jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

36
7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1) http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 1/36 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Pengertian biaya, biaya langsung dan biaya tidak langsung Biaya atau ongkos dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran,  pengorbanan atau pembebanan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam akuntansi, besarnya biaya diukur dengan uang. Dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu 1. Biaya produksi, 2. Biaya pemasaran, 3. Biaya administrasi dan umum. Biaya produksi biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : 1. Biaya bahan langsung, 2. Biaya tenaga kerja langsung, 3. Biaya pabrik tak langsung, yang meliputi : - Biaya bahan tak langsung, - Biaya tenaga kerja tak langsung, dan - Biaya pabrik tak langsung lainnya. Dalam buku Cost and Managerial Accounting 1!"2# oleh $ray % &icketts halaman '(# disebutkan mengenai biaya langsung sebagai berikut : “The calculation for matching between direct cost to revenue is fairly easy because there are physical link between direct cost and the units produced as a result of these cost “ “Direct cost incurred in producing the products are added up and divided by the total number of each product manufactured.” Biaya langsung merupakan biaya yang memiliki hubungan langsung secara fisik dengan unit yang diproduksi sebagai hasil dari biaya-biaya tersebut. Biaya '

Upload: rahman-rumra

Post on 18-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 1/36

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian biaya, biaya langsung dan biaya tidak langsung

Biaya atau ongkos dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, pengeluaran,

 pengorbanan atau pembebanan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Dalam akuntansi, besarnya biaya diukur dengan uang.

Dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok,

yaitu

1. Biaya produksi,

2. Biaya pemasaran,

3. Biaya administrasi dan umum.

Biaya produksi biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Biaya bahan langsung,

2. Biaya tenaga kerja langsung,

3. Biaya pabrik tak langsung, yang meliputi :- Biaya bahan tak langsung,

- Biaya tenaga kerja tak langsung, dan

- Biaya pabrik tak langsung lainnya.

Dalam buku Cost and Managerial Accounting 1!"2# oleh $ray % &icketts

halaman '(# disebutkan mengenai biaya langsung sebagai berikut :

“The calculation for matching between direct cost to revenue is fairly easy

because there are physical link between direct cost and the units produced as a

result of these cost “

“Direct cost incurred in producing the products are added up and divided by the

total number of each product manufactured.”

Biaya langsung merupakan biaya yang memiliki hubungan langsung secara fisik 

dengan unit yang diproduksi sebagai hasil dari biaya-biaya tersebut. Biaya

'

Page 2: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 2/36

langsung dapat dilacak secara langsung kepada tiap satuan unit obyek biaya

produk# yang diproduksi.

Dalam buku Cost and Managerial Accounting 1!"2# oleh $ray % &icketts

halaman '(# disebutkan mengenai biaya tidak langsung sebagai berikut :

“All manufacturing cost no classified as direct manufacturing cost are classified 

as indirect manufacturing cost.”

“Manufacturing overhead is all cost necessary for the production of a product 

ecept direct material cost and direct labor cost. The primary characteristics is

that they can!t be physically traced to particular units or physical product but 

incurred in manufacture of the product.”

 

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak memiliki hubungan langsung

secara fisik dengan unit produk, dan tidak dapat dilacak kepada tiap satuan

 produk. Dengan kata lain, biaya tidak langsung merupakan semua biaya diluar 

 biaya langsung.

Dalam buku Cost Accounting 2(()# edisi ke 13 oleh *arter % +sry halaman )1#

disebutkan baha:

/erhead manufaktur terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri

secara tidak langsung ke output tertentu. /erhead manufaktur biasanya

memasukan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga

kerja langsung.0

2.2 Pembebanan biaya tak langsung dengan metode tradisional

Biaya o/erhead produksi umumnya dikonsumsi oleh lebih dari satu departemen

 produksi. leh karena itu diperlukan suatu prosedur distribusi biaya untuk 

membebankan biaya o/erhead ini kepada tiap-tiap item departemen ataupun

 produk yang mengkonsumsinya.

ecara garis besar biaya o/erhead dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Biaya bahan pembantu " indirect material #

Page 3: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 3/36

aitu bahan yang akhirnya juga menjadi bagian produk, tetapi memiliki

nilai yang kecil.

2. Biaya reparasi dan biaya pemeliharaan " repair and maintenance #

aitu biaya reparasi dan pemeliharaan mesin atau peralatan, serta

 pemakaian suku cadang. 4erkadang biaya suku cadang dipisahkan dari

 biaya reparasi dan pemeliharaan

3. Biaya tenaga kerja tak langsung " indirect labor#

aitu biaya tenaga kerja yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung

terhadap produk. *ontohnya adalah biaya administrasi.

). Biaya penyusutan "Depresiasi#

aitu biaya yang dikeluarkan karena adanya sebuah kehilangan dari unit-

unit yang disebabkan oleh adanya penguapan, atau proses alami lainnya

yang tidak termasuk dalam kegagalan internal. *ontoh biaya penyusutan

adalah biaya penyusutan mesin dan biaya penyusutan bangunan.

'. Biaya utilitas "$tility#

aitu biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap bulan. *ontoh biaya

utilitas adalah biaya air, biaya telephone dan biaya listrik.

 5ada sistem biaya tradisonal, pembebanan biaya kepada produk dilakukan

 berdasarkan suatu basis pembebanan biaya yang diterapkan kepada total

keseluruhan biaya tak langsung tersebut. Dengan kata lain, pada sistem biaya

tradisional, hanya dipergunakan satu macam basis pembebanan biaya untuk 

keseluruhan komponen biaya.

Basis pembebanan biaya tersebut diantaranya :

• 6umlah unit produk 

• 6am buruh langsung " direct labor hours #

• 6am mesin " Machine %ours #

• Biaya buruh langsung " direct labor dollars #

• Biaya material langsung " direct material dollars # 

ejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya o/erhead

 juga semakin meningkat. 4enaga kerja tidak lagi menjadi akti/itas penambah

7

Page 4: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 4/36

nilai yang utama pada proses produksi, karena penggunaan teknologi mesin,

komputer, dll # akan mengambil alih tenaga manusia. 5eralihan inilah yang

menyebabkan persentase biaya o/erhead naik secara signifikan.

5enggunaan sistem biaya tradisional dalam membebankan biaya o/erhead menjadi

tidak rele/an lagi. eperti kita ketahui baha sistem tradisional menggunakan satu

atau dua unit pemicu biaya yang berbasis unit unit&based cost drivers#  sebagai

alat dasar pembebanan biaya. 5enggunaan ini akan menciptakan biaya yang

terdistorsi. Distorsi yang terjadi berupa subsidi silang "cross subsidy #  antar 

 produk, satu produk mengalami kelebihan biaya "overcosting# dan produk 

mengalami kekurangan biaya "undercosting#.  4ingkat distorsi yang terjadi

tergantung proporsi biaya o/erhead terhadap biaya produksi total. emakin besar 

 proporsinya semakin besar distorsi yang terjadi. Demikian juga sebaliknya dan hal

inilah yang mendasari dikembangkannya sistem Activity 'ased Costing 8B*#.

2.3 Definisi  Activity Based Costing (ABC

Berikut ini adalah beberapa definisi  Activity 'ased Costing 8B*#. yang

dikemukakan oleh beberapa ahli manajemen biaya.

9enurut Don &. ansen % 9aryanne 9. 9oen dalam buku  Managerial 

 Accounting  1!!2# halaman 2)) mendefinisikan sebagai berikut :

“ (ne that first traces costs to activities and then to product “

uatu sistem kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya ke akti/itas dan

kemudian ke produk.

9enurut ;ane <. 8nderson dan arold 9. ollenberger dalam buku Managerial 

 Accounting   1!!2 # halaman !7 mendefinisikan sebagai berikut :

“A system of Accounting that focuses on activities perfomed to produce products. Activities become the fundamental cost accumulation points. Costs are traced to

activities) and activities are traced to products based on each products use of the

activities. These relationship for allocating costs to products are epressed 

 pictorially as follow *

"

Page 5: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 5/36

$ambar 2.1. Definisi activity based costing abc#

uatu sistem akuntansi yang berfokus kepada akti/itas yang dilakukan untuk 

memproduksi suatu produk. 8kti/itas menjadi titik akumulasi biaya yang

fundamental. Biaya ditelusuri ke akti/itas, dan akti/itas ditelusuri keproduk 

 berdasarkan pemakaian akti/itas dari setiap produk.

