jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
TRANSCRIPT
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 1/36
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian biaya, biaya langsung dan biaya tidak langsung
Biaya atau ongkos dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran,
pengorbanan atau pembebanan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dalam akuntansi, besarnya biaya diukur dengan uang.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok,
yaitu
1. Biaya produksi,
2. Biaya pemasaran,
3. Biaya administrasi dan umum.
Biaya produksi biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Biaya bahan langsung,
2. Biaya tenaga kerja langsung,
3. Biaya pabrik tak langsung, yang meliputi :- Biaya bahan tak langsung,
- Biaya tenaga kerja tak langsung, dan
- Biaya pabrik tak langsung lainnya.
Dalam buku Cost and Managerial Accounting 1!"2# oleh $ray % &icketts
halaman '(# disebutkan mengenai biaya langsung sebagai berikut :
“The calculation for matching between direct cost to revenue is fairly easy
because there are physical link between direct cost and the units produced as a
result of these cost “
“Direct cost incurred in producing the products are added up and divided by the
total number of each product manufactured.”
Biaya langsung merupakan biaya yang memiliki hubungan langsung secara fisik
dengan unit yang diproduksi sebagai hasil dari biaya-biaya tersebut. Biaya
'
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 2/36
langsung dapat dilacak secara langsung kepada tiap satuan unit obyek biaya
produk# yang diproduksi.
Dalam buku Cost and Managerial Accounting 1!"2# oleh $ray % &icketts
halaman '(# disebutkan mengenai biaya tidak langsung sebagai berikut :
“All manufacturing cost no classified as direct manufacturing cost are classified
as indirect manufacturing cost.”
“Manufacturing overhead is all cost necessary for the production of a product
ecept direct material cost and direct labor cost. The primary characteristics is
that they can!t be physically traced to particular units or physical product but
incurred in manufacture of the product.”
Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak memiliki hubungan langsung
secara fisik dengan unit produk, dan tidak dapat dilacak kepada tiap satuan
produk. Dengan kata lain, biaya tidak langsung merupakan semua biaya diluar
biaya langsung.
Dalam buku Cost Accounting 2(()# edisi ke 13 oleh *arter % +sry halaman )1#
disebutkan baha:
/erhead manufaktur terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri
secara tidak langsung ke output tertentu. /erhead manufaktur biasanya
memasukan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung.0
2.2 Pembebanan biaya tak langsung dengan metode tradisional
Biaya o/erhead produksi umumnya dikonsumsi oleh lebih dari satu departemen
produksi. leh karena itu diperlukan suatu prosedur distribusi biaya untuk
membebankan biaya o/erhead ini kepada tiap-tiap item departemen ataupun
produk yang mengkonsumsinya.
ecara garis besar biaya o/erhead dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Biaya bahan pembantu " indirect material #
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 3/36
aitu bahan yang akhirnya juga menjadi bagian produk, tetapi memiliki
nilai yang kecil.
2. Biaya reparasi dan biaya pemeliharaan " repair and maintenance #
aitu biaya reparasi dan pemeliharaan mesin atau peralatan, serta
pemakaian suku cadang. 4erkadang biaya suku cadang dipisahkan dari
biaya reparasi dan pemeliharaan
3. Biaya tenaga kerja tak langsung " indirect labor#
aitu biaya tenaga kerja yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung
terhadap produk. *ontohnya adalah biaya administrasi.
). Biaya penyusutan "Depresiasi#
aitu biaya yang dikeluarkan karena adanya sebuah kehilangan dari unit-
unit yang disebabkan oleh adanya penguapan, atau proses alami lainnya
yang tidak termasuk dalam kegagalan internal. *ontoh biaya penyusutan
adalah biaya penyusutan mesin dan biaya penyusutan bangunan.
'. Biaya utilitas "$tility#
aitu biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap bulan. *ontoh biaya
utilitas adalah biaya air, biaya telephone dan biaya listrik.
5ada sistem biaya tradisonal, pembebanan biaya kepada produk dilakukan
berdasarkan suatu basis pembebanan biaya yang diterapkan kepada total
keseluruhan biaya tak langsung tersebut. Dengan kata lain, pada sistem biaya
tradisional, hanya dipergunakan satu macam basis pembebanan biaya untuk
keseluruhan komponen biaya.
Basis pembebanan biaya tersebut diantaranya :
• 6umlah unit produk
• 6am buruh langsung " direct labor hours #
• 6am mesin " Machine %ours #
• Biaya buruh langsung " direct labor dollars #
• Biaya material langsung " direct material dollars #
ejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya o/erhead
juga semakin meningkat. 4enaga kerja tidak lagi menjadi akti/itas penambah
7
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 4/36
nilai yang utama pada proses produksi, karena penggunaan teknologi mesin,
komputer, dll # akan mengambil alih tenaga manusia. 5eralihan inilah yang
menyebabkan persentase biaya o/erhead naik secara signifikan.
5enggunaan sistem biaya tradisional dalam membebankan biaya o/erhead menjadi
tidak rele/an lagi. eperti kita ketahui baha sistem tradisional menggunakan satu
atau dua unit pemicu biaya yang berbasis unit unit&based cost drivers# sebagai
alat dasar pembebanan biaya. 5enggunaan ini akan menciptakan biaya yang
terdistorsi. Distorsi yang terjadi berupa subsidi silang "cross subsidy # antar
produk, satu produk mengalami kelebihan biaya "overcosting# dan produk
mengalami kekurangan biaya "undercosting#. 4ingkat distorsi yang terjadi
tergantung proporsi biaya o/erhead terhadap biaya produksi total. emakin besar
proporsinya semakin besar distorsi yang terjadi. Demikian juga sebaliknya dan hal
inilah yang mendasari dikembangkannya sistem Activity 'ased Costing 8B*#.
2.3 Definisi Activity Based Costing (ABC
Berikut ini adalah beberapa definisi Activity 'ased Costing 8B*#. yang
dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen biaya.
9enurut Don &. ansen % 9aryanne 9. 9oen dalam buku Managerial
Accounting 1!!2# halaman 2)) mendefinisikan sebagai berikut :
“ (ne that first traces costs to activities and then to product “
uatu sistem kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya ke akti/itas dan
kemudian ke produk.
9enurut ;ane <. 8nderson dan arold 9. ollenberger dalam buku Managerial
Accounting 1!!2 # halaman !7 mendefinisikan sebagai berikut :
“A system of Accounting that focuses on activities perfomed to produce products. Activities become the fundamental cost accumulation points. Costs are traced to
activities) and activities are traced to products based on each products use of the
activities. These relationship for allocating costs to products are epressed
pictorially as follow *
"
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 5/36
$ambar 2.1. Definisi activity based costing abc#
uatu sistem akuntansi yang berfokus kepada akti/itas yang dilakukan untuk
memproduksi suatu produk. 8kti/itas menjadi titik akumulasi biaya yang
fundamental. Biaya ditelusuri ke akti/itas, dan akti/itas ditelusuri keproduk
berdasarkan pemakaian akti/itas dari setiap produk.
9enurut =illiam <. *arter dan 9ilton >. +sry dalam buku Cost Accounting
2(()# edisi ke 13 halaman )! mendefinisikan baha :
“Activity 'ased Costing 8B*# adalah suatu sistem perhitungan biaya dimana
tempat penampungan biaya o/erhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan
menggunakan dasar yang memasukan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan
dengan /olume "non&volume&related factor#.”
2.! "anfaat dari Activity Based Costing (ABC
9anfaat dari metode Activity 'ased Costing 8B*# diantaranya adalah sebagai berikut :
1. 9etode Activity 'ased Costing 8B*# dapat membantu manajemen untuk
mengambil keputusan dalam memproduksi ataupun dalam pembelian.
2. uatu pengkajian Activity 'ased Costing 8B*# dapat meyakinkan
manajemen baha mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi
lebih kompetitif. ebagai hasilnya, mereka dapat berusaha untuk
meningkatkan kualitas dan dapat difokuskan untuk mengurangi biaya.
