referat bronopnemonia

Upload: taufik-rizal

Post on 24-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    1/27

    REFERAT BRONKOPNEUMONIA

    Laporan referat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan mengikuti Kepanitraan

    Klinik Senior Departemen Ilmu Radiologi di Rumah Sakit Pertamina Bintang

    Amin, Bandar Lampung

    Oleh

    Asti Rahmita P, S! Ked

    RA "inda Prasilly, S! Ked

    Sri #uryani, S! Ked

    $aufik Ri%al, S! Ked

    Pembimbing dr! Silman &adori, Sp! Rad, '&! Kes

    KEPANITRAAN KLINIK SENIOR DEPARTEMEN ILMU RADIOOGI

    RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

    BANDAR LAMPUNG

    (

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    2/27

    KATA PENGANTAR

    Pu)i Syukur Penulis Pan)atkan Kekhadirat Allah S*$, Karena i%in +ya

    penulis dapat menyelesaikan tugas ini!

    Laporan referat ini dibuat untuk melengkapi persyaratan dalam mengikuti

    kegiatan Kepanitraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Radiologi yang

    dilaksanakan di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin &usada! Pada Kesempatan

    ini Penulis menguapkan terima kasih kepada dr! Silman &adori, Sp! Rad, '&!

    Kes selaku dokter pembimbing yang telah bersedia meluangkan -aktunya untukmemberikan pengarahan agar tugas ini lebih akurat dan bermanfaat! $entunya

    penulis menyadari bah-a tugas ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu

    penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

    pembaa agar kedepannya penulis dapat memperbaiki dan menyempurnakan

    kekurangan tersebut! Besar harapan penulis agar laporan referat ini dapat

    bermanfaat bagi para pembaa serta dapat memberikan suatu pengetahuan baru

    bagi mahasis-a untuk meningkatkan keilmuannya!

    Bandar Lampung, Desember ./(0

    Penulis

    i

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    3/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Infeksi saluran pernafasan bagian ba-ah masih terus men)adi masalah

    kesehatan utama meskipun kema)uan dalam identifikasi baik agen1agen penyebab

    baru atau lama sangat pesat, dan kemampuan obat1obat anti1mikroba telah banyak

    ditingkatkan! Selain itu, masih banyak terdapat kontro2ersi berkenaan dengan

    pendekatan diagnostik dan penanganannya!(,.

    Bronkopneumonia disebut )uga pneumonia lobularis yaitu suatu

    peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai

    bronkiolus dan )uga mengenai al2eolus disekitarnya, yang sering menimpa anak1

    anak dan balita, yang disebabkan oleh bermaam1maam etiologi seperti bakteri,

    2irus, )amur dan benda asing! Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh

    mikroorganisme, tetapi ada )uga se)umlah penyebab non infeksi yang perlu

    dipertimbangkan! Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder

    terhadap berbagai keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa )uga

    sebagai infeksi primer yang biasanya kita )umpai pada anak1anak dan orang

    de-asa!.

    'enurut Riskesdas, penyebab kematian balita karena pneumonia adalah

    no . dari seluruh kematian balita 3(0, 045! Sehingga )umlah kematian balita

    akibat penumonia tahun .//6 adalah 7/!86/ balita 3(0,04 9 (:;!06:5, atau rata1

    rata

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    4/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. ANATOMI PARU

    Struktur dasar )alan nafas telah ada se)ak lahir dan berkembang selama

    neonatus dan de-asa men)adi sistem bronkopulmonal! =alan nafas pada setiap usia

    tidak simetris! Apabila dibagi men)adi dua bagian, ada perbedaan bentuk dan

    )umlah abang yang tergantung dari lokasinya! >ariasi tersebut menyebabkan

    implikasi fisiologi yang berbeda!

    Alur yang berbeda menyebabkan perbedaan resistensi terhadap aliran

    udara, sehingga menyebabkan distribusi udara atau partikel yang terhisap tidak

    merata! ?abang dari bronkus mengalami pengeilan ukuran dan kehilangan

    kartilago, yang kemudian disebut bronkiolus! Bronkiolus terminalis membuka saat

    pertukaran udara dalam paru1paru!8

    =alan nafas dilapisi oleh membran epitel yang berganti seara bertahap dari

    epitel kolumner bertingkat bersilia di bronkus men)adi epitel kubus bersilia pada

    area tempat pertukaran udara! Silia berfungsi untuk menghantarkan mukus dari

    pinggir )alan nafas ke faring!

