mankep pasien safetydocx.docx jd.doc

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medic al er ro rs). Me nu rut n st it ut e of Me di ci ne (! "" ") , me di cal error  didefinisikan sebagai# $he failure of a planned action to be completed as intended (error of e%ecusion) or the use of a &rong plan to achie'e an aim (error of   planning). rtinya kesalahan medis didefinisikan sebagai suatu egagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang dih ara pka n (yaitu, kes alah an tindak an) atau per encanaan ya ng sala h unt uk menca pai suatu tujuan (yaitu , kesala han perenc anaan ). esala han yang terjadi dal am proses asuha n med is in i ak an men ga ki bat kan atau be rp ote nsi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa *ear Miss atau d'erse +'ent (ejadian $idak iharapkan-$).  *ear Miss atau *yaris edera merupakan suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi karena keberunt ungan . (misal nya, pasien terima suatu obat kont ra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan o'erdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan o'erdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya). d'erse +'ent atau ejadian $idak iharapkan ($) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commissio n) atau tidak mengambi l tindakan yang seharusny a diambil (omission), dan bukan karena /underlying disease0 atau kondisi pasien. esalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan at au keterl ambatan di agnose, ti dak menerap kan pem eri ksaan yang ses uai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas has il pemerik saan atau obser' asi , tahap pen gob ata n sepert i kesa lah an pad a

Upload: liaivayanti

Post on 17-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 1/24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hampir setiap tindakan medic menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis

obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit

yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis

(medical errors). Menurut nstitute of Medicine (!"""), medical error 

didefinisikan sebagai# $he failure of a planned action to be completed as intended

(error of e%ecusion) or the use of a &rong plan to achie'e an aim (error of 

 planning). rtinya kesalahan medis didefinisikan sebagai suatu egagalan

tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang

diharapkan (yaitu, kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk 

mencapai suatu tujuan (yaitu, kesalahan perencanaan). esalahan yang terjadi

dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi

mengakibatkan cedera pada pasien, bisa berupa *ear Miss atau d'erse +'ent

(ejadian $idak iharapkan-$).

 *ear Miss atau *yaris edera merupakan suatu kejadian akibat

melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius

tidak terjadi karena keberuntungan. (misalnya,pasien terima suatu obat kontra

indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat), pencegahan (suatu obat dengan o'erdosis

lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum

obat diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan o'erdosis lethal diberikan,

diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).

d'erse +'ent atau ejadian $idak iharapkan ($) merupakan suatu

kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena

suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

diambil (omission), dan bukan karena /underlying disease0 atau kondisi pasien.

esalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic seperti kesalahan

atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai,

menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas

hasil pemeriksaan atau obser'asi, tahap pengobatan seperti kesalahan pada

Page 2: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 2/24

 prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan

keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak1 tahap

 pre'enti'e seperti tidak memberikan terapi pro'ilaktik serta monitor dan follo&

up yang tidak adekuat atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan

 berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.

alam kenyataannya masalah medical error dalam sistem pelayanan

kesehatan mencerminkan fenomena gunung es, karena yang terdeteksi umumnya

adalah ad'erse e'ent yang ditemukan secara kebetulan saja. Sebagian besar yang

lain cenderung tidak dilaporkan, tidak dicatat, atau justru luput dari perhatian kita

semua. 2ada *o'ember !""", the merican Hospital sosiation (H) Board of 

$rustees mengidentifikasikan bah&a keselamatan dan keamanan pasien (patientsafety) merupakan sebuah prioritas strategik. Mereka juga menetapkan capaian3

capaian peningkatan yang terukur untuk medication safety sebagai target

utamanya. $ahun 4555, nstitute of Medicine, merika Serikat dalam /$6 +RR S

H7M*, Building a Safer Health System0 melaporkan bah&a dalam pelayanan

 pasien ra&at inap di rumah sakit ada sekitar 83!9: ejadian $idak iharapkan

($-d'erse +'ent). Menindaklanjuti penemuan ini, tahun 455;, <H6

mencanangkan <orld lliance for 2atient Safety, program bersama dengan

 berbagai negara untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.

i ndonesia, telah dikeluarkan pula epmen nomor  

;"9-Menkes-S-=-455> tentang 2edoman udit Medis di Rumah Sakit, yang

tujuan utamanya adalah untuk tercapainya pelayanan medis prima di rumah sakit

yang jauh dari medical error dan memberikan keselamatan bagi pasien.

2erkembangan ini diikuti oleh 2erhimpunan Rumah Sakit Seluruh

ndonesia(2+RS) yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua

stakeholder rumah sakit untuk lebih memperhatian keselamatan pasien di rumah

sakit. Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan

rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari

 penghargaannya terhadap kemanusiaan, maka dikembangkan system 2atient

Safety yang dirancang mampu menja&ab permasalahan yang ada.