9enurut =illiam <. *arter dan 9ilton >. +sry dalam buku Cost Accounting 

2(()# edisi ke 13 halaman )! mendefinisikan baha :

“Activity 'ased Costing 8B*# adalah suatu sistem perhitungan biaya dimana

tempat penampungan biaya o/erhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan

menggunakan dasar yang memasukan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan

dengan /olume "non&volume&related factor#.”

2.! "anfaat dari Activity Based Costing (ABC

9anfaat dari metode  Activity 'ased Costing 8B*# diantaranya adalah sebagai berikut :

1. 9etode  Activity 'ased Costing 8B*# dapat membantu manajemen untuk 

mengambil keputusan dalam memproduksi ataupun dalam pembelian.

2. uatu pengkajian  Activity 'ased Costing 8B*# dapat meyakinkan

manajemen baha mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi

lebih kompetitif. ebagai hasilnya, mereka dapat berusaha untuk 

meningkatkan kualitas dan dapat difokuskan untuk mengurangi biaya.

3. 9anajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penaaran

kompetitif yang lebih ajar.

). Dengan analisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analisis

yang lebih akurat mengenai /olume yang diperlukan untuk mencapai titik 

impas Break ?/en 5oint # atas produk yang ber/olume rendah.

'. 9elalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat

mulai merekayasa kembali re-engineer# proses manufakturing untuk 

mencapai pola keluaran kualitas yang lebih efisien dan lebih tinggi.

!

&esources 8cti/ities 5roducts

Page 6: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 6/36

5erbedaan antara sistem 8B* dengan metode tradisional, yaitu :

1. 8B* menggunakan akti/itas-akti/itas sebagai pemacu untuk menentukan

 beberapa o/erhead yang dikonsumsi produk. istem trasdisional mengalokasi

o/erhead berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang non representatif,

dengan demkian gagal menyerap konsumsi o/erhead yang benar menurut

 produk indi/idual.

2. 8B* mengkalkulasi konsumsi sumber daya. 8B* berfokus kepada sumber 

daya, tidak hanya sumber daya terjadi. @ni mengakibatkan lebih berguna untuk 

mengambil keputusan. 9anajemen dapat mengikuti bagaimana biaya timbul

dan menemukan cara-cara untuk mengurangi biaya.

3. 5erhitungan yang dilakukan oleh sistem 8B* lebih akurat karena mempunyai

 pemicu biaya yang lebih meakili bagaimana konsumsi terhadap biaya

tersebut. 5erhitungan ini akan sangat berguna dalam penetapan harga produk 

dan untuk mengidentifikasikan produk yang menguntungkan. ementara jika

diterapkan pada sistem tradisional maka angka-angka yang dihasilkan tidak 

dapat diandalkan atau dipercaya.

2.# Activity Based Costing  untuk Perusa$aan %e&il dan "enenga$5ada umumnya, penerapan activity based costing  system (abc) dalam skala penuh,

memerlukan instalasi softare yang terspesialisasi, analisis biaya dan akti/itas

yang mendetail dan sistem pengumpulan data yang ekstensif untuk 

mengumpulkan data dan memelihara data-data yang diperlukan untuk penerapan

activity based costing . 5enerapan Activity 'ased Costing dalam skala penuh layak 

untuk diterapkan oleh perusahaan skala besar yang mempunyai sumber daya yang

memungkinkan untuk penerapan tersebut. <arena pada perusahaan kecil metode

tersebut terlalu kompleks dan mahal, maka  Activity 'ased Costing   tidak bisa

diterapkan.

5enerapan Activity 'ased Costing  untuk perusahaan kecil dan menengah didasari

oleh tiga filisofis sebagai berikut A

1. =alaupun teori-teori dan konsep manajeman serta bahasa yang dipergunakan

untuk mendeskripsikan mereka adalah hal yang uni/ersal, maka penerapan

kepada organisasi yang lebih kecil bukan merupakan pengecilan skala dari

1(

Page 7: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 7/36

metode yang diterpkan kepada organisasi besar. 5erusahaan kecil dan

menengah memiliki struktur yang jauh lebih terkompresi daripada perusahaan

 besar. 5erbedaan struktur tersebut menyebabkan perbedaan dalam hal

 pendekatan yang dipergunakan oleh masing-masing perusahaan. Dalam hal

 pengumpulan informasi, misalnya pengumpulan informasi dalam perusahaan

kecil dan menengah dapat dilakukan dengan lebih efektif secara informal dan

melalui komunikasi interpersonal.

2. istem manajemen akuntansi yang baik tidak menjamin kinerja organisasi

yang baik, tetapi sistem yang tidak memadai pasti akan menyebabkan kinerja

yang buruk dan bahkan dapat menyebabkan kegagalan dari organisasi tersebut.

5erusahaan dapat menjadi lebih berhasil karena memilki kemampuan untuk 

menyediakan harga yang kompetitif, produk yang berkualitas dan jasa yang

diperlukan oleh pasar yang dilayani perusahaan tersebut. 4anpa adanya faktor-

faktor tersebut, sistem manajemen akuntansi yang baik sekalipun tidak akan

menjamin keberhasilan perusahaan.

3. ;ebih baik melakukan pendekatan secara benar daripada menghitung presisi

secara salah. Dalam hal ini akurasi lebih diutamakan daripada presisi. 8kurasi

menyatakan baha suatu informasi bebas dari kesalahan dan kekeliruanbaha informasi tersebut salah#. 5resisi berhubungan dengan ketelitian dan

 presisi tidak menjamin baha suatu informasi bebas dari kesalahan, tetapi

hanya menjamin baha informasi tersebut teliti secara mendetail. al tersebut

dapat dijelaskan dalam contoh berikut : suatu perusahaan tidak akan

memperoleh manfaat apa-apa dengan menghitung baha biaya suatu produk 

adalah sebesar &p. '.)!",((, jika biaya yang sebenarnya dari produk tersebut

adalah sebesar &p. '.'((,((. dari contoh terlihat baha akurasi lebih penting

dari presisi. Dalam penerapan Activity 'ased Costing  untuk perusahaan kecil

dan menengah tujuan yang harus diutamakan adalah akurasi bukan presisi.

2.#.1 Perusa$aan yang termasuk kategori ke&il dan menenga$

5erusahaan kecil dan menengah adalah sebuah unit bisnis otonom yang

memerlukan perbaikan dalam informasi biaya, tetapi jika menggunakan sistem

 biaya 8B* biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan akan terlalu mahal.

11

Page 8: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 8/36

9enurut pengalaman T. 'i&k , in/estasi yang diperlukan untuk menerapkan

sistem abc berkisar antara "( jam untuk sebuah perusahaan printer kecil   sampai

'(( jam untuk sebuah  supplier otomotif  dengan sejarah keuangan dan laporan

operasi yang sangat buruk. @ni sangat kontras dengan penerapan 8B* yang

memerlukan kerja antar disiplin, personel yang berdedikasi untuk menjalankan

 pekerjaan secara penuh untuk beberapa bulan dan biaya konsultasi yang tinggi

2.#.2 Dasardasar activity based costing   (ab& untuk usa$a ke&il dan

menenga$

eperti yang telah dijelaskan sebelumnya baha 'i&k  memberikan nama abc pada

8B* untuk usaha kecil dan menengah.

2.#.2.1 Produk 

5roduk yaitu setiap barang atau jasa yang ditaarkan perusahaan untuk dijual.

4ermasuk didalamnya pelayanan kesehatan, asuransi, pinjaman bank, otomotif,

 jasa konsultan, dll. emua produk memerlukan akti/itas-akti/itas dan akti/itas-

akti/itas tersebut mengkonsumsi sumber daya.

2.#.2.2 Akti)itas

8da perbedaan definisi antara akti/itas pada perusahaan besar dengan akti/itas

 pada perusahaan kecil dan menengah. +ntuk perusahaan besar, akti/itas

didefinisikan sebagai proses-proses atau prosedur yang menyebabkan kerja

 processes or procedure that cause works#. ebagai contoh, dalam departemen

account payable, akti/itasnya dapat diperinci antara lain pengisian laporan

 penerimaan, order pembelian dan invoice.

+ntuk perusahaan keil dan menengah, akti/itas didefinisikan sebagai berikut :0

 groups of related process or procedure that together meet a particular work need 

of the organi+ation.”

Berdasarkan definisi tersebut diatas, maka akti/itas departemen account payable

adalah account payable dan akti/itas departemen  purchasing  adalah purchasing .