    Sistem transport mukosilier ini berperan penting dalam mekanisme

    pertahanan paru! Sel goblet pada trakea dan bronkus memproduksi musin dalam

    retikulum endoplasma kasar dan apparatus golgi! Sel goblet meningkat )umlahnya

    pada beberapa gangguan seperti bronkitis kronis yang hasilnya ter)adi hipersekresimukus dan peningkatan produksi sputum!8

    @nit pertukaran udara 3terminal respiratory5 terdiri dari bronkhiolus distal

    sampai terminal bronkhiolus respiratorius, duktus al2eolaris dan al2eoli!8

    .

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    5/27

    Gambar 1. Anatom bron!"# b$#$rta %aban&n'a.0

    Pada pemeriksaan luar paru kanan lebih pendek dan lebih berat

    dibanding paru kiri! Paru kanan dan kiri dibagi oleh alur yang disebut incissura

    interlobarisdalam beberapa Lobus Pulmonis! Paru kanan dibagi men)adi 7 lobus,

    yaitu8

    (! Lobus Superior

    Dibagi men)adi 7 segmen apikal, posterior, inferior!

    .! Lobus 'edius

    Dibagi men)adi . segmen lateralis dan medialis!

    7! Lobus Inferior

    Dibagi men)adi 0 segmen superius, mediobasal, anterobasal, laterobasal,

    posterobasal!

    7

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    6/27

    Paru kiri dibagi men)adi . lobus, yaitu

    (! Lobus Superior

    Dibagi men)adi segmen apikoposterior, anterior, lingularis superior,

    lingularis inferior!

    .! Lobus Inferior

    Dibagi men)adi 8 segmen superius, anteromediobasal, laterobasal, dan

    posterobasal8

    Gambar (. Gambaran #$&m$nt"m

    )a*a )ar".0

    8

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    7/27

    B. Gambaran Ra*o+o& T,ora!# Norma+

    Gambar -. I+"#tra# anatom t,ora!#.

    Beberapa perhatian yang berkaitan dengan gambaran radiologi thoraks6

    Bayangan hilus

    Seara dominan disebabkan oleh arteri pulmonalis hilus kiri lebih keil

    dan sedikit lebih tinggi dibandingkan hilus kanan!6

    isura hori%ontal

    Suatu bayangan Cgaris rambut ber-arna putih yang memisahkan lobus

    kanan atas dan tengah dan meluas sampai hilus kanan fisura ini tidak

    selalu terliahat!6

    Bayangan )antung

    Atrium kanan terlihat sedikit di sebelah kanan tulang belakakng torakal!

    Batas inferior dibentuk oleh 2entrikel kanan dan batas kiri oleh 2entrikel

    kiri!6

    0

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    8/27

    Diafragma

    Diafragma kanan biasanya lebih tinggi dibandingkan sisi kiri, -alaukadang1kadang dapat ter)adi sebaliknya!6

    $rakea

    Berada pada garis tengah dengan bifurkatio setinggi $;! $rakea

    mengalami defisiasi sedikit ke kanan setinggi ton)olan aorta!6

    Lapangan paru

    Arteri intrapulmonal menyebar dari hilus pulmonal dan semakin

    mengeil menu)u perifer memberikan sebagian besar gambaran paru,

    dengan komponen yang lebih keil dari 2ena pulmonalis! Paru kanan di

    bagi men)ai tiga lobus lobus atas, lobus tengah yang keil, dan lobus

    ba-ah! Paru kiri memiliki . lobus bagian atas 3termasuk lingula5 dan

    bagian ba-ah

    Gambar /. Gambar *an !$t$ran&an ront&$n t,ora!# norma.

    ;

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    9/27

    M$n+a &ambaran ra*o+o& t,ora!#0

    Paru

    Lakukan pemindaian pada kedua paru, dimulai dari bagian ape9 dan terus

    keba-ah! Bandingkan penampangkan setiap %ona dengan sisa lainnya!