1.2 Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Ruma Sakit

!.4.!.$erciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

Page 3: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 3/24

!.4.4 Meningkatnya budaya keselamatan rumah sakit terhadap pasien dan

masyarakat

!.4.8 Menurunya 2 di rumah sakit kecelakaan tak terduga

!.4.; $erlaksananya pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan 2

1.! "an#aat

!.8.! Manfat bagi rumah sakit

ebijakan # tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpulkan

fakta, dukungan kepada staf, pasien dan keluarga

!.8.4 Manfaat bagi tim

da penggerak dalam tim untuk memimpin gerakan 2

?elaskan rele'ansi dan pentingnya, serta manfaat gerakan 2

BAB II

TIN$AUAN TE%RI

Page 4: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 4/24

4.! 2engertian 2atient safety

Menurut Supari tahun 455>, patient safety adalah bebas dari cidera

aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat pera&atan medis dan

kesalahan pengobatan.

2atient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana

rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk # assesment

resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,

 pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak 

lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

dilakukan (epes R, 4559).

Menurut ohn, orrigan @ onaldson tahun 4555, patient safety adalah

tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. eselamatan

 pasien (patient safety11) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan

 pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan

akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang

seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan

 pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi

untuk meminimalkan resiko.Meliputi# assessment risiko, identifikasi dan

 pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien,pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

2atient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuatasuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

diambil.

4.4 $ujuan Sistem 2atient safety

$ujuan Sistem eselamatan 2asien Rumah Sakit adalah#

a. $erciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit

 b. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat

Page 5: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 5/24

c. Menurunnya $ di Rumah Sakit

d. $erlaksananya program3program pencegahan sehingga tidak terjadi

 penanggulangan $

Sedangkan tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah#

!) dentify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)

4) mpro'e effecti'e communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)

8) mpro'e the safety of high3alert medications (meningkatkan keamanan dari

 pengobatan resiko tinggi)

;) +liminate &rong3site, &rong3patient, &rong procedure surgery (mengeliminasi

kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)

>) Reduce the risk of health care3associated infections (mengurangi risiko infeksi

yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)

9) Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka

karena jatuh)

4.8 su, +lemen, dan kar 2enyebab esalahan yang 2aling 7mum

dalam 2atient safety11

!) Aima isu penting terkait keselamatan (hospital risk) yaitu#

a. keselamatan pasien

 b. keselamatan pekerja (nakes)1

c. keselamatan fasilitas (bangunan, peralatan)1

d. keselamatan lingkungan1

e. keselamatan bisnis.

4) +lemen 2atient safety

a. d'erse drug e'ents(+)- medication errors (M+) (ketidakcocokan

obat-kesalahan pengobatan) b. Restraint use (kendali penggunaan)

c. *osocomial infections (infeksi nosokomial)

d. Surgical mishaps (kecelakaan operasi)

e. 2ressure ulcers (tekanan ulkus)

f. Blood product safety-administration (keamanan produk darah-administrasi)

g. ntimicrobial resistance (resistensi antimikroba)

h. mmuniation program (program imunisasi)

Page 6: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 6/24

i. Calls (terjatuh)

 j. Blood stream D 'ascular catheter care (aliran darah D pera&atan kateter 

 pembuluh darah)

k. Systematic re'ie&, follo&3up, and reporting of patient-'isitor incident

reports(tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan pasien-pengunjung

laporan kejadian)

8) Most ommon Root auses of +rrors (kar 2enyebab esalahan yang

2aling 7mum)#

a. ommunication problems (masalah komunikasi)

 b. nadeEuate information flo& (arus informasi yang tidak memadai)

c. Human problems (masalah manusia)

d. 2atient3related issues (isu berkenaan dengan pasien)

e. 6rganiational transfer of kno&ledge (organisasi transfer pengetahuan)

f. Staffing patterns-&ork flo& (pola staf-alur kerja)

g. $echnical failures (kesalahan teknis)

h. nadeEuate policies and procedures (kebijakan dan prosedur yang tidak 

memadai)FHRG (gency for Healthcare Research and Guality) 2ublication,

4558

4.; Standar eselamatan 2asien

$ujuh Standar eselamatan 2asien (mengacu pada /Hospital 2atient

safetyStandards0 yang dikeluarkan oleh ?oint ommision on ccreditation of 

Health 6rganiations, llinois, 7S, tahun 4554), yaitu#

!) Hak pasien

Standarnya adalah pasien @ keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana @ hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya$ (ejadian $idak iharapkan). riterianya adalah sebagai berikut#

a. Harus ada dokter penanggung ja&ab pelayanan.