3. 9anajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penaaran
kompetitif yang lebih ajar.
). Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analisis
yang lebih akurat mengenai /olume yang diperlukan untuk mencapai titik
impas Break ?/en 5oint # atas produk yang ber/olume rendah.
'. 9elalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat
mulai merekayasa kembali re-engineer# proses manufakturing untuk
mencapai pola keluaran kualitas yang lebih efisien dan lebih tinggi.
!
&esources 8cti/ities 5roducts
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 6/36
5erbedaan antara sistem 8B* dengan metode tradisional, yaitu :
1. 8B* menggunakan akti/itas-akti/itas sebagai pemacu untuk menentukan
beberapa o/erhead yang dikonsumsi produk. istem trasdisional mengalokasi
o/erhead berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non representatif,
dengan demkian gagal menyerap konsumsi o/erhead yang benar menurut
produk indi/idual.
2. 8B* mengkalkulasi konsumsi sumber daya. 8B* berfokus kepada sumber
daya, tidak hanya sumber daya terjadi. @ni mengakibatkan lebih berguna untuk
mengambil keputusan. 9anajemen dapat mengikuti bagaimana biaya timbul
dan menemukan cara-cara untuk mengurangi biaya.
3. 5erhitungan yang dilakukan oleh sistem 8B* lebih akurat karena mempunyai
pemicu biaya yang lebih meakili bagaimana konsumsi terhadap biaya
tersebut. 5erhitungan ini akan sangat berguna dalam penetapan harga produk
dan untuk mengidentifikasikan produk yang menguntungkan. ementara jika
diterapkan pada sistem tradisional maka angka-angka yang dihasilkan tidak
dapat diandalkan atau dipercaya.
2.# Activity Based Costing untuk Perusa$aan %e&il dan "enenga$5ada umumnya, penerapan activity based costing system (abc) dalam skala penuh,
memerlukan instalasi softare yang terspesialisasi, analisis biaya dan akti/itas
yang mendetail dan sistem pengumpulan data yang ekstensif untuk
mengumpulkan data dan memelihara data-data yang diperlukan untuk penerapan
activity based costing . 5enerapan Activity 'ased Costing dalam skala penuh layak
untuk diterapkan oleh perusahaan skala besar yang mempunyai sumber daya yang
memungkinkan untuk penerapan tersebut. <arena pada perusahaan kecil metode
tersebut terlalu kompleks dan mahal, maka Activity 'ased Costing tidak bisa
diterapkan.
5enerapan Activity 'ased Costing untuk perusahaan kecil dan menengah didasari
oleh tiga filisofis sebagai berikut A
1. =alaupun teori-teori dan konsep manajeman serta bahasa yang dipergunakan
untuk mendeskripsikan mereka adalah hal yang uni/ersal, maka penerapan
kepada organisasi yang lebih kecil bukan merupakan pengecilan skala dari
1(
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 7/36
metode yang diterpkan kepada organisasi besar. 5erusahaan kecil dan
menengah memiliki struktur yang jauh lebih terkompresi daripada perusahaan
besar. 5erbedaan struktur tersebut menyebabkan perbedaan dalam hal
pendekatan yang dipergunakan oleh masing-masing perusahaan. Dalam hal
pengumpulan informasi, misalnya pengumpulan informasi dalam perusahaan
kecil dan menengah dapat dilakukan dengan lebih efektif secara informal dan
melalui komunikasi interpersonal.
2. istem manajemen akuntansi yang baik tidak menjamin kinerja organisasi
yang baik, tetapi sistem yang tidak memadai pasti akan menyebabkan kinerja
yang buruk dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan dari organisasi tersebut.
5erusahaan dapat menjadi lebih berhasil karena memilki kemampuan untuk
menyediakan harga yang kompetitif, produk yang berkualitas dan jasa yang
diperlukan oleh pasar yang dilayani perusahaan tersebut. 4anpa adanya faktor-
faktor tersebut, sistem manajemen akuntansi yang baik sekalipun tidak akan
menjamin keberhasilan perusahaan.
3. ;ebih baik melakukan pendekatan secara benar daripada menghitung presisi
secara salah. Dalam hal ini akurasi lebih diutamakan daripada presisi. 8kurasi
menyatakan baha suatu informasi bebas dari kesalahan dan kekeliruanbaha informasi tersebut salah#. 5resisi berhubungan dengan ketelitian dan
presisi tidak menjamin baha suatu informasi bebas dari kesalahan, tetapi
hanya menjamin baha informasi tersebut teliti secara mendetail. al tersebut
dapat dijelaskan dalam contoh berikut : suatu perusahaan tidak akan
memperoleh manfaat apa-apa dengan menghitung baha biaya suatu produk
adalah sebesar &p. '.)!",((, jika biaya yang sebenarnya dari produk tersebut
adalah sebesar &p. '.'((,((. dari contoh terlihat baha akurasi lebih penting
dari presisi. Dalam penerapan Activity 'ased Costing untuk perusahaan kecil
dan menengah tujuan yang harus diutamakan adalah akurasi bukan presisi.
2.#.1 Perusa$aan yang termasuk kategori ke&il dan menenga$
5erusahaan kecil dan menengah adalah sebuah unit bisnis otonom yang
memerlukan perbaikan dalam informasi biaya, tetapi jika menggunakan sistem
biaya 8B* biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan akan terlalu mahal.
11
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 8/36
9enurut pengalaman T. 'i&k , in/estasi yang diperlukan untuk menerapkan
sistem abc berkisar antara "( jam untuk sebuah perusahaan printer kecil sampai
'(( jam untuk sebuah supplier otomotif dengan sejarah keuangan dan laporan
operasi yang sangat buruk. @ni sangat kontras dengan penerapan 8B* yang
memerlukan kerja antar disiplin, personel yang berdedikasi untuk menjalankan
pekerjaan secara penuh untuk beberapa bulan dan biaya konsultasi yang tinggi
2.#.2 Dasardasar activity based costing (ab& untuk usa$a ke&il dan
menenga$
eperti yang telah dijelaskan sebelumnya baha 'i&k memberikan nama abc pada
8B* untuk usaha kecil dan menengah.
2.#.2.1 Produk
5roduk yaitu setiap barang atau jasa yang ditaarkan perusahaan untuk dijual.
4ermasuk didalamnya pelayanan kesehatan, asuransi, pinjaman bank, otomotif,
jasa konsultan, dll. emua produk memerlukan akti/itas-akti/itas dan akti/itas-
akti/itas tersebut mengkonsumsi sumber daya.
2.#.2.2 Akti)itas
8da perbedaan definisi antara akti/itas pada perusahaan besar dengan akti/itas
pada perusahaan kecil dan menengah. +ntuk perusahaan besar, akti/itas
didefinisikan sebagai proses-proses atau prosedur yang menyebabkan kerja
processes or procedure that cause works#. ebagai contoh, dalam departemen
account payable, akti/itasnya dapat diperinci antara lain pengisian laporan
penerimaan, order pembelian dan invoice.
+ntuk perusahaan keil dan menengah, akti/itas didefinisikan sebagai berikut :0
groups of related process or procedure that together meet a particular work need
of the organi+ation.”
Berdasarkan definisi tersebut diatas, maka akti/itas departemen account payable
adalah account payable dan akti/itas departemen purchasing adalah purchasing .
5embedaan tersebut didasarkan pada materiality. 5ada perusahaan besar, setiap
proses atau prosedur mengkonsumsi sejumlah aktu dan biaya yang signifikan.
12
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 9/36
4?*:.;.$3 D?C?;.59?4
5&.*+&?9?4
>@&9 @>&84&+*4+&?
5rimary 8cti/ities
1 u p p o r t 8 c t i / i t i e s
M A R
G I N
M A
R G I N
:+98 &?.+&*? 988 $?9?4
@B.+D;.$@4@*
.5?&8-
4@.
.+4B.+D
;.$@4@*
98&<?4@$
% 8;?
?&C@*?