5embedaan tersebut didasarkan pada materiality. 5ada perusahaan besar, setiap

 proses atau prosedur mengkonsumsi sejumlah aktu dan biaya yang signifikan.

12

Page 9: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 9/36

4?*:.;.$3 D?C?;.59?4

5&.*+&?9?4

>@&9 @>&84&+*4+&?

5rimary 8cti/ities

     1   u    p    p    o    r    t     8    c    t     i   /     i    t     i    e    s

M    A  R  

G  I   N   

   M  A

   R  G   I   N

:+98 &?.+&*? 988 $?9?4

@B.+D;.$@4@*

.5?&8-

4@.

.+4B.+D

;.$@4@*

98&<?4@$

% 8;?

?&C@*?

5ada perusahaan kecil dan menengah, setiap proses atau prosedur mengkonsumsi

sejumlah aktu dan biaya yang relatif kecil sehingga perhitungan akan lebih

mudah jika beberapa proses atau prosedur tersebut disatukan. <unci dalam

menentukan akti/itas-akti/itas suatu perusahaan adalah dengan membagi operasi-

operasi perusahaan menjadi kelompok-kelompok tertentu berdasarkan rele/ansi

antar operasi.

5orter mengklasifikasikan akti/itas menjadi dua jenis yaitu akti/itas primer dan

akti/itas sekunder. 8kti/itas primer dapat dihubungkan dengan tindakan-tindakan

yang dilakukan organisasi untuk memuaskan permintaan eksternal, sementara

akti/itas sekunder dilakukan untuk melakukan kebutuhan internal. Berikut ini

merupakan penggambaran akti/itas primer dan akti/itas sekunder dari 5orter yang

digambarkan pada gambar 2.2

$ambar 2.2 8kti/itas primer dan akti/itas sekunder menurut definisi 5orter 

8kti/itas-akti/itas tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1.  ,irm infrastructure @nfrastruktur perusahaan#

8kti/itas ini meliputi struktur manajemen yang melayani keseluruhan

organisasi, seperti resepsi, pelayanan pos, akuntansi finansial dan akti/itas

general lainnya.

2.  %uman -esources Management 9anajemen umber Daya 9anusia#

8kti/itas ini meliputi training, pemberhentian pensiun# dari staff ataupun dari

 pegaai.

3. Technology Development 5embangunan 4eknologi#

8kti/itas ini meliputi akti/itas pembangunan teknologi yang dilakukan

 perusahaan.

13

Page 10: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 10/36

. /rocurement 

8kti/itas ini meliputi usaha mendapatkan semua barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh organisasi. amun untuk usaha mendapatkan bahan mentah,

dikategorikan dalam inbound logistics, yang termasuk dalam akti/itas primer.

 amun jika suatu akti/itas tidak bisa dihubungkan dengan penyediaan bagi

akti/itas primer, maka hal ini dimasukan dalam akti/itas sekunder.

0. 1nbound 2ogistics

9eliputi semua akti/itas untuk mendapatkan semua barang dan jasa untuk 

 proses operasional. al ini meliputi pembelian, transportasi, penerimaan,

inspeksi dan penggudangan.

. (perations perasi#

8kti/itas ini meliputi semua operasi yang dilakukan perusahaan untuk 

mengubah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

3. 1nbound 2ogistics

8kti/itas ini meliputi semua perpindahan dari perusahaan selaku penjual

kepada pembeli.

".  Marketing 5emasaran#

9eliputi semua akti/itas untuk menghasilkan order demand # terhadap produk yang dihasilkan.

!. 4ervice 6asa 5elayanan#

9eliputi semua jasa pelayanan yang diberikan kepada konsumen.

Dalam hubungannya dengan  Activity 'ased Costing) akti/itas primer dan

sekunder dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. 8kti/itas primer.

Biaya dari akti/itas ini dapat dihubungkan secara langsung kepada obyek 

 biaya. 8kti/itas primer dibebankan kepada obyek biaya berdasarkan konsumsi

obyek biaya terhadap akti/itas tersebut.

2. 8kti/itas ekunder 

8kti/itas yang berfungsi untuk mendukung akti/itas primer. 8kti/itas

sekunder tidak dikonsumsi oleh obyek biaya, tetapi dikonsumsi oleh akti/itas

 primer. Dengan demikian, akti/itas sekunder dibebankan kepada akti/itas

1)

Page 11: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 11/36

 primer berdasarkan konsumsi akti/itas primer kepada akti/itas sekunder 

tersebut.

5embebanan biaya akti/itas primer dan biaya akti/itas sekunder dapat dilihat

 pada gambar berikut :

$ambar 2.3 5embebanan biaya akti/itas primer dan biaya akti/itas sekunder 

&obin *ooper mengklasifikasikan akti/itas menjadi empat tingkatan sebagai

 berikut :

1. $nit&level activitiesBerupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan sekali untuk setiap unit,

sehingga biaya produksi yang berhubungan dengan akti/itas ini dibebankan

 berdasarkan jumlah unit yang diproduksi, misalnya jam tenaga kerja langsung.

emakin banyak jumlah unit yang diproduksi, semakin banyak jam tenaga

kerja langsung yang dibutuhkan

2.  'atch&level activities

Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung produksi

sejumlah order tertentu batch#. 8kti/itas ini dilakukan sekali untuk setiap

batch  sehingga biaya produksi yang berhubungan dengan akti/itas ini

dibebankan berdasarkan jumlah batch  yang diproduksi. *ontoh dari batch&

level activities adalah akti/itas pemotongan bahan pada pabrik kon/eksi.

5emotongan dilakukan pada tiap batch yang terdiri dari suatu tumpukan

 bahan baku. emakin banyak unit yang diproduksi tidak mempengaruhi biaya

1'

*ost ?lement

5rimary 8cti/ities econdary 8cti/ities

8cti/ity 4raced *ost

*ost bjects

Page 12: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 12/36

 pada akti/itas set up, tetapi semakin sering set up dilakukan, maka semakin

 besar pula biaya set up mesin.

5. /roduct&sustaining activities

Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

eksistensi suatu produk, pemeliharaan produk, pengembangan produk, dan

ino/asi produk. Beban biaya yang terjadi pada akti/itas ini dapat ditelusuri

 pada setiap jenis produk yang dihasilkan, tetapi sumber daya yang dikonsumsi

tidak tergantung pada jumlah unit ataupun batch dari produk yang dihasilkan

 perusahaan. emakin banyak jenis produk yang dihasilkan, semakin sering

akti/itas ini dilakukan sehingga semakin besar biaya yang dibutuhkannya.

. ,acility&sustaining activities

Berupa akti/itas atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

eksistensi suatu perusahaan, seperti pemasaran, sumber daya manusia,

 pengembangan sistem, pemeliharaan sarana, prasarana dan fasilitas,

 penerangan pabrik, dll. 8kti/itas ini tidak berhubungan dengan jumlah

 produk, batch, maupun jenis produk.

2.#.2.3 *byek biaya (Cost *bje&ti)e + Cost *bje&tbyek biaya adalah item terakhir tempat semua biaya terakumulasi. byek biaya

terdiri dari obyek biaya final  ,inal Cost (b6ect # dan obyek biaya interim  1nterim

Cost (b6ect #. Biaya final  ,inal Cost (b6ect # adalah akumulasi semua biaya untuk 

mentransfer barang atau jasa kepada konsumen diluar perusahaan, sedangkan

obyek biaya interim  1nterim Cost (b6ect # berupa akumulasi semua biaya untuk 

recycling  dalam perusahaan sendiri.

*ontoh dari obyek biaya interim diantaranya :

1. 5eralatan yang dibuat sendiri oleh perusahaan dan dipergunakan untuk 

menghasilkan produk. Biaya ini dicatat sebagai asset modal peralatan. Biaya

ini akan mengalami recycle melalui amortisasi peralatan

2. 5emasangan peralatan modal. Biaya ini termasuk dalam asset modal property,

 pabrik dan peralatan. Biaya ini mengalami recycle melalui depresiasi.

3. 5enelitian dan pengembangan. Biaya ini termasuk dalam biaya umum dan

administrasi bulanan.

1

Page 13: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 13/36

2.#.2.! Pemi&u Biaya (Cost Driver 

5emicu biaya adalah akar penyebab biaya atau faktor yang digunakan untuk 

mengukur bagaimana terjadinya biaya dan atau cara terbaik untuk membebankan

 biaya kepada akti/itas atau kepada produk.