 b. okter penanggung ja&ab pelayanan &ajib membuat rencana pelayanan

c. okter penanggung ja&ab pelayanan &ajib memberikan penjelasan yang jelas

dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan,

 pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya $

4) IMendidik pasien dan keluarga

Page 7: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 7/24

  Standarnya adalah RS harus mendidik pasien @ keluarganya tentang

ke&ajiban @ tanggung ja&ab pasien dalam asuhan pasien. riterianya adalah

keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan

 pasien adalah partner dalam proses pelayanan. arena itu, di RS harus ada sistim

dan mekanisme mendidik pasien @ keluarganya tentang ke&ajiban @ tanggung

 ja&ab pasien dalam asuhan pasien. engan pendidikan tersebut diharapkan pasien

@ keluarga dapat#

a. Memberikan info yang benar, jelas, lengkap dan jujur 

 b. Mengetahui ke&ajiban dan tanggung ja&ab

c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti

d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan

e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS

f. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa

g. Memenuhi ke&ajiban finansial yang disepakati

8) eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

Standarnya adalah RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin

koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan dengan kriteri sebagai berikut#

a. oordinasi pelayanan secara menyeluruh

 b. oordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber 

daya

c. oordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi

d. omunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

;) 2enggunaan metode3metode peningkatan kinerja untuk melakukan e'aluasi

dan program peningkatan keselamatan pasien

Standarnya adalah RS harus mendisain proses baru atau memperbaiki prosesyang ada, memonitor @ menge'aluasi kinerja melalui pengumpulan data,

menganalisis secara intensif $, @ melakukan perubahan untuk meningkatkan

kinerja serta 2 dengan criteria sebagai berikut#

a. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik,

sesuai dengan0$ujuh Aangkah Menuju eselamatan 2asien Rumah Sakit0.

 b. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja

c. Setiap rumah sakit harus melakukan e'aluasi intensif 

Page 8: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 8/24

d. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil

analisis

>) 2eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien standarnya

adalah#

a. 2impinan dorong @ jamin implementasi program 2 melalui penerapan /J

Aangkah Menuju 2 RS0.

 b. 2impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko 2

@ program mengurangi $.

c. 2impinan dorong @ tumbuhkan komunikasi @ koordinasi antar unit @

indi'idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang 2

d. 2impinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,

mengkaji, @ meningkatkan kinerja RS serta tingkatkan 2.

e. 2impinan mengukur @ mengkaji efektifitas kontribusinya dalam

meningkatkan kinerja RS @ 2, dengan criteria sebagai berikut#

(!) $erdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan

 pasien.

(4) $ersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan

 program meminimalkan insiden,

(8) $ersedia mekanisme kerja untuk menjamin bah&a semua komponen

dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi

(;) $ersedia prosedur /cepat3tanggap0 terhadap insiden, termasuk asuhan

kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain dan

 penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.

(>) $ersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan

insiden,(9) $ersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden

(J) $erdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit

dan antar pengelola pelayanan

(K) $ersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan

(") $ersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan

kriteria objektif untuk menge'aluasi efekti'itas perbaikan kinerja rumah sakit

dan keselamatan pasien

Page 9: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 9/24

9) Mendidik staf tentang keselamatan pasien. Standarnya adalah#

a. RS memiliki proses pendidikan, pelatihan @ orientasi untuk setiap jabatan

mencakup keterkaitan jabatan dengan 2 secara jelas.

 b. RS menyelenggarakan pendidikan @ pelatihan yang berkelanjutan untuk 

meningkatkan @ memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan

interdisiplin dalam pelayanan pasien, dengan kriteria sebagai berikut#

(!) Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat

topik keselamatan pasien

(4) Mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap

kegiatan inser'ice training dan memberi pedoman yang jelas tentang

 pelaporan insiden.

(8) Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok 

(team&ork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan

kolaboratif dalam rangka melayani pasien.

J) omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan

 pasien. Standarnya adalah#

a. RS merencanakan @ mendesain proses manajemen informasi 2 untuk 

memenuhi kebutuhan informasi internal @ eksternal.

 b. $ransmisi data @ informasi harus tepat &aktu @ akurat, dengan criteria sebagai

 berikut#

(!) isediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses

manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal3hal terkait

dengan keselamatan pasien.

(4) $ersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi

untuk mere'isi manajemen informasi yang ada.4.> $ujuh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan 23RS

 *o.55!3=3455>) sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit

!. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan 2asien, /ciptakan kepemimpinan @

 budaya yang terbuka dan adil0

Bagi Rumah sakit#

a. ebijakan# tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta,

dukungan kepada staf, pasien, keluarga

Page 10: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 10/24

 b. ebijakan# peran @ akuntabilitas indi'idual pada insiden

c. $umbuhkan budaya pelaporan @ belajar dari insiden

d. Aakukan asesmen dengan menggunakan sur'ei penilaian 2

Bagi $im#

a. nggota mampu berbicara, peduli @ berani lapor bila ada insiden

 b. Aaporan terbuka @ terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan

tindakan-solusi yang tepat

4. 2impin dan dukung staf anda, /bangunlah komitmen @ focus yang kuat @

 jelas tentang 2 di RS anda0

Bagi Rumah Sakit#

a. da anggota ireksi yang bertanggung ja&ab atas 2

 b. i bagian3bagian ada orang yang dapat menjadi /2enggerak0 (champion) 2

c. 2rioritaskan 2 dalam agenda rapat ireksi-Manajemen

d. Masukkan 2 dalam semua program latihan staf 

Bagi $im#

a. da /penggerak0 dalam tim untuk memimpin Lerakan 2

 b. ?elaskan rele'ansi @ pentingnya, serta manfaat gerakan 2

c. $umbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden

8. ntegrasikan akti'itas pengelolaan risiko, /kembangkan sistem @ proses

 pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi @ asesmen hal yang potensial