    3paru dapat dibagi kira1kira dibagi men)adi tiga %ona atas, tengah, dan

    ba-ah5! Satu1satunya bayangan yang terlihat seara normal selain fisura

    seara normal pastilah berasal dari 2askular, sehingga konsentrasilah

    untuk menari bayangan homogen pada tiap area atau lesi masa!

    'ungkin lebih mudah untuk men)elaskan suatu opasitas di dalam suatu

    %ona dan kemudian menentukan lobus paru!6

    Bayangan hilus

    'erupakan tempat yang paling sering untuk limfadenopati dan

    karsinoma bronkus ari peningkatan densitas dan ketidakteraturan

    seperti pembesaran bayangan hilus!6

    Bayangan )antungPerhatikan ukuran dan bentuk )antung! Pembesaran ruang )antung

    tertentu sering sulit diidentifikasi perhatikan dan berikan tanggapan pada

    ukuran )antung seara keseluruhan!6

    'ediastinum

    +ilai adanya lesi masa dan pergeseran mediastinum oleh trakea dan

    bayangan )antung!6

    Diafragma

    Sudut kostophrenikus harus terlihat )elas, lanip, dan dalam! Sudut yang

    tumpul mungkin mengindikasikan adanya efusi pleura atau penebalan

    pleura lama! Permukaan bagian atas harus tegas ketegasan yang buruk

    sering menun)ukan adanya kelainan paru basal! Pendataran diafragma

    menun)ukkan adanya hiperplasi dan penyakit )alan napas obstruksi!6

    6

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    10/27

    $ulang dan )aringn lunak

    Perhatikan bagian tepi film perhatikan iga untuk mengetahui adanyafraktur atau deposit sekunder penampakan bayangan payudara dan

    apakah telah dilakukan mastektomi bagian ba-ah diafragma bahu, dan

    sebagainya!6

    Po## P$m$r!#aan Ront&$n T,ora!#

    Sudut pandang standar yang digunakan adalah proyeksi posteroanterior

    3PA5 dengan bagian depan dada pasien berla-anan dengan film dan panaran

    sinar1E diarahkan pada punggung posisi lainnya disebutkan diba-ah ini!6

    Lateral mengetahui lokasi kelainan yang terlihat pada posisi PA!

    Anteroposterior 3AP5 digunakan untuk pasien yang sakit karena adanya

    pembesaran, sulit untuk menilai ukuran )antung padsa proyeksi ini!

    Supine berguna pada bayi dan pasien sakit tidak mungkin menilai ukuran

    )antung pada posisi ini!

    $egak mendeteksi gas diba-ah diafragma pada keurigaan perforasi

    2iskus abdominalis!

    Gambar . Ma%am2ma%am )o## 3oto ront&$n t,ora!#4

    Proyeksi Fproyeksi berikut )arang digunakan!

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    11/27

    Oblik berguna untuk memperlihatkan kelalinan pleura, dinding dada dan

    iga Posisi apikal pasien berdiri tegak dan bersandar kebelakang untuk

    memberikan pandangan bebas F tulang pada apeks paru

    Gkspirasi pneumothoraks akan tampak lebih )elas!

    Lateral dekubitus efusi pleura yang sedikit atau efusi subpomonal dapat

    diketahui lebih mudah dengan miring ke sisi yang terkena! +amun

    demikian, pemeriksaan ultrasonografi merupakan pilihan yang lebih

    mudah!6

    Gambar . Gambaran )o## ob+! 5&ambar ata#6 *an *$%"bt"# 5&ambar

    ba7a,6 8

    9. FISIOLOGI

    Seara fungsional saluran pernafasan dibagi atas bagian yang berfungsi

    sebagai konduksi 3penghantar gas5 dan bagian yang berfungsi sebagai respirasi

    :

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    12/27

    3pertukaran gas5! Pada bagian konduksi, udara seakan1akan bolak1balik diantara

    atmosfir )alan nafas! Oleh karena itu, bagian ini seakan1akan tidak berfungsi, dan

    disebut dengan Hdead space! Akan tetapi, fungsi tambahan dari konduksi, seperti

    proteksi dan pengaturan kelembaban udara, )ustru dilaksanakan pada bagian ini!