5emicu biaya dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :

1. 9encerminkan konsumsi biaya oleh akti/itas

2. 9encerminkan konsumsi akti/itas oleh akti/itas lainnya

3. 9encerminkan konsumsi akti/itas oleh produk 

5emicu biaya yang biasanya dipergunakan terdiri dari :

1. <elompok pemicu biaya tenaga kerja labor group#

<elompok ini dipergunakan pada akti/itas yang elemen biaya utamanya

adalah tenaga kerja, atau pada akti/itas yang biaya akti/itasnya berubah

secara paralel dengan perubahan tenaga kerja. <elompok pemicu biaya ini

 juga dapat dipergunakan untuk menentukan tempat suatu biaya harus

didistribusikan where to distribution#

5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :  2abor dollars biaya tenaga kerja#

 2abor hours jam tenaga kerja#

 Direct 2abor dollars biaya tenaga kerja langsung#

 Direct 2abor hours jam tenaga kerja langsung#

 %eadcount  jumlah tenaga kerja#

2. <elompok pemicu biaya aktu operasi (perating time group#.

Digunakan sebagai pemicu biaya pada suatu grup operasi pengerjan yang

merupakan operasi dari suatu peralatan tunggal atau beberapa peralatan.

<elompok pemicu biaya ini dapat dibagi menjadi dua subgroup yaitu

machine hour 7 cycle time dan line time 7 cell time.

5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :

cell time

 2ine time

 Machine time 7 machine hours

Cycle time

17

Page 14: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 14/36

3. <elompok pemicu biaya throughput throughput group#

Dipergunakan sebagai pemicu biaya bila biaya utama dari suatu akti/itas

ditentukan oleh jumlah unit throughput -nya. ebagai contoh, bahan kimia

tertentu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan kimia selalu diukur dalam

satuan batch. atu batch bahan kimia ini selalu di packing   dalam satuan

tankerloads, drum '' galon dan karton satu gallon. 5roses  packing   ini

dapat dipisahkan sebagai tiga akti/itas dengan unit throughput yaitu

tankerloads, drum '' galon, dan karton satu gallon, masing-masing

sebagai pemicu biaya.

5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :

 'atch

+nit 5roduk 

atu muatan truk 

atu muatan tanker 

atuan kuantitas, contohnya : potong, gallon, ton dan sebagainya.

). <elompok pemicu biaya kepemilikan (ccupancy group#

9erupakan pemicu biaya yang tepat untuk mendistribusikan biaya tetap

 fied cost # berdasarkan lokasi akti/itas atau asset. ebagai contohdepresiasi bangunan pajak, pajak bangunan, pemeliharaan atau keamanan

didistribusikan berdasarkan luas area per akti/itas. Depresiasi peralatan

atau biaya sea didistribusikan pada akti/itas yang terjadi dilokasi asset

tersebut. <elompok pemicu ini jarang digunakan sebagai dasar untuk 

 penentuan berapa biaya yang terjadi, tetapi lebih umum digunakan untuk 

menentukan dimana biaya harus didistribusikan.

5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah :

;uas lantai departemen

 ilai peralatan harga perolehan#

;okasi peralatan

'. <elompok pemicu biaya permintaan  Demand #

9erupakan pemicu biaya yang paling tepat dipergunakan jika distribusi

 biaya akti/itas pada suatu obyek biaya atau pada akti/itas lainnya

didasarkan pada permintaan akan akti/itas tersebut. 9isalnya pada

akti/itas penerangan pabrik yang merupakan akti/itas sekunder, distribusi

1"

Page 15: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 15/36

 biaya akti/itas tersebut dapat ditentukan dengan pemicu biaya berupa

 jumlah lampu yang diperlukan oleh masing-masing akti/itas primer yang

mengkonsumsi akti/itas sekunder penerangan tersebut.

ama seperti kelompok biaya kepemilikan, pemicu biaya ini jarang

digunakan dalam menentukan beberapa biaya yang terjadi, tetapi lebih

sering digunakan untuk menentukan tempat biaya yang harus

didistribusikan

8. 4urrogate Cost Driver 

urrogate cost dri/er merupakan data atau ukuran yang telah tersedia

dilapangan dan praktis digunakan untuk mendistribusikan suatu biaya

keakti/itas lain atau departemen lain, apabila pemicu biaya yang ideal

benar secara teoritis# sulit diukur datanya. 8da beberapa akti/itas yang

 pemicu biayanya sulit dan tidak praktis atau sulit ditentukan dengan tepat.

5erlu diingat baha akurasi lebih penting dari presisi. ehubungan dengan

hal tersebut, urrogate cost dri/er dapat memberikan distribusi biaya

dengan akurasi yang sama dengan pemicu biaya yang benar secara teoritis,

tetapi dengan derajat presisi yang lebih rendah.

5emicu biaya yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya adalah : Biaya meterial

4otal biaya input

Conversion cost 

2.#.2.# Cost Center  (Pusat Biaya

Cost center   adalah tingkatan terendah yang rinci tempat biaya dikumpulkan dan

didistribusikan. Cost center  terdiri dari sebuah akti/itas atau sekelompok akti/itas.

5erlu diingat baha untuk keakuratan, bukan presisi, sejumlah akti/itas dapat

dikelompokan agar pencatatan yang detail terjaga dan analisis data menjadi

minimum sehingga didapat tingkat akurasi yang tinggi.

9enurut 8min =ijaya 4unggal, cost center   adalah unit terkecil dari suatu

organisasi dimana biaya yang dianggarkan atau biaya aktual dikumpulkan. 5usat

 biaya ini mempunyai karakteristik yang umum untuk tolak ukur performa dan

 pemberian tanggung jaab.

1!

Page 16: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 16/36

6enis-jenis cost center  :

Cost Center dibagi kedalam ) kategori, yaitu : 4ervice Center) (peration support 

activities) Administrative support activities) (peration activities.

9. 4ervice Center 

9erupakan cost center yang melayani cost center lain, untuk diluar 

 perusahaan atau untuk kegiatan spesifik lain. leh karena itu biaya ini bisa

dibebankan ke cost center  pemakai atau obyek berdasarkan aktu dan

material. *ontoh jenis cost center ini adalah pemeliharaan gedung, peralatan

dan engineering . 6ika jumlah biayanya berarti, pengolahan data bisa

dikelompokan dalam jenis ini.

:. (peration support activities

8dalah cost center  yang akti/itasnya mendukung akti/itas operasi langsung,

tetapi pelayanan yang diberikan tidak seperti pada service center  dapat dengan

mudah dibebankan pada produk, pelayanan atau cost center   yang spesifik.

*ontoh kategori ini adalah  purchasing , pengendalian produksi, material 

management)  pengendalian kualitas, pengaasan umum, 4hipping and

receiving) dan sering kali material handling . eluruh akti/itas ini mendukung

operasi, tetapi tidak mungkin untuk dilakukan pengukuran aktu dan materialyang dihabiskan untuk akti/itas tersebut.

5. Administrative support activities

8dalah cost center  yang terjadi pada seluruh manajemen dan administrasi pada

 perusahaan. <ategori ini akan terdiri dari akti/itas seperti manajemen umum,

akuntansi dan keuangan, sumber daya manusia, pengolahan data, penjualan

dan pemasaran.

. (peration activities.

8dalah akti/itas non ser/ice center yang secara langsung mengolah produk.

Biasanya berupa departemen langsung pada perusahaan, juga akti/itas yang

lain yang bisa dibebankan langsung pada produk dan jasa.

2(

Page 17: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 17/36

2. -angka$langka$ eneraan /ab&0

5erusahaan harus mengambil langkah tepat untuk menerapkan sistem abc yang

efektif diperusahaannya. Douglas 4. icks menjelaskan langkah-langkah

 penerapan abc sebagai berikut :

-angka$ 1 dentifikasi dan definisi akti)itas yang rele)an.

8kti/itas didefinisikan sebagai sekelomppok proses atau prosedur yang saling

 berhubungan secara bersama-sama membentuk pekerjaan khusus perusahaan.

<unci untuk mendefinisikan akti/itas adalah membagi operasi perusahaan

kedalam akti/itas yang rele/an. 5ada tahap aal pembuatan daftar akti/itas lebih

 baik mengidentifikasikan terlalu banyak akti/itas daripada terlalu sedikit. ;angkah

ini juga dapat dilakukan dengan melihat bagan organisasi perusahaan dan tata

letak fasilitas atau dapat juga melalui aancara dengan orang-orang yang

mengetahui akti/itas perusahaan dengan baik.