5ada perusahaan kecil dan menengah, setiap proses atau prosedur mengkonsumsi
sejumlah aktu dan biaya yang relatif kecil sehingga perhitungan akan lebih
mudah jika beberapa proses atau prosedur tersebut disatukan. <unci dalam
menentukan akti/itas-akti/itas suatu perusahaan adalah dengan membagi operasi-
operasi perusahaan menjadi kelompok-kelompok tertentu berdasarkan rele/ansi
antar operasi.
5orter mengklasifikasikan akti/itas menjadi dua jenis yaitu akti/itas primer dan
akti/itas sekunder. 8kti/itas primer dapat dihubungkan dengan tindakan-tindakan
yang dilakukan organisasi untuk memuaskan permintaan eksternal, sementara
akti/itas sekunder dilakukan untuk melakukan kebutuhan internal. Berikut ini
merupakan penggambaran akti/itas primer dan akti/itas sekunder dari 5orter yang
digambarkan pada gambar 2.2
$ambar 2.2 8kti/itas primer dan akti/itas sekunder menurut definisi 5orter
8kti/itas-akti/itas tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. ,irm infrastructure @nfrastruktur perusahaan#
8kti/itas ini meliputi struktur manajemen yang melayani keseluruhan
organisasi, seperti resepsi, pelayanan pos, akuntansi finansial dan akti/itas
general lainnya.
2. %uman -esources Management 9anajemen umber Daya 9anusia#
8kti/itas ini meliputi training, pemberhentian pensiun# dari staff ataupun dari
pegaai.
3. Technology Development 5embangunan 4eknologi#
8kti/itas ini meliputi akti/itas pembangunan teknologi yang dilakukan
perusahaan.
13
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 10/36
. /rocurement
8kti/itas ini meliputi usaha mendapatkan semua barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh organisasi. amun untuk usaha mendapatkan bahan mentah,
dikategorikan dalam inbound logistics, yang termasuk dalam akti/itas primer.
amun jika suatu akti/itas tidak bisa dihubungkan dengan penyediaan bagi
akti/itas primer, maka hal ini dimasukan dalam akti/itas sekunder.
0. 1nbound 2ogistics
9eliputi semua akti/itas untuk mendapatkan semua barang dan jasa untuk
proses operasional. al ini meliputi pembelian, transportasi, penerimaan,
inspeksi dan penggudangan.
. (perations perasi#
8kti/itas ini meliputi semua operasi yang dilakukan perusahaan untuk
mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
3. 1nbound 2ogistics
8kti/itas ini meliputi semua perpindahan dari perusahaan selaku penjual
kepada pembeli.
". Marketing 5emasaran#
9eliputi semua akti/itas untuk menghasilkan order demand # terhadap produk yang dihasilkan.
!. 4ervice 6asa 5elayanan#
9eliputi semua jasa pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Dalam hubungannya dengan Activity 'ased Costing) akti/itas primer dan
sekunder dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. 8kti/itas primer.
Biaya dari akti/itas ini dapat dihubungkan secara langsung kepada obyek
biaya. 8kti/itas primer dibebankan kepada obyek biaya berdasarkan konsumsi
obyek biaya terhadap akti/itas tersebut.
2. 8kti/itas ekunder
8kti/itas yang berfungsi untuk mendukung akti/itas primer. 8kti/itas
sekunder tidak dikonsumsi oleh obyek biaya, tetapi dikonsumsi oleh akti/itas
primer. Dengan demikian, akti/itas sekunder dibebankan kepada akti/itas
1)
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 11/36
primer berdasarkan konsumsi akti/itas primer kepada akti/itas sekunder
tersebut.
5embebanan biaya akti/itas primer dan biaya akti/itas sekunder dapat dilihat
pada gambar berikut :
$ambar 2.3 5embebanan biaya akti/itas primer dan biaya akti/itas sekunder
&obin *ooper mengklasifikasikan akti/itas menjadi empat tingkatan sebagai
berikut :
1. $nit&level activitiesBerupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan sekali untuk setiap unit,
sehingga biaya produksi yang berhubungan dengan akti/itas ini dibebankan
berdasarkan jumlah unit yang diproduksi, misalnya jam tenaga kerja langsung.
emakin banyak jumlah unit yang diproduksi, semakin banyak jam tenaga
kerja langsung yang dibutuhkan
2. 'atch&level activities
Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produksi
sejumlah order tertentu batch#. 8kti/itas ini dilakukan sekali untuk setiap
batch sehingga biaya produksi yang berhubungan dengan akti/itas ini
dibebankan berdasarkan jumlah batch yang diproduksi. *ontoh dari batch&
level activities adalah akti/itas pemotongan bahan pada pabrik kon/eksi.
5emotongan dilakukan pada tiap batch yang terdiri dari suatu tumpukan
bahan baku. emakin banyak unit yang diproduksi tidak mempengaruhi biaya
1'
*ost ?lement
5rimary 8cti/ities econdary 8cti/ities
8cti/ity 4raced *ost
*ost bjects
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 12/36
pada akti/itas set up, tetapi semakin sering set up dilakukan, maka semakin
besar pula biaya set up mesin.
5. /roduct&sustaining activities
Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
eksistensi suatu produk, pemeliharaan produk, pengembangan produk, dan
ino/asi produk. Beban biaya yang terjadi pada akti/itas ini dapat ditelusuri
pada setiap jenis produk yang dihasilkan, tetapi sumber daya yang dikonsumsi
tidak tergantung pada jumlah unit ataupun batch dari produk yang dihasilkan
perusahaan. emakin banyak jenis produk yang dihasilkan, semakin sering
akti/itas ini dilakukan sehingga semakin besar biaya yang dibutuhkannya.
. ,acility&sustaining activities
Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan
eksistensi suatu perusahaan, seperti pemasaran, sumber daya manusia,
pengembangan sistem, pemeliharaan sarana, prasarana dan fasilitas,
penerangan pabrik, dll. 8kti/itas ini tidak berhubungan dengan jumlah
produk, batch, maupun jenis produk.
2.#.2.3 *byek biaya (Cost *bje&ti)e + Cost *bje&tbyek biaya adalah item terakhir tempat semua biaya terakumulasi. byek biaya
terdiri dari obyek biaya final ,inal Cost (b6ect # dan obyek biaya interim 1nterim
Cost (b6ect #. Biaya final ,inal Cost (b6ect # adalah akumulasi semua biaya untuk
mentransfer barang atau jasa kepada konsumen diluar perusahaan, sedangkan
obyek biaya interim 1nterim Cost (b6ect # berupa akumulasi semua biaya untuk
recycling dalam perusahaan sendiri.
*ontoh dari obyek biaya interim diantaranya :
1. 5eralatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan dan dipergunakan untuk
menghasilkan produk. Biaya ini dicatat sebagai asset modal peralatan. Biaya
ini akan mengalami recycle melalui amortisasi peralatan
2. 5emasangan peralatan modal. Biaya ini termasuk dalam asset modal property,
pabrik dan peralatan. Biaya ini mengalami recycle melalui depresiasi.
3. 5enelitian dan pengembangan. Biaya ini termasuk dalam biaya umum dan
administrasi bulanan.
1
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 13/36
2.#.2.! Pemi&u Biaya (Cost Driver
5emicu biaya adalah akar penyebab biaya atau faktor yang digunakan untuk
mengukur bagaimana terjadinya biaya dan atau cara terbaik untuk membebankan
biaya kepada akti/itas atau kepada produk.
5emicu biaya dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
1. 9encerminkan konsumsi biaya oleh akti/itas
2. 9encerminkan konsumsi akti/itas oleh akti/itas lainnya
3. 9encerminkan konsumsi akti/itas oleh produk
5emicu biaya yang biasanya dipergunakan terdiri dari :
1. <elompok pemicu biaya tenaga kerja labor group#
<elompok ini dipergunakan pada akti/itas yang elemen biaya utamanya
adalah tenaga kerja, atau pada akti/itas yang biaya akti/itasnya berubah
secara paralel dengan perubahan tenaga kerja. <elompok pemicu biaya ini
juga dapat dipergunakan untuk menentukan tempat suatu biaya harus
didistribusikan where to distribution#
5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah : 2abor dollars biaya tenaga kerja#
2abor hours jam tenaga kerja#
Direct 2abor dollars biaya tenaga kerja langsung#
Direct 2abor hours jam tenaga kerja langsung#
%eadcount jumlah tenaga kerja#
2. <elompok pemicu biaya aktu operasi (perating time group#.
