 2,1 %r 3
4a$itidi$ 2,1 amp 3
"etro/a ,1 amp 3
!'2!5 PG"2!!
1. "olomon, L.!pleyMs "ystem of ;rthopaedics and 'ractures I thed. ?eneral
;rthopedics. %1.9ar+ick,Fayagam.
%. 5asjad, 0.Pengantar lmu Bedah ;rthopedi. 6disi ke74. >akarta3 6?0.
%
-
7/24/2019 Case Dr
21/21
4. leinhenK BP. 0la/icle fractures. iunduh 1* "eptember %1#. 2ersedia
dari http388emedicine.medscape.com8article8I%*%I.
*. 0luett . 'emur 'racture. N0itedO arch, 4rd%11. !/ailable from3 G5L3
http388+++.orthopedics.about.com8od8brokenbones8femur.htm. !ccessed3
;kt 1*th %1#.
#. 0anale "2, Beaty >:. 0ampbellM" ;perati/e ;rthopaedics. 1% thed. %14.
6lse/ier nc.
$. 5. PutK, 5. Pabst. "obbota !tlas !natomi anusia. ed %1. >akarta3 6?0.
%#.