*ontoh daftar akti/itas yang mungkin terjadi dalam perusahaan :

Cost accounting ,irst aid  

 Data /rocessing ;eneral manager 

;eneral accounting /rogram management  C<C machine 'uilding maintenance

 Design engineering =terior maintenance

 1ndustrial engineering Machine repair 

;uard service 6anitorial /urchasing  

 /lant management 4ales administration

-angka$ 2 "engelomokan Akti)itas kedalam Cost Center 

etelah akti/itas diidentifikasikan dan didefinisikan, langkah selanjutnya adalah

mengelompokan pada cost center .

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:

®  Materiality

 Materiality  tiap akti/itas harus diperhatikan, tidak saat ini, tetapi juga

dimasa depan berdasarkan rencana perusahaan. 8pakah statsiun operasi

21

Page 18: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 18/36

tetap akan berdiri sendiri atau ada kemungkinan akan digabungkan dengan

statsiun lain

®  /rofil biaya

ecara sederhana, profil biaya sebuah akti/itas terdiri dari cost driver 

utama dan application rate. 6ika sebuah akti/itas memiliki profil biaya

yang unik, lebih baik menjadikan akti/itas tersebut sebagai cost center 

yang terpisah dari yang lain.

*ontoh pembagian akti/itas pada cost center :

 Aktivitas Utama Cost Center 

Cost accounting Accounting info system Data processing Accounting info system Assembly Assembly

C<C machine C<C machine

 1ndustrial engineering =ngineering 

;uard servicce ;eneral factory overhead  

 >anitorial ;eneral factory overhead 

;eneral management ;eneral administration %uman resources ;eneral administration

 'uilding maintenance Maintenance

 Machine repair Maintenance

 /urchasing Material management 4ales administration 4ales

-angka$ 3 dentifikasi elemen biaya

?lemen biaya dapat dipandang sebagai line item dalam buget  atau sebagai account 

dalam daftar pengeluaran. Dalam situasi ini, hanya elemen biaya tidak langsung

yang dipertimbangkan. Biaya material langsung, pembayaran komponen langsung,

 pelayanan langsung dan biaya langsung sejenis tidak dibahas karena dapat

dibebankan secara langsung ke produk tanpa analisis cash flow.

*ontoh pemisahan elemen biaya adalah :

® Biaya utilitas "$tility#: biaya air, biaya telephone dan biaya listrik.

® 4upplies : upplies utama dapat dikelompokan kebeberapa cost center  dan

ditangani sendiri.

®  ,ringe benefit  : biaya dikendalikan oleh headcount) gross payroll) hours

worked atau dasar yang lain.

22

Page 19: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 19/36

Daftar elemen biaya yang mungkin suatu perusahaan :

 Salary and wage ?ariable operating cost elements4alarie

(vertime premium

4hift premium

?ocation pay

 %oliday pay

 /aids break

Fringe benefit ;roup health insurance

@orker!s competition

 1nsurance4tate unemployment ta

 ,ederal unemployment ta

 =mployer portion of ,1CA

 /ension contribution

 Disability insurance

Fixed cost elements 'uilding depreciation

 =uipment depreciation

 2eases and renials

 -eal property taes

 /ersonal property taes 1nsurances

$tilities

 =lectricity

;as

@ater 

4upplies

 Argon

 Drill and cuttersChemicals

(ther 

 Discretionary budgeted

Cost element 

Travel entertainment 

 /rofessional service 2egal ang accounting 

Telephone

 Dues and subscription

 Advertising marketing 

-angka$ ! "enentukan $ubungan antara akti)itas dan biaya

etelah akti/itas didefinisikan dan dikelompokan dalam cost center  dan elemen

 biaya disusun, langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan antara akti/itas-

akti/itas dan biaya.

*ontoh hubungan biaya dengan cost center  :

Biaya Cost Center 

Drill dan pemotongan 9esin **

5emesinan5ersiapan material

4enaga listrik ?kstrusi

5emesinan

5ersiapan material

23

Page 20: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 20/36

-angka$ # "engidentifikasikan cost driver   untuk menugaskan biaya ke

akti)itas dan akti)itas roduk 

etelah didapat hubungan dalam langkah ), driver   khusus yang menimbulkan

 biaya di cost center  yang spesifik harus diidentifikasikan.

*ontoh hasil kombinasi cost centre B cost driver  untuk elemen biaya listrik adalah

sebagai berikut :

Cost Center Cost Driver  9esin Boiler 

?kstrusi

5emesinan

5ersiapan material

;as

6am mesin

=aktu sel

6am kerja langsung

6am kerja langsung

 6am kerja langsung

8nalisis serupa harus dilakukan untuk tiap elemen biaya utama yang telah

dilakukan pada langkah 3. yang harus dicatat adalah baha driver  untuk biaya-

 biaya yang termasuk sebagai elemen biaya yang dianggarkan pada contoh adalah

kebijakan manajemen yang normal. Biaya-biaya ini biasanya ditugaskan secara

langsung ke cost center   khusus, kadang-kadang didalamnya terdapat akti/itas

administrasi atau akti/itas pendukung lain. <arena itu, analisis mendalam

mengenai driver untuk kategori ini biasanya tidak diperlukan.

etelah membuat cost center , elemen biaya dan driver   yang menyebabkan

munculnya biaya pada cost center , langkah selanjutnya adalah membuat cash flow

yang digunakan untuk membebankan biaya-biaya melalui cost center ke  cost 

ob6ective.

-angka$ "embuat Cash Flow

&ancangan cash flow   pattern  yang baik merupakan hal yang kritis untuk 

keefektifan abc yang dibuat. elanjutnya akan dijelaskan mengenai hal-hal yang

 perlu diketahui dalam merancang cash flow pattern

8B* menganalisa biaya tak langsung perusahaan. 9enurut 9altE % +sry dalam

 buku Cost Accounting /lanning and control 1!"(# :

2)

Page 21: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 21/36

 ,actory overhead cost dapat didefinisikan sebagai biaya material langsung,

tenaga kerja tidak langsung dan semua biaya manufakturing yang tidak dapat

dengan mudah dibebankan kepada satuan kerja yang spesifik. ,actory overhead 

cost  meliputi semua biaya manufakturing kecuali biaya bahan langsung dan tenaga

kerja langsung.

9enurut 4. icks dalam buku  Activity 'ased Costing for 4mall and Mid&si+e

 'ussiness* An 1mplementation ;uide 1!!2#, jenis-jenis biaya tak langsung terdiri

dari :

® 4alaries and @ages

9erupakan seluruh biaya gaji yang dikeluarkan perusahaan seperti A biaya

 pekerja langsung dan tak langsung, upah overtime, dan shift , bonus, biaya

 pegaai saat tidak bekerja, dan biaya lain seperti upah libur dan biaya

kesehatan pegaai.

®  ,ringe 'enefit 

9erupakan biaya pegaai yang belum termasuk gaji. <adang-kadang

didasarkan pada keuntungan penjualan untuk membedakannya dengan

 biaya pada 4alaries and @ages. ang termasuk  ,ringe 'enefit   adalah

asuransi kesehatan, asuransi kerja, state dan ,ederal $nemployment taes)

the employer portion of ,1CA) dana pensiun, asuransi kecelakaan dan

 program pembinaan pegaai.

® 4pecific Assigment cost 

ang termasuk dalam kategori ini adalah seluruh biaya operasi tidak 

langsung yang belum tercantum ke dalam dua kategori sebelumnya. Biaya

ini diturunkan dari fakta baha setiap biaya harus dikelompokan ke cost center  tertentu.

The seven level Cost ,low&Down Diagram

etelah mengelompokan biaya dan cost center , langkah selanjutnya adalah

 pembuatan cost flow pattern, selanjutnya disebut sebagai pola aliran biaya. alah

satu cara yang dapat dilakukan untuk membantu mem/isualisasikan proses adalah

2'

Page 22: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 22/36

melalui cost flow down diagram. +ntuk diagram ini, tiga kategori biaya dan empat

kategori cost center  dibuat menjadi tujuh tingkatan.

>ungsi diagram ini adalah :

1. 9enolong mem/isualisasikan aliran biaya dalam sistem

2. 9enjadi dokumentasi pola aliran biaya akhir 

ang harus dicatat adalah baha pada tiga level  level  1- level  3# adalah kategori

 biaya. anya pada level -level   ini biaya muncul.  2evel   @C sampai C@@

menggambarkan cost center . Dari level  pertama, biaya didistribusikan kebaah

sampai cost ob6ective.