Digunakan sebagai pemicu biaya pada suatu grup operasi pengerjan yang
merupakan operasi dari suatu peralatan tunggal atau beberapa peralatan.
<elompok pemicu biaya ini dapat dibagi menjadi dua subgroup yaitu
machine hour 7 cycle time dan line time 7 cell time.
5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :
cell time
2ine time
Machine time 7 machine hours
Cycle time
17
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 14/36
3. <elompok pemicu biaya throughput throughput group#
Dipergunakan sebagai pemicu biaya bila biaya utama dari suatu akti/itas
ditentukan oleh jumlah unit throughput -nya. ebagai contoh, bahan kimia
tertentu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kimia selalu diukur dalam
satuan batch. atu batch bahan kimia ini selalu di packing dalam satuan
tankerloads, drum '' galon dan karton satu gallon. 5roses packing ini
dapat dipisahkan sebagai tiga akti/itas dengan unit throughput yaitu
tankerloads, drum '' galon, dan karton satu gallon, masing-masing
sebagai pemicu biaya.
5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :
'atch
+nit 5roduk
atu muatan truk
atu muatan tanker
atuan kuantitas, contohnya : potong, gallon, ton dan sebagainya.
). <elompok pemicu biaya kepemilikan (ccupancy group#
9erupakan pemicu biaya yang tepat untuk mendistribusikan biaya tetap
fied cost # berdasarkan lokasi akti/itas atau asset. ebagai contohdepresiasi bangunan pajak, pajak bangunan, pemeliharaan atau keamanan
didistribusikan berdasarkan luas area per akti/itas. Depresiasi peralatan
atau biaya sea didistribusikan pada akti/itas yang terjadi dilokasi asset
tersebut. <elompok pemicu ini jarang digunakan sebagai dasar untuk
penentuan berapa biaya yang terjadi, tetapi lebih umum digunakan untuk
menentukan dimana biaya harus didistribusikan.
5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :
;uas lantai departemen
ilai peralatan harga perolehan#
;okasi peralatan
'. <elompok pemicu biaya permintaan Demand #
9erupakan pemicu biaya yang paling tepat dipergunakan jika distribusi
biaya akti/itas pada suatu obyek biaya atau pada akti/itas lainnya
didasarkan pada permintaan akan akti/itas tersebut. 9isalnya pada
akti/itas penerangan pabrik yang merupakan akti/itas sekunder, distribusi
1"
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 15/36
biaya akti/itas tersebut dapat ditentukan dengan pemicu biaya berupa
jumlah lampu yang diperlukan oleh masing-masing akti/itas primer yang
mengkonsumsi akti/itas sekunder penerangan tersebut.
ama seperti kelompok biaya kepemilikan, pemicu biaya ini jarang
digunakan dalam menentukan beberapa biaya yang terjadi, tetapi lebih
sering digunakan untuk menentukan tempat biaya yang harus
didistribusikan
8. 4urrogate Cost Driver
urrogate cost dri/er merupakan data atau ukuran yang telah tersedia
dilapangan dan praktis digunakan untuk mendistribusikan suatu biaya
keakti/itas lain atau departemen lain, apabila pemicu biaya yang ideal
benar secara teoritis# sulit diukur datanya. 8da beberapa akti/itas yang
pemicu biayanya sulit dan tidak praktis atau sulit ditentukan dengan tepat.
5erlu diingat baha akurasi lebih penting dari presisi. ehubungan dengan
hal tersebut, urrogate cost dri/er dapat memberikan distribusi biaya
dengan akurasi yang sama dengan pemicu biaya yang benar secara teoritis,
tetapi dengan derajat presisi yang lebih rendah.
5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah : Biaya meterial
4otal biaya input
Conversion cost
2.#.2.# Cost Center (Pusat Biaya
Cost center adalah tingkatan terendah yang rinci tempat biaya dikumpulkan dan
didistribusikan. Cost center terdiri dari sebuah akti/itas atau sekelompok akti/itas.
5erlu diingat baha untuk keakuratan, bukan presisi, sejumlah akti/itas dapat
dikelompokan agar pencatatan yang detail terjaga dan analisis data menjadi
minimum sehingga didapat tingkat akurasi yang tinggi.
9enurut 8min =ijaya 4unggal, cost center adalah unit terkecil dari suatu
organisasi dimana biaya yang dianggarkan atau biaya aktual dikumpulkan. 5usat
biaya ini mempunyai karakteristik yang umum untuk tolak ukur performa dan
pemberian tanggung jaab.
1!
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 16/36
6enis-jenis cost center :
Cost Center dibagi kedalam ) kategori, yaitu : 4ervice Center) (peration support
activities) Administrative support activities) (peration activities.
9. 4ervice Center
9erupakan cost center yang melayani cost center lain, untuk diluar
perusahaan atau untuk kegiatan spesifik lain. leh karena itu biaya ini bisa
dibebankan ke cost center pemakai atau obyek berdasarkan aktu dan
material. *ontoh jenis cost center ini adalah pemeliharaan gedung, peralatan
dan engineering . 6ika jumlah biayanya berarti, pengolahan data bisa
dikelompokan dalam jenis ini.
:. (peration support activities
8dalah cost center yang akti/itasnya mendukung akti/itas operasi langsung,
tetapi pelayanan yang diberikan tidak seperti pada service center dapat dengan
mudah dibebankan pada produk, pelayanan atau cost center yang spesifik.
*ontoh kategori ini adalah purchasing , pengendalian produksi, material
management) pengendalian kualitas, pengaasan umum, 4hipping and
receiving) dan sering kali material handling . eluruh akti/itas ini mendukung
operasi, tetapi tidak mungkin untuk dilakukan pengukuran aktu dan materialyang dihabiskan untuk akti/itas tersebut.
5. Administrative support activities
8dalah cost center yang terjadi pada seluruh manajemen dan administrasi pada
perusahaan. <ategori ini akan terdiri dari akti/itas seperti manajemen umum,
akuntansi dan keuangan, sumber daya manusia, pengolahan data, penjualan
dan pemasaran.
. (peration activities.
8dalah akti/itas non ser/ice center yang secara langsung mengolah produk.
Biasanya berupa departemen langsung pada perusahaan, juga akti/itas yang
lain yang bisa dibebankan langsung pada produk dan jasa.
2(
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 17/36
2. -angka$langka$ eneraan /ab&0
5erusahaan harus mengambil langkah tepat untuk menerapkan sistem abc yang
efektif diperusahaannya. Douglas 4. icks menjelaskan langkah-langkah
penerapan abc sebagai berikut :
-angka$ 1 dentifikasi dan definisi akti)itas yang rele)an.
8kti/itas didefinisikan sebagai sekelomppok proses atau prosedur yang saling
berhubungan secara bersama-sama membentuk pekerjaan khusus perusahaan.
<unci untuk mendefinisikan akti/itas adalah membagi operasi perusahaan
kedalam akti/itas yang rele/an. 5ada tahap aal pembuatan daftar akti/itas lebih
baik mengidentifikasikan terlalu banyak akti/itas daripada terlalu sedikit. ;angkah
ini juga dapat dilakukan dengan melihat bagan organisasi perusahaan dan tata
letak fasilitas atau dapat juga melalui aancara dengan orang-orang yang
mengetahui akti/itas perusahaan dengan baik.