 bermasalah0

Bagi Rumah Sakit#

a. Strukur @ proses menjamin risiko klinis @ non klinis, mencakup 2

 b. embangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko

c. Lunakan informasi dari sistem pelaporan insiden @ asesmen risiko @tingkatkan kepedulian terhadap pasien

Bagi $im#

a. iskusi isu 2 dalam forum3forum, untuk umpan balik kepada manajemen

terkait

 b. 2enilaian risiko pada indi'idu pasien

Page 11: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 11/24

c. 2roses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, @ langkah

memperkecil risiko tersebut.

;. embangkan sistem pelaporan, /pastikan staf nda agar dengan mudah dapat

melaporkan kejadian-insiden serta RS mengatur pelaporan kepada 23RS0

Bagi Rumah Sakit#

a. Aengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dalam maupun

ke luar yang harus dilaporkan ke 2RS D 2+RS

Bagi $im#

a. orong anggota untuk melaporkan setiap insiden @ insiden yang telah

dicegah tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yang penting

>. Aibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, /kembangkan cara3cara

komunikasi yang terbuka dengan pasien0

Bagi Rumah Sakit#

a. ebijakan # komunikasi terbuka tentang insiden dengan pasien @ keluarga

 b. 2asien @ keluarga mendapat informasi bila terjadi insiden

c. ukungan, pelatihan @ dorongan semangat kepada staf agar selalu terbuka

kepada pasien @ keluarga (dalam seluruh proses asuhan pasien)

Bagi $im#

a. Hargai @ dukung keterlibatan pasien @ keluarga bila telah terjadi insiden

 b. 2rioritaskan pemberitahuan kepada pasien @ keluarga bila terjadi insiden

c. Segera setelah kejadian, tunjukkan empati kepada pasien @ keluarga.

9. Belajar dan berbagi pengalaman tentang eselamatan pasien, /dorong staf 

anda untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana @

mengapa kejadian itu timbul0

 Bagi Rumah Sakit#a. Staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, mengidentifikasi sebab

 b. ebijakan# kriteria pelaksanaan nalisis kar Masalah (Root ause

nalysis-R) atau Cailure Modes @ +ffects nalysis (CM+) atau metoda

analisis lain, mencakup semua insiden @ minimum ! % per tahun untuk proses

risiko tinggi

Bagi $im#

a. iskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden

Page 12: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 12/24

 b. dentifikasi bagian lain yang mungkin terkena dampak @ bagi pengalaman

tersebut

J. egah cedera melalui implementasi sistem eselamatan pasien, /Lunakan

informasi yang ada tentang kejadian-masalah untuk melakukan perubahan

 pada sistem pelayanan0

Bagi Rumah Sakit#

a. $entukan solusi dengan informasi dari sistem pelaporan, asesmen risiko,

kajian insiden, audit serta analisis

 b. Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf @

kegiatan klinis, penggunaan instrumen yang menjamin 2

c. sesmen risiko untuk setiap perubahan

d. Sosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh 2RS32+RS

e. 7mpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yang diambil atas insiden

Bagi $im#

a. embangkan asuhan pasien menjadi lebih baik @ lebih aman

 b. $elaah perubahan yang dibuat tim @ pastikan pelaksanaannya

c. 7mpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang dilaporkan

4.9 Sembilan Solusi Aife3Sa'ing eselamatan 2asien Rumah Sakit

<H6 ollaborating entre for 2atient safety pada tanggal 4 Mei 455J

resmi menerbitkan /*ine Aife Sa'ing 2atient safety Solutions0 (/Sembilan

Solusi Aife3Sa'ingeselamatan 2asien Rumah Sakit0). 2anduan ini mulai disusun

sejak tahun 455> oleh pakar keselamatan pasien dan lebih !55 negara, dengan

mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien.

Sebenarnya petugas kesehatan tidak bermaksud menyebabkan cedera pasien,

tetapi fakta tampak bah&a di bumi ini setiap hari ada pasien yang mengalami$ (ejadian $idak iharapkan). $, baik yang tidak dapat dicegah (non

error) mau pun yang dapat dicegah (error), berasal dari berbagai proses asuhan

 pasien.

Langka&Langka Patient Sa#et'

2elaksanaan patient safety meliputi#

a. Sembilan solusi keselamatan 2asien di RS yaitu (aud, 455J)#

Page 13: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 13/24

!) 2erhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look3alike, sound3alike

medication names).