4ahap pembuatan cost flow down diagram  setelah pembentukan komponen-

komponennya adalah :

® <omponen-komponen direct material   dan direct outside service

 berhubungan langsung dengan cost ob6ective

®  2evel  @ sampai C@@ dihubungkan dengan level  lain. ebagai contoh: level  @,

 salaries and wages dapat berhubungan dengan setiap level  yang memiliki

 pekerja, atau setiap level  tempat gross payroll   bisa dibebankan.

 

-e)el    Salaries and ages

Cash flow down  dibuat setiap level   secara bertahap.  2evel   @ dapat mengalAir ke

setiap level  yang memiliki pekerja. *ara lain menggambarkan alirannya adalah

 baha  salaries and wages  dapat mengalir ke setiap level   tempat terjadinya

 pembebanan gross payroll  dalam distribusi payroll.

ang paling dekat adalah level   @@,  fringe benefit. aat seorang pekerja dibayar 

 bukan karena pekerjaannya  paid for not working #, seperti selama libur, cuti, sakit,

 paids break  dan lain-lain. +pah yang diterimanya itu adalah fringe benefit. <arena

itu level  @ mengalir ke level  @@.

2

Page 23: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 23/36

Definisi level   @@@ menghalangi aliran level   @. Biaya level   @@@ adalah biaya tak 

langsung non  payroll  atau non fringe benefit yang dapat dibebankan langsung ke

cost center . <arena itu tidak ada aliran dari level   ke level  @@@.

 2evel   @C sampai level   C@@ adalah cost center . 5ekerja dapat bekerja secara tak 

langsung pada cost center&cost center  tersebut. <arena itu, level  @ dapat mengalir 

ke semua level .

 2evel   @ tentu saja dapat mengalir ke cost ob6ective&nya. 6ika upah dibayarkan

untuk akti/itas yang didefinisikan sebagai pekerja langsung, biayanya harus

mengalir langsung ke cost ob6ective.

-e)el   Fringe Benefit 

 ,ringe benefit   mengikuti pekerja. <emanapun upah seorang pekerja,  fringe

benefit  akan selalu ada. <arena itu, floe down biaya level  @@ sama dengan level  @.

 ,ringe benefit  akan selalu terlihat mengalir langsung ke cost ob6ective. 9etode

lain yang sering digunakan adalah  ,ringe benefit  mengalir secara langsung ke

level  C@@, yaitu operating activity.

-e)el    S!ecifict Assigment Cost 

esuai dengan artinya, 4pecific Assigment cost  mengalir lansung ke cost center ,

yaitu level  @C sampai level  C@@. Biaya-biaya ini tidak dapat dibebankan langsung

 pada  cost ob6ective.

-e)el    Service center 

eperti yang telah didiskusikan sebelumnya,  service center  dapat membebankan

 biayanya ke cost center , pelanggan atau proyek yang meminta pelayanan. leh

karena itu biaya-biaya level  @C dapat mengalir ke seluruh level  dibaahnya dan ke

cost ob6ective-nya.

-e)el   "!erating S#!!ort activities

Biaya-biaya dalam level  ini mengalir hanya ke satu level  yitu level  C@@.

27

Page 24: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 24/36

-e)el    Administrative s#!!ort activities

Dilihat dari segi kepraktisan, lebih disukai untuk menghubungkan level  C@ dengan

level  C@@. <arena dengan begitu biaya-biaya ini mengalir ke cost ob6ective dalam

 bentuk tarif biaya tak langsung akti/itas.

-e)el   "!erating activities

;e/el C@@ ini hanya memiliki sebuah tempat. esuai dengan definisinya,

(perating activities bekerja langsung ke produk atau jasa.

-angka$ 4 "emili$ alat yang teat untuk keber$asilan cost flow !aterrn

etelah membuat pola aliran biaya, langkah selanjutnya adalah meninjau alat yang

ada untuk melakukan pemilihan dan penyesuaian untuk menerapkan pola tersebut

 pada abc.

8lat yang bisa dipakai untuk menerapkan abc yaitu :

9. Convension cost 

:. Consumption units

5. 2abor B based cost distribution. Demand B based cost distribution

0. Machine hour7cycle time cost distribution

5emakaian alat-alat tersebut akan dijelaskan dibaah ini :

9. Convension cost 

5engertian convension cost   adalah perbandingan biaya pekerja langsung

dan biaya tak langsung yang dibebankan keseluruh cost center dengan

 jumlah biaya tersebut dari beberapa cost center yang akan menerima

distribusi.

6adi, convension cost   mendistribusikan biaya ke cost center&cost center 

 berdasarkan proporsi biaya cost centerBcost center   yang akan menerima

distribusi.

:. Consumption units

Dalam mengembangkan metode abc, sangat berguna untuk membagi biaya

/ariabel kedalam dua kategori, yaitu :

2"

Page 25: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 25/36

a. Biaya /ariabel yang berubah otomatis yang sesuai dengan

 perubahan /olume.

 b. Biaya /ariabel yang berubah hanya jika pihak manajemen

mengambil tindakan.

Dalam membangun model akumulasi biaya, sebuah pendekatan dibuat

untuk membuat biaya ini ber/ariasi sehingga akan berubah secara otomatis

dengan perubahan pada akti/itas penyebab biaya. @ni dilakukan dengan

menggunakan cost driver   yang tepat untuk mengendalikan konsumsi

sumber daya

+ntuk mencapai hal ini, perancang sistem harus membangun sebuah unit

konsumsi untuk tiap elemen biaya yang diklasifikasikan sebagai /ariabel

otomatis. Dalam beberapa kasus, sebuah unit konsumsi dapat berupa

sebuah unit ukuran aktual seperti kg, kwh atau ukuran temperatur. 5ada

 biaya fringe benefit , driver seperti headcount , gross payroll  dan jam kerja

merupakan unit konsumsi yang sudah siap dan terukur.

5. 2abor B based cost distribution5ekerja langsung direct labor # adalah metode yang paling sering

digunakan untuk mendistribusikan biaya tak langsung. 9etode ini adalah

 bagian dari konsep yang lebih besar yang dapat digunakan untuk 

menentukan beberapa besar dan kemana biaya diakumulasikan. <onsep

yang lebih besar ini adalah distribusi biaya total berdasarkan pekerja total 

labor based cost distribution#. ebagai contoh,  fringe benefit   bisa

didistribusikan berdasarkan labor hours.

. Demand B based cost distribution

Dalam distribusi biaya berdasarkan demand , tujuannya adalah untuk 

mengembangkan sebuah tarif perjam untuk cost center   pelayanan dan

membebankan biayanya kepada cost center  pemakai sebagai konsumen.

ang perlu diperhatikan adalah jika saling memakai antar service center .

+ntuk kasus ini, perlu dibuat aliran pembebanan sehingga tidak timbul

kesulitan dalam menghitung pembebanan biaya.

2!

Page 26: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 26/36

0. Machine hour7cycle time cost distribution

9etode ini dipakai untuk membebankan biaya ke cost ob6ective

 berdasarkan aktu obyek diproses diperalatan khusus. ecara khusus

digunakan oleh cost center dengan karakteristik pemakaian mesin oleh

manusia.

+ntuk memakai konsep ini, biaya rata-rata pemakaian setiap peralatan

harus diketahui dan diterapkan pada seluruh produk. Beberapa perusahaan

menghitung biaya perjam untuk tiap peralatan. 5endekatan ini tidak 

dianjurkan. 5eralatan harus dikelompokan dalam cost center   sesuai

karakteristiknya dan diambil rata-ratanya. al penting lain dalam

 pemakaian konsep ini adalah baha tiap peralatan membebankan biaya ke

cost ob6ective secara indi/idual.