*ontoh daftar akti/itas yang mungkin terjadi dalam perusahaan :
Cost accounting ,irst aid
Data /rocessing ;eneral manager
;eneral accounting /rogram management C<C machine 'uilding maintenance
Design engineering =terior maintenance
1ndustrial engineering Machine repair
;uard service 6anitorial /urchasing
/lant management 4ales administration
-angka$ 2 "engelomokan Akti)itas kedalam Cost Center
etelah akti/itas diidentifikasikan dan didefinisikan, langkah selanjutnya adalah
mengelompokan pada cost center .
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:
® Materiality
Materiality tiap akti/itas harus diperhatikan, tidak saat ini, tetapi juga
dimasa depan berdasarkan rencana perusahaan. 8pakah statsiun operasi
21
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 18/36
tetap akan berdiri sendiri atau ada kemungkinan akan digabungkan dengan
statsiun lain
® /rofil biaya
ecara sederhana, profil biaya sebuah akti/itas terdiri dari cost driver
utama dan application rate. 6ika sebuah akti/itas memiliki profil biaya
yang unik, lebih baik menjadikan akti/itas tersebut sebagai cost center
yang terpisah dari yang lain.
*ontoh pembagian akti/itas pada cost center :
Aktivitas Utama Cost Center
Cost accounting Accounting info system Data processing Accounting info system Assembly Assembly
C<C machine C<C machine
1ndustrial engineering =ngineering
;uard servicce ;eneral factory overhead
>anitorial ;eneral factory overhead
;eneral management ;eneral administration %uman resources ;eneral administration
'uilding maintenance Maintenance
Machine repair Maintenance
/urchasing Material management 4ales administration 4ales
-angka$ 3 dentifikasi elemen biaya
?lemen biaya dapat dipandang sebagai line item dalam buget atau sebagai account
dalam daftar pengeluaran. Dalam situasi ini, hanya elemen biaya tidak langsung
yang dipertimbangkan. Biaya material langsung, pembayaran komponen langsung,
pelayanan langsung dan biaya langsung sejenis tidak dibahas karena dapat
dibebankan secara langsung ke produk tanpa analisis cash flow.
*ontoh pemisahan elemen biaya adalah :
® Biaya utilitas "$tility#: biaya air, biaya telephone dan biaya listrik.
® 4upplies : upplies utama dapat dikelompokan kebeberapa cost center dan
ditangani sendiri.
® ,ringe benefit : biaya dikendalikan oleh headcount) gross payroll) hours
worked atau dasar yang lain.
22
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 19/36
Daftar elemen biaya yang mungkin suatu perusahaan :
Salary and wage ?ariable operating cost elements4alarie
(vertime premium
4hift premium
?ocation pay
%oliday pay
/aids break
Fringe benefit ;roup health insurance
@orker!s competition
1nsurance4tate unemployment ta
,ederal unemployment ta
=mployer portion of ,1CA
/ension contribution
Disability insurance
Fixed cost elements 'uilding depreciation
=uipment depreciation
2eases and renials
-eal property taes
/ersonal property taes 1nsurances
$tilities
=lectricity
;as
@ater
4upplies
Argon
Drill and cuttersChemicals
(ther
Discretionary budgeted
Cost element
Travel entertainment
/rofessional service 2egal ang accounting
Telephone
Dues and subscription
Advertising marketing
-angka$ ! "enentukan $ubungan antara akti)itas dan biaya
etelah akti/itas didefinisikan dan dikelompokan dalam cost center dan elemen
biaya disusun, langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan antara akti/itas-
akti/itas dan biaya.
*ontoh hubungan biaya dengan cost center :
Biaya Cost Center
Drill dan pemotongan 9esin **
5emesinan5ersiapan material
4enaga listrik ?kstrusi
5emesinan
5ersiapan material
23
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 20/36
-angka$ # "engidentifikasikan cost driver untuk menugaskan biaya ke
akti)itas dan akti)itas roduk
etelah didapat hubungan dalam langkah ), driver khusus yang menimbulkan
biaya di cost center yang spesifik harus diidentifikasikan.
*ontoh hasil kombinasi cost centre B cost driver untuk elemen biaya listrik adalah
sebagai berikut :
Cost Center Cost Driver 9esin Boiler
?kstrusi
5emesinan
5ersiapan material
;as
6am mesin
=aktu sel
6am kerja langsung
6am kerja langsung
6am kerja langsung
8nalisis serupa harus dilakukan untuk tiap elemen biaya utama yang telah
dilakukan pada langkah 3. yang harus dicatat adalah baha driver untuk biaya-
biaya yang termasuk sebagai elemen biaya yang dianggarkan pada contoh adalah
kebijakan manajemen yang normal. Biaya-biaya ini biasanya ditugaskan secara
langsung ke cost center khusus, kadang-kadang didalamnya terdapat akti/itas
administrasi atau akti/itas pendukung lain. <arena itu, analisis mendalam
mengenai driver untuk kategori ini biasanya tidak diperlukan.
etelah membuat cost center , elemen biaya dan driver yang menyebabkan
munculnya biaya pada cost center , langkah selanjutnya adalah membuat cash flow
yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya melalui cost center ke cost
ob6ective.
-angka$ "embuat Cash Flow
&ancangan cash flow pattern yang baik merupakan hal yang kritis untuk
keefektifan abc yang dibuat. elanjutnya akan dijelaskan mengenai hal-hal yang
perlu diketahui dalam merancang cash flow pattern
8B* menganalisa biaya tak langsung perusahaan. 9enurut 9altE % +sry dalam
buku Cost Accounting /lanning and control 1!"(# :
2)
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 21/36
,actory overhead cost dapat didefinisikan sebagai biaya material langsung,
tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya manufakturing yang tidak dapat
dengan mudah dibebankan kepada satuan kerja yang spesifik. ,actory overhead
cost meliputi semua biaya manufakturing kecuali biaya bahan langsung dan tenaga
kerja langsung.
9enurut 4. icks dalam buku Activity 'ased Costing for 4mall and Mid&si+e
'ussiness* An 1mplementation ;uide 1!!2#, jenis-jenis biaya tak langsung terdiri
dari :
® 4alaries and @ages
9erupakan seluruh biaya gaji yang dikeluarkan perusahaan seperti A biaya
pekerja langsung dan tak langsung, upah overtime, dan shift , bonus, biaya
pegaai saat tidak bekerja, dan biaya lain seperti upah libur dan biaya
kesehatan pegaai.
® ,ringe 'enefit
9erupakan biaya pegaai yang belum termasuk gaji. <adang-kadang
didasarkan pada keuntungan penjualan untuk membedakannya dengan
biaya pada 4alaries and @ages. ang termasuk ,ringe 'enefit adalah
asuransi kesehatan, asuransi kerja, state dan ,ederal $nemployment taes)
the employer portion of ,1CA) dana pensiun, asuransi kecelakaan dan
program pembinaan pegaai.
® 4pecific Assigment cost
ang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh biaya operasi tidak
langsung yang belum tercantum ke dalam dua kategori sebelumnya. Biaya
ini diturunkan dari fakta baha setiap biaya harus dikelompokan ke cost center tertentu.
The seven level Cost ,low&Down Diagram
etelah mengelompokan biaya dan cost center , langkah selanjutnya adalah
pembuatan cost flow pattern, selanjutnya disebut sebagai pola aliran biaya. alah
satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu mem/isualisasikan proses adalah
2'
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 22/36
melalui cost flow down diagram. +ntuk diagram ini, tiga kategori biaya dan empat
kategori cost center dibuat menjadi tujuh tingkatan.
>ungsi diagram ini adalah :
1. 9enolong mem/isualisasikan aliran biaya dalam sistem
2. 9enjadi dokumentasi pola aliran biaya akhir
ang harus dicatat adalah baha pada tiga level level 1- level 3# adalah kategori
biaya. anya pada level -level ini biaya muncul. 2evel @C sampai C@@
menggambarkan cost center . Dari level pertama, biaya didistribusikan kebaah
sampai cost ob6ective.