 *ama obat yang mirip dan membingungkan merupakan salah satu penyebab

terjadinya kesalahan obat. Rekomendasinya adalah memperbaiki penulisan resep

dengan cara memperbaiki tulisan tangan atau membuat resep elektronik. 6bat

yang ditulis adalah nama dagang dan nama generik, dosis, kekuatan, petunjuk 

 pemakaian, dan indikasinya untuk membedakan nama obat yang terdengar atau

terlihat mirip.

4) 2astikan identifikasi pasien.

ek ulang secara detail identifikasi pasien untuk memastikan pasien yang benar 

sebelum dilakukan tindakan. Aibatkan pasien dalam proses identifikasi. 2ada

 pasien koma, kembangkan Standar 2rosedur 6perasional (S26) pendekatan non3

'erbal biometric.

8) omunikasi secara benar saat serah terima pasien.

lokasi &aktu yang cukup pada patugas untuk bertanya dan memberi respon.

Repeat back dan read back yaitu penerima informasi membacakan ulang

informasi yang telah ditulisnya untuk memastikan bah&a informasi telah diterima

secara benar.

;) 2astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.

=erifikasi pada tahap pre3prosedur untuk pasien yang dimaksud, prosedur, sisi dan

 jika ada implant atau protesis. $ugas petugas dalam memberikan tanda agar tidak 

terjadi salah persepsi serta harus melibatkan pasien. Melakukan time out pada

semua petugas sebelum memulai prosedur.

>) endalikan cairan elektrolit pekat.

Memonitor, meresepkan, menyiapkan, mendistribusi, mem'erifikasi, danmemberikan cairan pekat seperti 2otasium hloride (A) sesuai rencana agar 

tidak terjadi $. Standarisasi dosis, unit pengukuran, dan terminology

merupakan hal yang penting dalam penggunaan cairan pekat. Hindari

 pencampuran antar cairan pekat.

9) 2astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.

Page 14: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 14/24

esalahan yang sering timbul adalah saat peresepan dan pemberian obat.

Rekonsiliasi obat adalah salah suatu proses yang dirancang untuk mencegah

kesalahan pemberian obat saat pengalihan pasien.

J) Hindari salah kateter dan salah sambung slang.

Solusi terbaik adalah mendesain alat yang mencegah salah sambung dan tepat

digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik.

K) Lunakan alat injeksi sekali pakai.

Salah satu kekha&atiran adalah tersebarnya 'irus H=, 'irus hepatitis B, 'irus

hepatitis akibat penggunaan jarum suntik yang berulang.

a) 2erhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look3alike, sound3alike

medication names). b) 2astikan identifikasi pasien.

c) ) omunikasi secara benar saat serah terima pasien.

d) 2astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar 

e) endalikan cairan elektrolit pekat.

f) 2astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.

g) Hindari salah kateter dan salah sambung slang.

h) Lunakan alat injeksi sekali pakai

embangkan program pelatihan untuk petugas kesehatan mengenai prinsip

 pengendalian infeksi, penyuntikan yang aman, dan manajemen limbah benda

tajam.

") $ingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

Bukti nyata bah&a kebersihan tangan dapat menurunkan insiden infeksi

nosokomial. ebijakan yang mendukung adalah tersedianya air secara terus

menerus dan tersedianya cairan cuci tangan yang mengandung alkohol pada titik3

titik pelayanan pasien.

4.J spek Hukum $erhadap 2atient safety

spek hukum terhadap /patient safety0 atau keselamatan pasien adalah sebagai

 berikut#

!. 77 $entang esehatan @ 77 $entang Rumah Sakit

a. eselamatan 2asien sebagai su Hukum

!) 2asal >8 (8) 77 *o.89-455"1 /2elaksanaan 2elayanan kesehatan harus

mendahulukan keselamatan nya&a pasien.0

Page 15: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 15/24

4) 2asal 84n 77 *o.;;-455"1 /2asien berhak memperoleh keamanan dan

keselamatan dirinya selama dalam pera&atan di Rumah Sakit.

8) 2asal >K 77 *o.89-455"

a) /Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga

kesehatan, dan-atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat

kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.0

 b) /..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan

 penyelamatan nya&a atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan

darurat.0

4. $anggung ja&ab Hukum Rumah sakit

a. 2asal 4"b 77 *o.;;-455"1 0Memberi pelayanan kesehatan yang aman,

 bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien

sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit.0

 b. 2asal ;9 77 *o.;;-455"

BAB III

PER"ASALAHAN KLINIK 

Page 16: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 16/24

a. 2erhatikan *ama 6bat, Rupa dan 7capan Mirip (Aook3like, Sound3

like Medication *ames).