    Adapun yang termasuk dalam konduksi ialah rongga hidung, rongga mulut,

    faring, laring, trakea, sinus bronkus dan bronkiolus nonrespiratorius!(/

    Pada bagian respirasi akan ter)adi pertukaran udara 3difusi5 yang sering

    disebut dengan unit paru 3lung unit5, yang terdiri dari bronkiolus respiratorius,

    duktus al2eolaris, atrium dan sokus al2eolaris!(/

    Bila ditin)au dari traktus respiratorius, maka yang berfungsi sebagai

    konduksi adalah trakea, bronkus utama, bronkus lobaris, bronkus segmental,

    bronkus subsegmental, bronkus terminalis, bronkiolus, dan bronkiolus

    nonrespiratorius! Organ yang bertindak sebagai respirasi adalah bronkiolus

    respiratorius, bronkiolus terminalis, duktus al2eolaris, sakus al2eolaris dan

    al2eoli!(/

    Perabangan trakea sampai kepada sakus al2eolaris dapat diklasifikasikan

    sebagai berikut bronkus utama sebagai perabangan utama, bronkus lobaris

    sebagai perabangan kedua, bronkus segmental sebagai perabangan ketiga,

    bronkus subsegmental sebagai perabangan keempat, hingga sampai bagian yang

    keenam belas sebagai bagian yang berperan sebagai konduksi, sedangkan bagian

    perabangan yang ketu)uh belas sampai ke sembilan belas yang merupakan

    perabangan bronkiolus respiratorius dan perabangan yang kedua puluh sampai

    kedua puluh dua yang merupakan perabangan duktus al2eolaris dan sakus

    al2eolaris adalah perabangan terakhir yang seluruhnya merupakan bagian

    respirasi!(/

    D. ETIOLOGI

    Bronkopneumonia dapat )uga dikatakan suatu peradangan pada parenkim

    paru yang disebabkan oleh bakteri, 2irus, )amur! Bakteri seperti Diplococus

    (/

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    13/27

    pneumonia, Pneumococcus sp, Streptococcus sp, Hemoliticus aureus,

    Haemophilus influenza, Basilus friendlander 3Klebsial pneumonia5, dan

    Mycobacterium tuberculosis. >irus seperti Respiratory syntical irus, >irus

    influen%a, dan >irus sitomegalik! =amur seperti !itoplasma capsulatum,

    !riptococcus nepromas, Blastomices dermatides, !ocedirides immitis,

    "spergillus sp, !andinda albicans, danMycoplasma pneumonia!((,(.,(7

    'eskipun hampir semua organisme dapat menyebabkan

    bronkopneumonia, penyebab yang sering adalah stafilokokus, streptokokus, H.

    influenza, Proteus sp dan Pseudomonas aeruginosa! Keadaan ini dapatdisebabkan oleh se)umlah besar organisme yang berbeda dengan patogenitas yang

    ber2ariasi! >irus, tuberkulosis dan organisme dengan patogenisitas yang rendah

    dapat )uga menyebabkan bronkopneumonia, namun gambarannya ber2ariasi

    sesuai agen etiologinya! ((,(.,(7

    E. PATOFISIOLOGI

    Bronkopneumonia dimulai dengan masuknya kuman melalui inhalasi,aspirasi, hematogen dari fokus infeksi atau penyebaran langsung! Sehingga ter)adi

    infeksi dalam al2eoli, membran paru mengalami peradangan dan berlubang1

    lubang sehingga airan dan bahkan sel darah merah dan sel darah putih keluar dari

    darah masuk ke dalam al2eoli! Dengan demikian al2eoli yang terinfeksi seara

    progresif men)adi terisi dengan airan dan sel1sel, dan infeksi disebarkan oleh

    perpindahan bakteri dari al2eolus ke al2eolus! Kadang1kadang seluruh lobus

    bahkan seluruh paru men)adi padat 3onsolidated5 yang berarti bah-a paru terisi

    airan dan sisa1sisa sel!(8

    Bakteri Streptoous pneumoniae umumnya berada di nasopharing dan

    bersifat asimptomatik pada kurang lebih 0/4 orang sehat! Adanya infeksi 2irus

    akan memudahkan Streptococcus pneumoniaeberikatan dengan reseptor sel epitel

    pernafasan! =ika Streptococcus pneumoniaesampai di al2eolus akan menginfeksi

    sel pneumatosit tipe II! Selan)utnya Streptococcus pneumoniaeakan mengadakan

    multiplikasi dan menyebabkan in2asi terhadap sel epitel al2eolus! Streptococcus

    ((

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    14/27

    pneumoniae akan menyebar dari al2eolus ke al2eolus melalui pori dari Kohn!