-angka$ 5 "eren&anakan Cost Acc#m#lation $odel 

etelah perancang sistem memiliki kemampuan untuk mendesain sebuah pola

aliran biaya dan memahami alat untuk menerapkannya. ;angkah selanjutnya

adalah memilih alat untuk menerapkan dan menggabungkannya kedalam model

untuk memperlihatkan aliran biaya dalam organisasi.ejumlah worksheet  yang harus disiapkan adalah :

1. @nformasi jumlah karyaan dan gaji tiap cost center 

2. 5embayaran lembur 

3. 5embayaran shift 

). 5ekerja tak lngsung yang dilakukan pekerja langsung, biayanya

dikelompokan dalam biaya tak langsung

'. 5engeluaran saat cuti, libur dan sakit

. <alkulasi fringe benefit 

7. ;uas tiap cost center 

". 5engeluaran depresiasi

!. ea

1(. 8lokasi biaya tetap lainnya

99. $tilities

9:. 4upplies

13. 5engeluaran yang dianggarkan

3(

Page 27: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 27/36

1). Distribusi general factory overhead 

1'. Distribusi service center 

1. Distribusi production support 

17. Distribusi administrative support 

1". Bahan langsung

1!. @nformasi aktu mesin

2(. 8kuntansi biaya tiap departemen.

-angka$ 6 Pengumulan Data

ang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data baha tujuannya adalah

keakuratan bukan presisi. Data historis sangat menguntungkan, tetapi jika tidak 

ada, maka bisa dilakukan dengan aancara, perkiraan oleh pekerja yang tepat

dan memiliki pengetahuan dan asumsi-asumsi yang diberikan oleh pihak 

 perusahaan.

-angka$ 17 "embangun Cost Acc#m#lation $odel 

9odel akumulasi biaya dibuat untuk mensimulasikan struktur biaya perusahaan

dan alirannya serta untuk membangun model akumulasi biaya, bila diperlukandata-data tambahan. +ntuk mempermudah, data disusun dalam bentuk worksheet .

Berikut ini adalah daftar worksheet  yang diperlukan untuk membangun model

akumulasi biaya :

a. Biaya 4alaries) @ages dan fringe benefit 

1. @nformasi gaji pegaai

2. @nformasi lembur 

3. Biaya shift 

). 5ekerja langsung

'. 5embayaran cuti, libur dan sakit

. 5erhitungan  fringe benefit .

 b. Biaya spesifics assigment 

1. ;uas lantai tiap cost center 

2. 5engeluaran depresiasi

3. ea

). 8lokasi biaya tetap perusahaan

31

Page 28: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 28/36

0. $tilities

8. 4upplies

7. Biaya tambahan

c. 4ervice center) general factory overhead) production) administrative

 support activities

9. ;eneral factory overhead 

:. 4ervice Center 

3. Distribusi  production support 

). Distribusi administrative support 

'. Bahan langsung

. @nformasi aktu mesin

d.  /roduction activities dan perhitungan tarif 

1. 8kumulasi biaya tiap departemen

2. 5erhitungan tarif pekerja tak langsung

3. 5engumpulan tarif 

Daftar worksheet   diatas adalah data yang diperlukan untuk pembuatan model

akumulasi biaya disebuah perusahaan. 4entu saja dalam kenyataannya, seringkaliterjadi baha data tersebut sulit didapat atau jika bisa didapat, perhitungannya

sangat rumit sehingga sulit diterapkan. +ntuk itu setiap perancang model

akumulasi biaya harus dapat menyesuaikan dengan keadaan perusahaan sehingga

didapat struktur biaya yang akurat.

2.4 Biaya *)er$ead Pabrik 

Biaya o/erhead pabrik mengacu pada semua biaya produksi tidak langsung,

misalnya :

- Bahan tidak langsung,

- +pah tidak langsung,

- ;istrik,

- Biaya air,

- ea gedung pabrik,

- 5enyusutan bangunan pabrik,

- 5enyusutan peralatan listrik,

32

Page 29: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 29/36

- 5emeliharaan,

- &eparasi, dan

- 5ajak Bumi dan Bangunan.

Biaya o/erhead pabrik dapat dibebankan kepada barang jadi dengan dua cara,

yaitu dengan biaya sesungguhnya dan biaya taksiran. 5enggunaan biaya

sesungguhnya memang sesuai dengan standar akuntansi tetapi sulit untuk 

menentukan pembebanannya kepada barang jadi.

*ara kedua yang paling banyak dilakukan karena lebih mudah dilaksanakan

adalah biaya taksiran. Biaya taksiran dihitung dengan cara menaksir tingkat

 produksi dalam satu periode kemudian menaksir jumlah biaya yang akan

dikeluarkan pada tingkat produksi tersebut. Biaya taksiran dibagi taksiran

kapasitas produksi didapatkan tarip biaya o/erhead yang dapat digunakan untuk 

membebankan biaya o/erhead pabrik pada sejumlah barang. Dua faktor kunci dari

 penghitungan biaya o/erhead taksiran adalah :

1. 4aksiran tingkat produksi, dan

2. 4aksiran biaya o/erhead.

2.4.1 "enaksir Tingkat Produksi

4ingkat produksi suatu perusahaan berfluktuatif dn susah diramalkan. 4ingkat

 produksi dapat diramalkan apabila suatu perusahaan mempunyai data yang cukup

akurat mengenai pabrik dimasa yang akan datang.

5erusahaan dapat mengharapkan kapasitas produksi tertentu atau menghitung rata-

rata jangka panjang atau kapasitas normal terjadi dengan menghitung kemampuan

faktor pengolah seperti mesin dan peralatan yang dipunyai dan kemempuan tenaga

kerja.

8da empat macam kapasitas yang dapat digunakan sebagai dasar penentuan

kapasitas produksi dalam periode yang akan datang, yaitu:

1. <apasitas 4eoritis

<apasitas ini adalah kapasitas yang maksimum yang dapat dicapai

oleh pabrik tanpa mempertimbangkan kemacetan yang mungkin terjadi.

5ada tingkat ini pabrik dianggap berjalan selama 2) sehari, 7 hari

33

Page 30: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 30/36

seminggu dan '2 minggu setahun tanpa berhenti dalam rangka

menghasilkan jumlah produksi yang tinggi. Dengan kata lain kapasitas ini

adalah kapasitas 1(( F.

2. <apasitas &ealistis

<apasitas ini menghitung tingkat kapasitas yang dapat dicapai

dengan mempertimbangkan kemacetan yang tidak dapat dihindari dan

dapat diperkirakan lebih dulu. <apasitas praktis adalah kapasitas

maksimum yang diharapkan apabila pabrik beroperasi pada tingkat yang

efisien.

3. <apasitas ormal

<apasitas ini didasarkan pada kapasitas praktis yang disesuaikan

dengan permintaan barang jangka panjang. <apasitas normal sama atau

lebih rendah dari kapasitas praktis. 4aksiran kapasitas ini paling tidak 

harus melibatkan data selama ' tahun sehingga dapat mempertimbangkan

faktor-faktor musiman.

). <apasitas arapan

<apasitas ini didasarkan kepada taksiran produksi pada suatu

 periode. 5ada beberapa hal kapasitas ini bisa lebih, sama atau lebih rendahdari kapasitas normal, sedangkan pada jangka panjang, kapasitas harapan

sama dengan kapasitas normal.

<apasitas teoritis, kapasitas realistis dan kapasitas normal hanya digunakan dalam

 pertimbangan fisik pada suatu departemen, tetapi sangat sulit dicapai. 8pabila

kapasitas ini dihubungkan dengan penjualan barang maka kapasitas ini sangat

riskan digunakan sebagai pedoman. <apasitas harapan hanya digunakan bila

kapasitas normal sulit untuk dihitung. <apasitas normal digunakan bila dipercayai

 baha biaya produksi akan tidak beranjak dari biaya rata-rata dengan

mempertimbangkan faktor-faktor kemacetan pabrik yang diperkirakan.

2.4.2 "enaksir Biaya *)er$ead Pabrik 

8pabila taksiran kapasitas produksi telah ditentukan maka biaya o/erhead dapat

ditaksir berdasarkan perhitungan kapasitas tersebut. Biaya o/erhead ditaksir 

dengan menaksir semua unsur biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan untuk 

3)

Page 31: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 31/36

memenuhi kapasitas produksi tersebut. Biaya o/erhead pabrik dapat berupa biaya

tetap atau biaya /ariabel yang berarti ada biaya yang tidak berubah pada kapasitas

tersebut dan biaya yang berubah dengan naik-turunnya kapasitas. 4aksiran biaya

o/erhead merupakan biaya yang dianggarkan sesuai dengan karakter biaya pada

kapasitas yang ditaksir pada suatu periode. >ormat biaya o/erhead dapat kita lihat

 pada tabel 2.1

4abel 2.1 >ormat biaya o/erhead

4aksiran produksi kapasitas normal GGG

4aksiran jam kerja langsung

<apasitas normal

GGG

Biaya o)er$ead )ariabel : 888

9umla$ Biaya ariabel 888Biaya o)er$ead teta 888

9umla$ Biaya Teta 888

9umla$ Biaya *)er$ead 888

2.4.3 Penentuan Tari Biaya *)er$ead Pabrik 

8pabila tingkat produksi dan biaya o/erhead pabrik periode mendatang telah

ditaksir maka tarip biaya o/erhead pabrik dapat dihitung. 4arip biaya o/erhead

 pabrik dinyatakan dalam angka rupiah untuk setiap kapasitas. <apasitas dapat

dinyatakan dalam bentuk kegiatan sehingga ada hubungan langsung antara ukuran

kegiatan dengan biaya o/erhead pabrik. 8pabila biaya o/erhead pabrik total telah

ditaksir dan hasilnya dipilih maka kapasitas normal harus ditaksir untuk penerapan

taripnya.