 *ama 6bat Rupa dan 7capan Mirip (*6R7M), yang membingungkan staf 

 pelaksana adalah salah satu penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat

(medication error) dan ini merupakan suatu keprihatinan di seluruh dunia. engan

 puluhan ribu obat yang ada saat ini di pasar, maka sangat signifikan potensi

terjadinya kesalahan akibat bingung terhadap nama merek atau generik serta

kemasan.

 b. 2astikan dentifikasi 2asien.

egagalan yang meluas dan terus menerus untuk mengidentifikasi pasien

secara benar sering mengarah kepada kesalahan pengobatan, transfusi maupun

 pemeriksaan1 pelaksanaan prosedur yang keliru orang1 penyerahan bayi kepada

 bukan keluarganya, dsb.

c. omunikasi Secara Benar saat Serah $erima-2engoperan 2asien.

esenjangan dalam komunikasi saat serah terima- pengoperan pasien antara

unit3unit pelayanan, dan didalam serta antar tim pelayanan, bisa mengakibatkan

terputusnya kesinambungan layanan, pengobatan yang tidak tepat, dan potensial

dapat mengakibatkan cedera terhadap pasien.

d. 2astikan $indakan yang benar pada Sisi $ubuh yang benar.

2enyimpangan pada hal ini seharusnya sepenuhnya dapat dicegah. asus3

kasus dengan pelaksanaan prosedur yang keliru atau pembedahan sisi tubuh yang

salah sebagian besar adalah akibat dan miskomunikasi dan tidak adanya informasi

atau informasinya tidak benar. Caktor yang paling banyak kontribusinya terhadap

kesalahan3kesalahan macam ini adalah tidak ada atau kurangnya proses pra3bedah

yang distandardisasi.e. Hindari Salah ateter dan Salah Sambung Slang ($ube).

Slang, kateter, dan spuit (syringe) yang digunakan harus didesain sedemikian

rupa agar mencegah kemungkinan terjadinya $ (ejadian $idak iharapkan)

yang bisa menyebabkan cedera atas pasien melalui penyambungan spuit dan slang

yang salah, serta memberikan medikasi atau cairan melalui jalur yang keliru.

f. Lunakan lat njeksi Sekali 2akai.

Page 17: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 17/24

Salah satu keprihatinan global terbesar adalah penyebaran dan H=, HB=, dan

H= yang diakibatkan oleh pakai ulang (reuse) dari jarum suntik.

g. $ingkatkan ebersihan $angan (Hand hygiene) untuk 2encegahan lnfeksi

 *osokomial.

iperkirakan bah&a pada setiap saat lebih dari !,; juta orang di seluruh dunia

menderita infeksi yang diperoleh di rumah3rumah sakit. ebersihan $angan yang

efektif adalah ukuran pre'entif yang pimer untuk menghindarkan masalah ini.

BAB I(

PE"BAHASAN

Page 18: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 18/24

Solusi keselamatan pasien adalah sistem atau inter'ensi yang dibuat,

mampu mencegah atau mengurangi cedera pasien yang berasal dari proses

 pelayanan kesehatan. Sembilan Solusi ini merupakan panduan yang sangat

 bermanfaat membantu RS, memperbaiki proses asuhan pasien, guna menghindari

cedera maupun kematian yang dapat dicegah. omite eselamatan 2asien Rumah

Sakit (2RS) mendorong RS3RS di ndonesia untuk menerapkan Sembilan

Solusi Aife3Sa'ing eselamatan 2asien Rumah Sakit, atau " Solusi, langsung atau

 bertahap, sesuai dengan kemampuan dan kondisi RS masing3masing.

1. Peningkatan Keamanan %)at 'ang Perlu Di*as+a,ai -Hig&Alert

Bila obat3obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, manajemen

harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. 6bat3obatan

yang perlu di&aspadai (high3alert medications) adalah obat yang sering

menyebabkan terjadi kesalahan-kesalahan serius (sentinel e'ent), obat yang

 berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (ad'erse outcome)

seperti obat3obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (*ama 6bat Rupa

dan 7capan Mirip-*6R7M, atau Aook like Sound like-AS).  Solusi

 *6R7M ditekankan pada penggunaan protokol untuk pengurangan risiko dan

memastikan terbacanya resep, label, atau penggunaan perintah yang dicetak lebih

dulu, maupun pembuatan resep secara elektronik.

6bat3obatan yang sering disebutkan dalam issue keselamatan pasien adalah

 pemberian elektrolit konsentrat secara tidak sengaja (misalnya, kalium klorida

4meE-ml atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari

5.":, dan magnesium sulfat N>5: atau lebih pekat3). esalahan ini bisa terjadi

 bila pera&at tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien,atau bila pera&at kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebelum

ditugaskan, atau pada keadaan ga&at darurat. ara yang paling efektif untuk 

mengurangi atau mengeliminasi kejadian tsb adalah dengan meningkatkan proses

 pengelolaan obat3obat yang perlu di&aspadai termasuk memindahkan elektrolit

konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi.