    Bakteri yang masuk kedalam al2eolus menyebabkan reaksi radang berupa edema

    dari seluruh al2eolus disusul dengan infiltrasi sel1sel P'+!(8

    Proses radang dapat dibagi atas 8 stadium yaitu

    (! Stadium I 38 F (. )am pertamaJkongesti5

    Disebut hiperemia, mengau pada respon peradangan permulaan yang

    berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi! &al ini ditandai dengan

    peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi!

    &iperemia ini ter)adi akibat pelepasan mediator1mediator peradangan dari

    sel1sel mast setelah pengaktifan sel imun dan edera )aringan! 'ediator1

    mediator tersebut menakup histamin dan prostaglandin! Degranulasi sel

    mast )uga mengaktifkan )alur komplemen! Komplemen beker)a sama

    dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot polos 2askuler

    paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru! &al ini mengakibatkan

    perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstisium sehingga ter)adi

    pembengkakan dan edema antar kapiler dan al2eolus! Penimbunan airan

    di antara kapiler dan al2eolus meningkatkan )arak yang harus ditempuh

    oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan gas ini dalam darah

    paling berpengaruh dan sering mengakibatkan penurunan saturasi oksigen

    hemoglobin!(8

    .! Stadium II 38< )am berikutnya5

    Disebut hepatisasi merah, ter)adi se-aktu al2eolus terisi oleh sel darah

    merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh pen)amu 3 host 5 sebagai

    bagian dari reaksi peradangan! Lobus yang terkena men)adi padat oleh

    karena adanya penumpukan leukosit, eritrosit dan airan, sehingga -arna

    paru men)adi merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini

    udara al2eoli tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah

    sesak, stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 8< )am!(8

    7! Stadium III 37 F < hari5

    (.

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    15/27

    Disebut hepatisasi kelabu yang ter)adi se-aktu sel1sel darah putih

    mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi! Pada saat ini endapan fibrin

    terakumulasi di seluruh daerah yang edera dan ter)adi fagositosis sisa1sisa

    sel! Pada stadium ini eritrosit di al2eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap

    padat karena berisi fibrin dan leukosit, -arna merah men)adi puat kelabu

    dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti!(8

    8! Stadium I> 36 F (( hari5

    Disebut )uga stadium resolusi yang ter)adi se-aktu respon imun dan

    peradangan mereda, sisa1sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorsi oleh

    makrofag sehingga )aringan kembali ke strukturnya semula!(8

    Sebagian besar pneumonia timbul melalui mekanisme aspirasi kuman atau

    penyebaran langsung kuman dari respiratorik atas! &anya sebagian keil

    merupakan akibat sekunder dari bakterimia atau 2iremia atau penyebaran dari

    infeksi intra abdomen! Dalam keadaan normal mulai dari sublaring hingga unit

    terminal adalah steril! Dalam keadaan sehat, tidak ter)adi pertumbuhan

    mikroorganisme di paru! Keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme

    pertahanan paru! Apabila ter)adi ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh,

    mikroorganisme dan lingkungan, maka mikroorganisme dapat masuk,

    berkembang biak dan menimbulkan penyakit!3(8

    F. MANIFESTASI KLINIS

    Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi traktus respiratoris

    bagian atas selama beberapa hari suhu tubuh naik sangat mendadak sampai 7:18/

    dera)at celcius dan kadang disertai ke)ang karena demam yang tinggi! Anak

    sangat gelisah, dispneu pernafasan epat dan dangkal disertai pernafasan uping

    hidung serta sianosis sekitar hidung dan mulut, kadang )uga disertai muntah dan

    diare! Batuk biasanya tidak ditemukan pada permulaan penyakit tapi setelah

    beberapa hari mula1mula kering kemudian men)adi produktif!(0

    Pada pemeriksaan fisik didapatkan

    (7

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    16/27

    Inspeksi Pernafasan uping hidung 35, sianosis sekitar hidung

    d dan mulut, retraksi sela iga! Palpasi Stem fremitus yang meningkat pada sisi yang sakit!