*ara perhitungan tarip dengan berbagai basis sebagai berikut :

4arip biaya o/erhead pabrik kegiatan basistaksiran

 pabrik o/erhead biayataksiran=

2.1 #

Basis berikut ini dipakai untuk menghitung tarip biaya o/erhead pabrik:

1.+nit produksi

2. Biaya bahan baku

3. +pah langsung

). 6am tenaga kerja langsung 64<;#

'. 6am mesin 69#

3'

Page 32: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 32/36

1. Basis :nit roduksi

9etode ini sederhana, karena data jumlah barang yang diproduksi tersedia.

&umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut :

kegiatanunit4aksiran

B.54aksiranB.54arip   = 2.2 #

2. Basis Biaya Ba$an Baku

9etode ini ada hubungan langsung antara biaya o/erhead pabrik dengan biaya

 bahan baku. &umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:

F1(( G

 baku bahan biaya4aksiran

B.54aksiranB.54arip   =

2.3 #

3. Basis :a$ -angsung

9etode ini digunakan karena upah langsung erat dengan biaya o/erhead pabrik.

&umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:

F1(( G

langsungupah4aksiran

B.54aksiranB.54arip   = 2.) #

!. Basis 9am %erja -angsung

Bila digunakan metode ini, catatan jam kerja harus dikumpulkan untuk 

mendapatkan data yang memadai. &umus tarip biaya o/erhead pabrik sebagai

 berikut:

 langsungkerja jam4aksiran

B.54aksiranB.54arip   = 2.' #

#. Basis 9am "esin

9etode ini menggunakan aktu yang dibutuhkan mesin untuk melaksanakan

operasi yang sejenis sebagai dasar penentuan biaya o/erhead pabrik. 9etode

 berbasis jam mesin mempunyai hubungan langsung antara upah langsung dan

 biaya o/erhead pabrik dengan jam mesin. 9etode ini digunakan perusahaan

atau departemen yang menggunakan mesin otomatis secara luas sebagian besar 

3

Page 33: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 33/36

 biaya o/erhead pabrik terdiri dari penyusutan peralatan pabrik. &umus tarip

 biaya o/erhead pabrik sebagai berikut:

 

mesin jam4aksiran

B.54aksiranB.54arip   = 2. #

8pabila perusahaan mempunyai berbagai departemen produksi maka tarip

harus dihitung pada setiap departemen produksi tersebut. 4ata cara

 penghitungan tarip sama dengan yang diatas. Beberapa perusahaan lebih suka

menghitung tarip biaya o/erhead pabrik dengan memisahkan biaya o/erhead

tetap dan biaya o/erhead /ariabel kemudian dihitung tarip sendiri-sendiri.

2.4.! Biaya *)er$ead Pabrik Dibebankan

Biaya o/erhead pabrik telah ditentukan maka setiap barang dihitung beban biaya

o/erhead pabriknya dengan menerapkan tarip tersebut. 9isalnya tarip B5

didasarkan jam kerja langsung dengan tarip &p. 2(,- per 6<;. ebuah barang

diproduksi membutuhkan ' jam kerja langsung, maka biaya o/erhead pabrik 

dibebankan kepada barang tersebut adalah ' G &p. 2(,- H &p. 1((,-.

2.4.# Biaya *)er$ead Pabrik Aktual (;esunggu$nya

Biaya o/erhead pabrik sesungguhnya terjadi harian dan dicatat secara periodik 

dalam buku besar dan buku pembantu biaya. Biaya-biaya ini dikumpulkan dari

 berbagai sumber sebagai berikut :

1. >aktur yang dikirim oleh pemasok karena jasa atau  supplies  yang

diberikan

2. Coucher untuk pembayaran

3. 9emorial yang didapat dari perhitungan penyusutan atau amortisasi

maupin depresiasi

). 5enyesuaian akhir tahun.

2.4. Pen&atatan Biaya *)er$ead Pabrik 

<arena ada dua macam biaya o/erhead pabrik yaitu biaya sesungguhnya aktual#

dan biaya yang dibebankan dengan tarip, maka biaya o/erhead pabrik disediakan

37

Page 34: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 34/36

dua rekening yaitu biaya o/erhead pabrik aktual dan biaya o/erhead pabrik 

dibebankan.

&ekening B5 aktual digunakan untuk mencatat biaya sesungguhnya yang

dikumpulkan baik dari pembayaran, utang maupun penyesuaian.

&ekening B5 dibebankan digunakan untuk mencatat pembebanan biaya

o/erhead pabrik kepada barang yang dibuat. 6urnal untuk mencatat biaya o/erhead

 pabrik dapat dilihat berikut :

1. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang.

4abel 2.2 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang

Debit <redit

5ersediaan Barang dalam proses &p.GG

G

B5 - dibebankan &p.GGG

2. 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual.

4abel 2.3 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual

Debit <reditB5 aktual &p.GGG

macam-macam kredit#

Berupa persediaan bahan, utang gaji

dan upah, kas keluar, utang biaya dan

akumulasi penyusutan

&p.GGG

3. 9enutup B5 aktual dan B5 dibebankan

+ntuk menutup biaya o/erhead pabrik maka rekening B5 dibebankan dan

rekening B5 aktual dikredit. al ini akan mengakibatkan silisih biaya o/erhead

 pabrik karena jumlah keduanya tidak sama. elisih ini berupa selisih tidk 

menguntungkan dan selisih menguntungkan.

3"

Page 35: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 35/36

<emungkinannya demikian :

a. elisih tidak menguntungkan

4abel 2.) <emungkinan selisih tidak menguntungkan

Debit <redit

B5 - dibebankan &p.GGG

elisih B5 &p.GGG

  B5 aktual &p.GGG

 b. elisih menguntungkan

4abel 2.' <emungkinan selisih menguntungkan

Debit <redit

B5 - dibebankan &p.GGGB5 aktual &p.GGG

elisih B5 &p.GGG

2.4.4 Alternatif Pen&atatan

5emisahan rekening biaya o/erhead pabrik dibebankan di biaya o/erhead aktual

sebenarnya tidak banyak manfaatnya karena bila digunakan satu rekeningpun akan

tampak baha pendebitan pada rekening biaya o/erhead pabrik merupakan biayao/erhead pabrik aktuak dan pengkreditan pada rekening tersebut merupakan biaya

o/erhead pabrik dibebankan. 8lternatif biaya o/erhead pabrik adalah penggunaan

satu rekening biaya o/erhead pabrik yaitu rekening biaya o/erhead pabrik. *ontoh

 pencatatan bisa dilihat berikut ini :

1. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang.

4abel 2. 5encatatan pembebanan biaya o/erhead pabrik kepada barang

Debit <redit

5ersediaan Barang dalam proses &p.3'.(((,

-

B5 dibebankan &p. 3'.(((,-

3!

Page 36: jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

7/23/2019 jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-2(1)

http://slidepdf.com/reader/full/jbptunikompp-gdl-s1-2006-renadestia-3356-bab-21 36/36

2. 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual

4abel 2.7 5encatatan biaya o/erhead pabrik aktual

Debit <redit

B5 aktual &p.3).(((,-  +tang Biaya

  8kumulasi penyusutan

  <as

&p.1(.(((,-

&p.1'.(((,-

&p.!.(((,-

3. 5enutupan biaya o/erhead pabrik 

4abel 2." 5enutupan biaya o/erhead pabrik 

Debit <redit

Biaya /erhead 5abrik &p.1.(((,-

elisih Biaya /erhead 5abrik &p.1.(((,-

)(