Rumah sakit secara kolaboratoriumoratif mengembangkan suatu kebijakan

dan-atau prosedur untuk membuat daftar obat3obat yang perlu di&aspadai

Page 19: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 19/24

 berdasarkan data yang ada di rumah sakit. ebijakan dan-atau prosedur juga

mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti

di L atau kamar operasi serta pemberian laboratoriumel secara benar pada

elektrolit dan bagaimana penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi

akses untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja-kurang hati3hati.

2. Kete+atan I,enti#ikasi Pasien

esalahan karena keliru pasien terjadi di hampir semua aspek-tahapan

diagnosis dan pengobatan. esalahan identifikasi pasien bisa terjadi pada pasien

yang dalam keadaan terbius-tersedasi, mengalami disorientasi, tidak sadar1

 bertukar tempat tidur-kamar-lokasi di rumah sakit, adanya kelainan sensori1 atau

akibat situasi lain. Maksud sasaran ini adalah untuk melakukan dua kali

 pengecekan# pertama untuk identifikasi pasien sebagai indi'idu yang akan

menerima pelayanan atau pengobatan1 dan kedua, untuk kesesuaian pelayanan

atau pengobatan terhadap indi'idu tersebut.

ebijakan dan-atau prosedur yang secara kolaboratoriumoratif dikembangkan

untuk memperbaiki proses identifikasi, khususnya pada proses untuk 

mengidentifikasi pasien ketika pemberian obat, darah-produk darah1 pengambilan

darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis1 memberikan pengobatan atau

tindakan lain. ebijakan dan-atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara untuk 

mengidentifikasi seorang pasien, seperti nama pasien, nomor rekam medis,

tanggal lahir, gelang identitas pasien dengan bar3code, dan lain3lain.

 *omor kamar pasien atau lokasi tidak bisa digunakan untuk identifikasi.

ebijakan dan-atau prosedur juga menjelaskan penggunaan dua identitas yang

 berbeda pada lokasi yang berbeda di rumah sakit, seperti di pelayanan ra&at jalan, unit ga&at darurat, atau kamar operasi, termasuk identifikasi pada pasien

koma tanpa identitas. Suatu proses kolaboratoriumoratif digunakan untuk 

mengembangkan kebijakan dan-atau prosedur agar dapat memastikan semua

kemungkinan situasi dapat diidentifikasi.

Rekomendasi ditekankan pada metode untuk 'erifikasi terhadap identitas

 pasien, termasuk keterlibatan pasien dalam proses ini1 standardisasi dalam metode

identifikasi di semua rumah sakit dalam suatu sistem layanan kesehatan dan

Page 20: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 20/24

 partisipasi pasien dalam konfirmasi ini, serta penggunaan protokol untuk 

membedakan identifikasi pasien dengan nama yang sama.

!. Peningkatan K/munikasi 'ang E#ekti# 

omunikasi efektif, yang tepat &aktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang

dipahami oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan

keselamatan pasien. omunikasi dapat berbentuk elektronik, lisan, atau tertulis.

omunikasi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi pada saat perintah

diberikan secara lisan atau melalui telpon. omunikasi yang mudah terjadi

kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti

melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telpon ke unit pelayanan.

Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan-atau

 prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk# mencatat-(memasukkan ke

komputer) perintah secara lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima perintah1

kemudian penerima perintah membacakan kembali (read back) perintah atau hasil

 pemeriksaan1 dan mengkonfirmasi bah&a apa yang sudah dituliskan dan dibaca

ulang adalah akurat. ebijakan dan-atau prosedur pengidentifikasian juga

menjelaskan bah&a diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali (read

 back) bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi ga&at darurat

di L atau 7.

Rekomendasi ditujukan untuk memperbaiki pola serah terima pasien

termasuk penggunaan protokol untuk mengkomunikasikan informasi yang bersifat

kritis1 memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk bertanya dan

menyampaikan pertanyaan3pertanyaan pada saat serah terima,dan melibatkan para

 pasien serta keluarga dalam proses serah terima.

0. Ke+astian Te+at&L/kasi Te+at&Pr/se,ur Te+at&Pasien %+erasi

Salah3lokasi, salah3prosedur, salah pasien pada operasi, adalah sesuatu yang

mengkha&atirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit. esalahan ini adalah

akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau tidak adekuat antara anggota tim

 bedah, kurang-tidak melibatkan pasien di dalam penandaan lokasi (site marking),

dan tidak ada prosedur untuk 'erifikasi lokasi operasi. i samping itu pula

Page 21: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 21/24

asesmen pasien yang tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat,

 budaya yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,

 permasalahan yang berhubungan dengan resep yang tidak terbaca (illegible

hand&riting) dan pemakaian singkatan adalah merupakan faktor3faktor kontribusi

yang sering terjadi.