4ahap pembuatan cost flow down diagram setelah pembentukan komponen-
komponennya adalah :
® <omponen-komponen direct material dan direct outside service
berhubungan langsung dengan cost ob6ective
® 2evel @ sampai C@@ dihubungkan dengan level lain. ebagai contoh: level @,
salaries and wages dapat berhubungan dengan setiap level yang memiliki
pekerja, atau setiap level tempat gross payroll bisa dibebankan.
-e)el Salaries and ages
Cash flow down dibuat setiap level secara bertahap. 2evel @ dapat mengalAir ke
setiap level yang memiliki pekerja. *ara lain menggambarkan alirannya adalah
baha salaries and wages dapat mengalir ke setiap level tempat terjadinya
pembebanan gross payroll dalam distribusi payroll.
ang paling dekat adalah level @@, fringe benefit. aat seorang pekerja dibayar
bukan karena pekerjaannya paid for not working #, seperti selama libur, cuti, sakit,
paids break dan lain-lain. +pah yang diterimanya itu adalah fringe benefit. <arena
itu level @ mengalir ke level @@.
2
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 23/36
Definisi level @@@ menghalangi aliran level @. Biaya level @@@ adalah biaya tak
langsung non payroll atau non fringe benefit yang dapat dibebankan langsung ke
cost center . <arena itu tidak ada aliran dari level ke level @@@.
2evel @C sampai level C@@ adalah cost center . 5ekerja dapat bekerja secara tak
langsung pada cost center&cost center tersebut. <arena itu, level @ dapat mengalir
ke semua level .
2evel @ tentu saja dapat mengalir ke cost ob6ective&nya. 6ika upah dibayarkan
untuk akti/itas yang didefinisikan sebagai pekerja langsung, biayanya harus
mengalir langsung ke cost ob6ective.
-e)el Fringe Benefit
,ringe benefit mengikuti pekerja. <emanapun upah seorang pekerja, fringe
benefit akan selalu ada. <arena itu, floe down biaya level @@ sama dengan level @.
,ringe benefit akan selalu terlihat mengalir langsung ke cost ob6ective. 9etode
lain yang sering digunakan adalah ,ringe benefit mengalir secara langsung ke
level C@@, yaitu operating activity.
-e)el S!ecifict Assigment Cost
esuai dengan artinya, 4pecific Assigment cost mengalir lansung ke cost center ,
yaitu level @C sampai level C@@. Biaya-biaya ini tidak dapat dibebankan langsung
pada cost ob6ective.
-e)el Service center
eperti yang telah didiskusikan sebelumnya, service center dapat membebankan
biayanya ke cost center , pelanggan atau proyek yang meminta pelayanan. leh
karena itu biaya-biaya level @C dapat mengalir ke seluruh level dibaahnya dan ke
cost ob6ective-nya.
-e)el "!erating S#!!ort activities
Biaya-biaya dalam level ini mengalir hanya ke satu level yitu level C@@.
27
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 24/36
-e)el Administrative s#!!ort activities
Dilihat dari segi kepraktisan, lebih disukai untuk menghubungkan level C@ dengan
level C@@. <arena dengan begitu biaya-biaya ini mengalir ke cost ob6ective dalam
bentuk tarif biaya tak langsung akti/itas.
-e)el "!erating activities
;e/el C@@ ini hanya memiliki sebuah tempat. esuai dengan definisinya,
(perating activities bekerja langsung ke produk atau jasa.
-angka$ 4 "emili$ alat yang teat untuk keber$asilan cost flow !aterrn
etelah membuat pola aliran biaya, langkah selanjutnya adalah meninjau alat yang
ada untuk melakukan pemilihan dan penyesuaian untuk menerapkan pola tersebut
pada abc.
8lat yang bisa dipakai untuk menerapkan abc yaitu :
9. Convension cost
:. Consumption units
5. 2abor B based cost distribution. Demand B based cost distribution
0. Machine hour7cycle time cost distribution
5emakaian alat-alat tersebut akan dijelaskan dibaah ini :
9. Convension cost
5engertian convension cost adalah perbandingan biaya pekerja langsung
dan biaya tak langsung yang dibebankan keseluruh cost center dengan
jumlah biaya tersebut dari beberapa cost center yang akan menerima
distribusi.
6adi, convension cost mendistribusikan biaya ke cost center&cost center
berdasarkan proporsi biaya cost centerBcost center yang akan menerima
distribusi.
:. Consumption units
Dalam mengembangkan metode abc, sangat berguna untuk membagi biaya
/ariabel kedalam dua kategori, yaitu :
2"
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 25/36
a. Biaya /ariabel yang berubah otomatis yang sesuai dengan
perubahan /olume.
b. Biaya /ariabel yang berubah hanya jika pihak manajemen
mengambil tindakan.
Dalam membangun model akumulasi biaya, sebuah pendekatan dibuat
untuk membuat biaya ini ber/ariasi sehingga akan berubah secara otomatis
dengan perubahan pada akti/itas penyebab biaya. @ni dilakukan dengan
menggunakan cost driver yang tepat untuk mengendalikan konsumsi
sumber daya
+ntuk mencapai hal ini, perancang sistem harus membangun sebuah unit
konsumsi untuk tiap elemen biaya yang diklasifikasikan sebagai /ariabel
otomatis. Dalam beberapa kasus, sebuah unit konsumsi dapat berupa
sebuah unit ukuran aktual seperti kg, kwh atau ukuran temperatur. 5ada
biaya fringe benefit , driver seperti headcount , gross payroll dan jam kerja
merupakan unit konsumsi yang sudah siap dan terukur.
5. 2abor B based cost distribution5ekerja langsung direct labor # adalah metode yang paling sering
digunakan untuk mendistribusikan biaya tak langsung. 9etode ini adalah
bagian dari konsep yang lebih besar yang dapat digunakan untuk
menentukan beberapa besar dan kemana biaya diakumulasikan. <onsep
yang lebih besar ini adalah distribusi biaya total berdasarkan pekerja total
labor based cost distribution#. ebagai contoh, fringe benefit bisa
didistribusikan berdasarkan labor hours.
. Demand B based cost distribution
Dalam distribusi biaya berdasarkan demand , tujuannya adalah untuk
mengembangkan sebuah tarif perjam untuk cost center pelayanan dan
membebankan biayanya kepada cost center pemakai sebagai konsumen.
ang perlu diperhatikan adalah jika saling memakai antar service center .
+ntuk kasus ini, perlu dibuat aliran pembebanan sehingga tidak timbul
kesulitan dalam menghitung pembebanan biaya.
2!
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 26/36
0. Machine hour7cycle time cost distribution
9etode ini dipakai untuk membebankan biaya ke cost ob6ective
berdasarkan aktu obyek diproses diperalatan khusus. ecara khusus
digunakan oleh cost center dengan karakteristik pemakaian mesin oleh
manusia.
+ntuk memakai konsep ini, biaya rata-rata pemakaian setiap peralatan
harus diketahui dan diterapkan pada seluruh produk. Beberapa perusahaan
menghitung biaya perjam untuk tiap peralatan. 5endekatan ini tidak
dianjurkan. 5eralatan harus dikelompokan dalam cost center sesuai
karakteristiknya dan diambil rata-ratanya. al penting lain dalam
pemakaian konsep ini adalah baha tiap peralatan membebankan biaya ke
cost ob6ective secara indi/idual.
-angka$ 5 "eren&anakan Cost Acc#m#lation $odel
etelah perancang sistem memiliki kemampuan untuk mendesain sebuah pola
aliran biaya dan memahami alat untuk menerapkannya. ;angkah selanjutnya
adalah memilih alat untuk menerapkan dan menggabungkannya kedalam model
untuk memperlihatkan aliran biaya dalam organisasi.ejumlah worksheet yang harus disiapkan adalah :
1. @nformasi jumlah karyaan dan gaji tiap cost center
2. 5embayaran lembur
3. 5embayaran shift
). 5ekerja tak lngsung yang dilakukan pekerja langsung, biayanya
dikelompokan dalam biaya tak langsung
'. 5engeluaran saat cuti, libur dan sakit
. <alkulasi fringe benefit
7. ;uas tiap cost center
". 5engeluaran depresiasi
!. ea
1(. 8lokasi biaya tetap lainnya
99. $tilities
9:. 4upplies
13. 5engeluaran yang dianggarkan
3(
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 27/36
1). Distribusi general factory overhead
1'. Distribusi service center
1. Distribusi production support
17. Distribusi administrative support
1". Bahan langsung
1!. @nformasi aktu mesin
2(. 8kuntansi biaya tiap departemen.