    Perkusi Sonor memendek sampai beda

    Auskultasi Suara pernafasan mengeras 32esikuler mengeras5 disertai

    ron ronki basah gelembung halus sampai sedang!(0

    Pada bronkopneumonia, hasil pemeriksaan fisik tergantung pada luasnya

    daerah yang terkena! Pada perkusi toraks sering tidak di)umpai adanya kelainan!

    Pada auskultasi mungkin hanya terdengar ronki basah gelembung halus sampai

    sedang! Bila sarang bronkopneumonia men)adi satu 3konfluens5 mungkin pada

    perkusi terdengar suara yang meredup dan suara pernafasan pada auskultasi

    terdengar mengeras! Pada stadium resolusi ronki dapat terdengar lagi! $anpa

    pengobatan biasanya proses penyembuhan dapat ter)adi antara .17 minggu!(0

    G. KLASIFIKASI

    'enurut buku Pneumonia Komuniti, Pedoman Diagnosis dan

    Penatalaksanaan di Indonesia yang dikeluarkan Perhimpunan Dokter ParuIndonesia, .//7 menyebutkan tiga klasifikasi pneumonia!(;

    (! Berdasarkan klinis dan epidemiologis(;

    (! Pneumonia komuniti 3community#ac$uired pneumonia5!

    .! Pneumonia nosokomial, 3hospital#ac$uired pneumonia%nosocomial

    pneumonia5!

    7! Pneumonia aspirasi!

    8! Pneumonia pada penderita immunocompromised!

    .! Berdasarkan bakteri penyebab(;

    (! Pneumonia bakteriJtipikal! Dapat ter)adi pada semua usia! Beberapa

    bakteri mempunyai tendensi menyerang seseorang yang peka, misalnya

    klebsiella pada penderita alkoholik, staphylloous pada penderita

    pasa infeksi influen%a! Pneumonia Atipikal disebabkan myoplasma,

    legionella, dan halamydia!

    (8

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    17/27

    .! Pneumonia 2irus!

    7! Pneumonia )amur, sering merupakan infeksi sekunder! Predileksi

    terutama pada penderita dengan daya tahan lemah

    3immunocompromised5!

    7! Berdasarkan predileksi infeksi(;

    (! Pneumonia lobaris, pneumonia yang ter)adi pada satu lobus

    3perabangan besar dari pohon bronkus5 baik kanan maupun kiri!

    .! Pneumonia bronkopneumonia, pneumonia yang ditandai berak1berak

    infeksi pada berbagai tempat di paru! Bisa kanan maupun kiri yang

    disebabkan 2irus atau bakteri dan sering ter)adi pada bayi atau orang

    tua!

    7! Pneumonia interstisial!

    H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    (0

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    18/27

    a. Ra*o+o&

    Gambar 0. Gambaran ront&$n bron!o)n$"mona1

    Berak1berak dengan )aringan sehat disekitarnya

    A-an tipisJtebal atau berak berkofluens, bila proses sudah meluas,

    3noduler opak keil, berbatas tegas dan berkelompok irregular5

    Perselubungan ringan pada seluruh paru1paru tengah dan ba-ah!

    Letaknya biasanya di lapang paru ba-ahJtengah, -alaupun bias diatas

    paru oleh karena perluasan proses infeksi bronkial menu)u ruangan

    paru1paru yang dipengaruhi oleh gra2itasi! 'akanya pada bayi sering dilapang tengah paru 3soalnya banyak berbaring5!(6

    (;

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    19/27

    Gambar 4. Gambaran )$rb$*aan )n$"mona +obar *an )n$"mona +ob"+ar#

    5Bron!o)n$"mona614

    Gambar 8. Gambaranpatchy apperance)a*a bron!o)n$"mona14

    (6

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    20/27

    "ambaran radiologi bronkopneumonia berak bera-an, batas tidak tegas,

    konsolidasi dapat berupa lobular, subsegmental, atau segmental! Khas biasanya

    menyerang beberapa lobus, hal ini yang membedakan dengan pneumonia lobaris!