Rumah sakit perlu untuk secara kolaboratoriumoratif mengembangkan suatu

kebijakan dan-atau prosedur yang efektif di dalam mengeliminasi masalah yang

mengkha&atirkan ini. igunakan juga praktek berbasis bukti, seperti yang

digambarkan di Surgical Safety hecklist dari <H6 2atient Safety (455"), juga di

$he ?oint ommissionOs 7ni'ersal 2rotocol for 2re'enting <rong Site, <rong

2rocedure, <rong 2erson Surgery.

2enandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dan dilakukan atas satu pada

tanda yang dapat dikenali. $anda itu harus digunakan secara konsisten di rumah

sakit dan harus dibuat oleh operator -orang yang akan melakukan tindakan,

dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat

sampai saat akan disayat. 2enandaan lokasi operasi ditandai dilakukan pada semua

kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau

multipel le'el (tulang belakang).

Maksud proses 'erifikasi praoperatif adalah untuk#

• Mem'erifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar1

• Memastikan bah&a semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan

yang rele'an tersedia, diberi laboratoriumel dengan baik, dan dipampang1

• Aakukan 'erifikasi ketersediaan setiap peralatan khusus dan-atau implant3

implant yang dibutuhkan.

$ahap /Sebelum insisi0 ($ime out) memungkinkan semua pertanyaan ataukekeliruan diselesaikan. $ime out dilakukan di tempat, dimana tindakan akan

dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan melibatkan seluruh tim operasi.

Rumah sakit menetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan secara ringkas,

misalnya menggunakan ceklist.

Rekomendasinya adalah untuk mencegah jenis3jenis kekeliruan yang

tergantung pada pelaksanaan proses 'erifikasi prapembedahan1 pemberian tanda

 pada sisi yang akan dibedah oleh petugas yang akan melaksanakan prosedur1 dan

Page 22: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 22/24

adanya tim yang terlibat dalam prosedur $ime out sesaat sebelum memulai

 prosedur untuk mengkonfirmasikan identitas pasien, prosedur dan sisi yang akan

dibedah.

. Hin,ari Sala Kateter ,an Sala Sam)ung Slang -Tu)e.

Slang, kateter, dan spuit (syringe) yang digunakan harus didesain sedemikian

rupa agar mencegah kemungkinan terjadinya $ (ejadian $idak iharapkan)

yang bisa menyebabkan cedera atas pasien melalui penyambungan spuit dan slang

yang salah, serta memberikan medikasi atau cairan melalui jalur yang keliru.

Rekomendasinya adalah menganjurkan perlunya perhatian atas medikasi secara

detail-rinci bila sedang mengenjakan pemberian medikasi serta pemberian makan

(misalnya slang yang benar), dan bilamana menyambung alat3alat kepada pasien

(misalnya menggunakan sambungan @ slang yang benar).

3. 4unakan Alat Injeksi Sekali Pakai.

Salah satu keprihatinan global terbesar adalah penyebaran dan H=, HB=, dan

H= yang diakibatkan oleh pakai ulang (reuse) dari jarum suntik.

Rekomendasinya adalah penlunya melarang pakai ulang jarum di fasilitas layanan

kesehatan1 pelatihan periodik para petugas di lembaga3lembaga layanan kesehatan

khususnya tentang prinsip3pninsip pengendalian infeksi,edukasi terhadap pasien

dan keluarga mereka mengenai penularan infeksi melalui darah1dan praktek jarum

sekali pakai yang aman.

5. Tingkatkan ke)ersian tangan untuk +en6egaan in#eksi n/s/k/mial.

Bukti nyata bah&a kebersihan tangan dapat menurunkan insiden infeksinosokomial. Rekomendasinya adalah mendorong implementasi penggunaan

cairan /alcohol3based hand3rubs0 tersedia pada titik3titik pelayan tersedianya

sumber air pada semua kran, pendidikan staf mengenai teknik kebarsihan taangan

yang benar mengingatkan penggunaan tangan bersih ditempat kerja1 dan

 pengukuran kepatuhan penerapan kebersihan tangan melalui

 pemantauan-obser'asi dan tehnik3tehnik yang lain.

Page 23: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 23/24

BAB (

PENUTUP

a. Sim+ulan

Page 24: MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

7/23/2019 MANKEP PASIEN SAFETYdocx.docx JD.doc

http://slidepdf.com/reader/full/mankep-pasien-safetydocxdocx-jddoc 24/24

2atient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah

sakit membuat asuhan pasien lebih aman (epes R, 4559).

 2ermasalahan klinis7

!. 2erhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look3alike, sound3alike

medication names).

4. 2astikan identifikasi pasien.

8. omunikasi secara benar saat serah terima pasien.

;. 2astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.

>. endalikan cairan elektrolit pekat.

9. 2astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan.

J. Hindari salah kateter dan salah sambung slang.

K. Lunakan alat injeksi sekali pakai.

". $ingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial.

). Saran

Menambah &a&asan bagi pembaca agar mengetahiu tentang 2atient Safety

untuk menambah referensi untuk pembaca. Sehingga sebagai pera&at kita bisa

tanggap tentang keamanan pasien di rumahsakit.