-angka$ 6 Pengumulan Data
ang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data baha tujuannya adalah
keakuratan bukan presisi. Data historis sangat menguntungkan, tetapi jika tidak
ada, maka bisa dilakukan dengan aancara, perkiraan oleh pekerja yang tepat
dan memiliki pengetahuan dan asumsi-asumsi yang diberikan oleh pihak
perusahaan.
-angka$ 17 "embangun Cost Acc#m#lation $odel
9odel akumulasi biaya dibuat untuk mensimulasikan struktur biaya perusahaan
dan alirannya serta untuk membangun model akumulasi biaya, bila diperlukandata-data tambahan. +ntuk mempermudah, data disusun dalam bentuk worksheet .
Berikut ini adalah daftar worksheet yang diperlukan untuk membangun model
akumulasi biaya :
a. Biaya 4alaries) @ages dan fringe benefit
1. @nformasi gaji pegaai
2. @nformasi lembur
3. Biaya shift
). 5ekerja langsung
'. 5embayaran cuti, libur dan sakit
. 5erhitungan fringe benefit .
b. Biaya spesifics assigment
1. ;uas lantai tiap cost center
2. 5engeluaran depresiasi
3. ea
). 8lokasi biaya tetap perusahaan
31
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 28/36
0. $tilities
8. 4upplies
7. Biaya tambahan
c. 4ervice center) general factory overhead) production) administrative
support activities
9. ;eneral factory overhead
:. 4ervice Center
3. Distribusi production support
). Distribusi administrative support
'. Bahan langsung
. @nformasi aktu mesin
d. /roduction activities dan perhitungan tarif
1. 8kumulasi biaya tiap departemen
2. 5erhitungan tarif pekerja tak langsung
3. 5engumpulan tarif
Daftar worksheet diatas adalah data yang diperlukan untuk pembuatan model
akumulasi biaya disebuah perusahaan. 4entu saja dalam kenyataannya, seringkaliterjadi baha data tersebut sulit didapat atau jika bisa didapat, perhitungannya
sangat rumit sehingga sulit diterapkan. +ntuk itu setiap perancang model
akumulasi biaya harus dapat menyesuaikan dengan keadaan perusahaan sehingga
didapat struktur biaya yang akurat.
2.4 Biaya *)er$ead Pabrik
Biaya o/erhead pabrik mengacu pada semua biaya produksi tidak langsung,
misalnya :
- Bahan tidak langsung,
- +pah tidak langsung,
- ;istrik,
- Biaya air,
- ea gedung pabrik,
- 5enyusutan bangunan pabrik,
- 5enyusutan peralatan listrik,
32
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 29/36
- 5emeliharaan,
- &eparasi, dan
- 5ajak Bumi dan Bangunan.
Biaya o/erhead pabrik dapat dibebankan kepada barang jadi dengan dua cara,
yaitu dengan biaya sesungguhnya dan biaya taksiran. 5enggunaan biaya
sesungguhnya memang sesuai dengan standar akuntansi tetapi sulit untuk
menentukan pembebanannya kepada barang jadi.
*ara kedua yang paling banyak dilakukan karena lebih mudah dilaksanakan
adalah biaya taksiran. Biaya taksiran dihitung dengan cara menaksir tingkat
produksi dalam satu periode kemudian menaksir jumlah biaya yang akan
dikeluarkan pada tingkat produksi tersebut. Biaya taksiran dibagi taksiran
kapasitas produksi didapatkan tarip biaya o/erhead yang dapat digunakan untuk
membebankan biaya o/erhead pabrik pada sejumlah barang. Dua faktor kunci dari
penghitungan biaya o/erhead taksiran adalah :
1. 4aksiran tingkat produksi, dan
2. 4aksiran biaya o/erhead.
2.4.1 "enaksir Tingkat Produksi
4ingkat produksi suatu perusahaan berfluktuatif dn susah diramalkan. 4ingkat
produksi dapat diramalkan apabila suatu perusahaan mempunyai data yang cukup
akurat mengenai pabrik dimasa yang akan datang.
5erusahaan dapat mengharapkan kapasitas produksi tertentu atau menghitung rata-
rata jangka panjang atau kapasitas normal terjadi dengan menghitung kemampuan
faktor pengolah seperti mesin dan peralatan yang dipunyai dan kemempuan tenaga
kerja.
8da empat macam kapasitas yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan
kapasitas produksi dalam periode yang akan datang, yaitu:
1. <apasitas 4eoritis
<apasitas ini adalah kapasitas yang maksimum yang dapat dicapai
oleh pabrik tanpa mempertimbangkan kemacetan yang mungkin terjadi.
5ada tingkat ini pabrik dianggap berjalan selama 2) sehari, 7 hari
33
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 30/36
seminggu dan '2 minggu setahun tanpa berhenti dalam rangka
menghasilkan jumlah produksi yang tinggi. Dengan kata lain kapasitas ini
adalah kapasitas 1(( F.
2. <apasitas &ealistis
<apasitas ini menghitung tingkat kapasitas yang dapat dicapai
dengan mempertimbangkan kemacetan yang tidak dapat dihindari dan
dapat diperkirakan lebih dulu. <apasitas praktis adalah kapasitas
maksimum yang diharapkan apabila pabrik beroperasi pada tingkat yang
efisien.
3. <apasitas ormal
<apasitas ini didasarkan pada kapasitas praktis yang disesuaikan
dengan permintaan barang jangka panjang. <apasitas normal sama atau
lebih rendah dari kapasitas praktis. 4aksiran kapasitas ini paling tidak
harus melibatkan data selama ' tahun sehingga dapat mempertimbangkan
faktor-faktor musiman.
). <apasitas arapan
<apasitas ini didasarkan kepada taksiran produksi pada suatu
periode. 5ada beberapa hal kapasitas ini bisa lebih, sama atau lebih rendahdari kapasitas normal, sedangkan pada jangka panjang, kapasitas harapan
sama dengan kapasitas normal.
<apasitas teoritis, kapasitas realistis dan kapasitas normal hanya digunakan dalam
pertimbangan fisik pada suatu departemen, tetapi sangat sulit dicapai. 8pabila
kapasitas ini dihubungkan dengan penjualan barang maka kapasitas ini sangat
riskan digunakan sebagai pedoman. <apasitas harapan hanya digunakan bila
kapasitas normal sulit untuk dihitung. <apasitas normal digunakan bila dipercayai
baha biaya produksi akan tidak beranjak dari biaya rata-rata dengan
mempertimbangkan faktor-faktor kemacetan pabrik yang diperkirakan.
2.4.2 "enaksir Biaya *)er$ead Pabrik
8pabila taksiran kapasitas produksi telah ditentukan maka biaya o/erhead dapat
ditaksir berdasarkan perhitungan kapasitas tersebut. Biaya o/erhead ditaksir
dengan menaksir semua unsur biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk
3)
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 31/36
memenuhi kapasitas produksi tersebut. Biaya o/erhead pabrik dapat berupa biaya
tetap atau biaya /ariabel yang berarti ada biaya yang tidak berubah pada kapasitas
tersebut dan biaya yang berubah dengan naik-turunnya kapasitas. 4aksiran biaya
o/erhead merupakan biaya yang dianggarkan sesuai dengan karakter biaya pada
kapasitas yang ditaksir pada suatu periode. >ormat biaya o/erhead dapat kita lihat
pada tabel 2.1
4abel 2.1 >ormat biaya o/erhead
4aksiran produksi kapasitas normal GGG
4aksiran jam kerja langsung
<apasitas normal
GGG
Biaya o)er$ead )ariabel : 888
9umla$ Biaya ariabel 888Biaya o)er$ead teta 888
9umla$ Biaya Teta 888
9umla$ Biaya *)er$ead 888
2.4.3 Penentuan Tari Biaya *)er$ead Pabrik
8pabila tingkat produksi dan biaya o/erhead pabrik periode mendatang telah
ditaksir maka tarip biaya o/erhead pabrik dapat dihitung. 4arip biaya o/erhead
pabrik dinyatakan dalam angka rupiah untuk setiap kapasitas. <apasitas dapat
dinyatakan dalam bentuk kegiatan sehingga ada hubungan langsung antara ukuran
kegiatan dengan biaya o/erhead pabrik. 8pabila biaya o/erhead pabrik total telah
ditaksir dan hasilnya dipilih maka kapasitas normal harus ditaksir untuk penerapan
taripnya.
*ara perhitungan tarip dengan berbagai basis sebagai berikut :
4arip biaya o/erhead pabrik kegiatan basistaksiran
pabrik o/erhead biayataksiran=
2.1 #
Basis berikut ini dipakai untuk menghitung tarip biaya o/erhead pabrik:
1.+nit produksi
2. Biaya bahan baku
3. +pah langsung
). 6am tenaga kerja langsung 64<;#
'. 6am mesin 69#
3'
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 32/36
1. Basis :nit roduksi
9etode ini sederhana, karena data jumlah barang yang diproduksi tersedia.
&umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut :
kegiatanunit4aksiran
B.54aksiranB.54arip = 2.2 #
2. Basis Biaya Ba$an Baku
9etode ini ada hubungan langsung antara biaya o/erhead pabrik dengan biaya
bahan baku. &umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:
F1(( G
baku bahan biaya4aksiran
B.54aksiranB.54arip =
2.3 #
3. Basis :a$ -angsung
9etode ini digunakan karena upah langsung erat dengan biaya o/erhead pabrik.
&umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:
F1(( G
langsungupah4aksiran
B.54aksiranB.54arip = 2.) #
!. Basis 9am %erja -angsung
Bila digunakan metode ini, catatan jam kerja harus dikumpulkan untuk
mendapatkan data yang memadai. &umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai
berikut:
langsungkerja jam4aksiran
B.54aksiranB.54arip = 2.' #
#. Basis 9am "esin
9etode ini menggunakan aktu yang dibutuhkan mesin untuk melaksanakan
operasi yang sejenis sebagai dasar penentuan biaya o/erhead pabrik. 9etode
berbasis jam mesin mempunyai hubungan langsung antara upah langsung dan
biaya o/erhead pabrik dengan jam mesin. 9etode ini digunakan perusahaan
atau departemen yang menggunakan mesin otomatis secara luas sebagian besar
3
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 33/36
biaya o/erhead pabrik terdiri dari penyusutan peralatan pabrik. &umus tarip
biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:
mesin jam4aksiran
B.54aksiranB.54arip = 2. #
8pabila perusahaan mempunyai berbagai departemen produksi maka tarip
harus dihitung pada setiap departemen produksi tersebut. 4ata cara
penghitungan tarip sama dengan yang diatas. Beberapa perusahaan lebih suka
menghitung tarip biaya o/erhead pabrik dengan memisahkan biaya o/erhead
tetap dan biaya o/erhead /ariabel kemudian dihitung tarip sendiri-sendiri.
2.4.! Biaya *)er$ead Pabrik Dibebankan
Biaya o/erhead pabrik telah ditentukan maka setiap barang dihitung beban biaya
o/erhead pabriknya dengan menerapkan tarip tersebut. 9isalnya tarip B5
didasarkan jam kerja langsung dengan tarip &p. 2(,- per 6<;. ebuah barang
diproduksi membutuhkan ' jam kerja langsung, maka biaya o/erhead pabrik
dibebankan kepada barang tersebut adalah ' G &p. 2(,- H &p. 1((,-.
2.4.# Biaya *)er$ead Pabrik Aktual (;esunggu$nya
Biaya o/erhead pabrik sesungguhnya terjadi harian dan dicatat secara periodik
dalam buku besar dan buku pembantu biaya. Biaya-biaya ini dikumpulkan dari
berbagai sumber sebagai berikut :
1. >aktur yang dikirim oleh pemasok karena jasa atau supplies yang
diberikan
2. Coucher untuk pembayaran
3. 9emorial yang didapat dari perhitungan penyusutan atau amortisasi
maupin depresiasi
). 5enyesuaian akhir tahun.
2.4. Pen&atatan Biaya *)er$ead Pabrik
<arena ada dua macam biaya o/erhead pabrik yaitu biaya sesungguhnya aktual#
dan biaya yang dibebankan dengan tarip, maka biaya o/erhead pabrik disediakan
37
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 34/36
dua rekening yaitu biaya o/erhead pabrik aktual dan biaya o/erhead pabrik
dibebankan.
&ekening B5 aktual digunakan untuk mencatat biaya sesungguhnya yang
dikumpulkan baik dari pembayaran, utang maupun penyesuaian.
&ekening B5 dibebankan digunakan untuk mencatat pembebanan biaya
o/erhead pabrik kepada barang yang dibuat. 6urnal untuk mencatat biaya o/erhead
pabrik dapat dilihat berikut :
1. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang.
4abel 2.2 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang
Debit <redit
5ersediaan Barang dalam proses &p.GG
G
B5 - dibebankan &p.GGG
2. 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual.
4abel 2.3 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual
Debit <reditB5 aktual &p.GGG
macam-macam kredit#
Berupa persediaan bahan, utang gaji
dan upah, kas keluar, utang biaya dan
akumulasi penyusutan
&p.GGG
3. 9enutup B5 aktual dan B5 dibebankan
+ntuk menutup biaya o/erhead pabrik maka rekening B5 dibebankan dan
rekening B5 aktual dikredit. al ini akan mengakibatkan silisih biaya o/erhead
pabrik karena jumlah keduanya tidak sama. elisih ini berupa selisih tidk
menguntungkan dan selisih menguntungkan.
3"
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 35/36
<emungkinannya demikian :
a. elisih tidak menguntungkan
4abel 2.) <emungkinan selisih tidak menguntungkan
Debit <redit
B5 - dibebankan &p.GGG
elisih B5 &p.GGG
B5 aktual &p.GGG
b. elisih menguntungkan
4abel 2.' <emungkinan selisih menguntungkan
Debit <redit
B5 - dibebankan &p.GGGB5 aktual &p.GGG
elisih B5 &p.GGG
2.4.4 Alternatif Pen&atatan
5emisahan rekening biaya o/erhead pabrik dibebankan di biaya o/erhead aktual
sebenarnya tidak banyak manfaatnya karena bila digunakan satu rekeningpun akan
tampak baha pendebitan pada rekening biaya o/erhead pabrik merupakan biayao/erhead pabrik aktuak dan pengkreditan pada rekening tersebut merupakan biaya
o/erhead pabrik dibebankan. 8lternatif biaya o/erhead pabrik adalah penggunaan
satu rekening biaya o/erhead pabrik yaitu rekening biaya o/erhead pabrik. *ontoh
pencatatan bisa dilihat berikut ini :
1. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang.
4abel 2. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang
Debit <redit
5ersediaan Barang dalam proses &p.3'.(((,
-
B5 dibebankan &p. 3'.(((,-
3!
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)
http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 36/36
2. 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual
4abel 2.7 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual
Debit <redit
B5 aktual &p.3).(((,- +tang Biaya
8kumulasi penyusutan
<as
&p.1(.(((,-
&p.1'.(((,-
&p.!.(((,-
3. 5enutupan biaya o/erhead pabrik
4abel 2." 5enutupan biaya o/erhead pabrik
Debit <redit
Biaya /erhead 5abrik &p.1.(((,-
elisih Biaya /erhead 5abrik &p.1.(((,-
)(