    Lokasi predileksi bronkopneumonia biasanya hanya ter)adi di lapangan paru

    tengah dan ba-ah!(:

    Gambar 1:. Gambaran bron!o)n$"mona(:

    Bilateral bronkopneumonia terlihat densitas berupa berak1berak yang

    difus diseluruh paru! Bronkopneumoni bisa bilataeral, seperti pada kasus ini,

    tetapi bisa )uga hanya terbatas pada satu bagian paru sa)a! Bisa disebabkan oleh

    berbagai )enis infeksi, termasuk tuberkulosa!./

    (

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    21/27

    Pada gambar 3A5 di ba-ah ini memperlihatkan bah-a mikroorganisme

    a-alnya menyerang bronkiolus yang lebih besar sehingga mengakibatkan nodul

    sentrilobuler dan gambaran abang bronkus yang berdensitas opak &tree#in#bud

    pattern'.Lalu proses konsolidasi yang ter)adi akan mengenai daerah peri bronkial

    dan akan berkembang men)adi lobular, subsegmental, atau segmental 3B5!

    Selan)utnya proses konsolidasi tersebut bisa ter)adi multi fokal, tepi tidak rata,

    orakan bronko2askular kasar akibat dinding abang bronkus men)adi lebih tebal,

    namun perselubungan yang ter)adi biasanya tidak melebihi batas segmen 3?5!.(

    Gambar (.11 B$nt"! +"#tra# )ro&r$#3ta# !on#o+*a# )a*a

    bron!o)n$"mona(1

    Pada foto thoraks posisi PA tersebut tampak perselubungan inhomogen

    pada lobus medius di kedua lapangan paru! Bronhopneumonia ini sering

    disebabkan oleh Staphylococcus aureus (scherichia coli, Pseudomonas

    aeruginosa.)

    (:

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    22/27

    Gambar (.1( Foto t,ora!# PA )n$"mona +ob"+ar# 5bron!o)n$"mona6(1

    b. 9T S%an

    Gambar (.1-

    Gambaran

    9T2 #%an )a*a

    bron!o)n$"mona(1

    $ampak gambaran opakJhiperdens pada lobus tengah kanan, namun tidak

    men)alar sampai perifer!(1

    %. Laborator"m

    ./

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    23/27

    Leukositosis umumnya menandai adanya infeksi bakteri, infeksi rendah atau

    normal dapat disebabkan oleh infeksi 2irus atau pada infeksi berat hingga tidak

    ter)adi respon leukosit, orang tua atau lemah! Leukopenia menun)ukkan depresi

    imunitas, misalnya neutropenia pada infeksi gram negati2e atau S. aureus pada

    pasien dengan keganasan dan gangguan kekebalan!(0

    I. PENATALAKSANAAN

    a! Antibiotik

    Pilihan empiris antibiotik untuk pasien bronkopneumonia yang tidak

    memerlukan pera-atan intensi2e biasanya berespon terhadap beta laktam generasi

    ke tiga 3seperti ?eftriakson atau ?efota9im5 dengan atau tanpa 'arolid

    3?laritromisin atau A%itromiin dian)urkan )ika ada keurigaan infeksi &!

    influen%a5 atau luorouinolon 3dengan peningkatan kemampuan membunuh S!

    pneumoniae5! Antibioti alternati2e antara lain ?efura9ime dengan atau tanpa

    'arolid atau A%itromiin sa)a! Pilihan antibiotik dapat tunggal atau kombinasi!

    Antibiotik tunggal yang paling ook diberikan yang gambaran klinisnya sugestif

    disebabkan oleh tipe kuman yang sensitif! Kombinasi antibiotik diberikan dengan

    maksud untuk menakup spektrum kuman1kuman yang diurigai, untuk

    meningkatkan akti2itas spektrum dan pada infeksi )amak! Bila telah didapatkan

    hasil kultur dan tes sensiti2itas maka hasil ini dapat di)adikan untuk memberikan

    antibiotik tunggal!..

    b! $erapi suportif

    $erapi O. untuk menapai saturasi :01:;4

    +ebuli%er untuk pengeneran dahak yang ketal, dapat disertai bronkodilatorbila disertai bronkospasme

    isioterapi dada untuk pengeluaran dahak

    Pemberian airan!..

    J. KOMPLIKASI

    .(

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    24/27

    Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam

    rongga thoraks 3seperti efusi pleura, empiema dan perikarditis5 atau penyebaran

    bakteremia dan hematologi! 'eningitis, artritis supuratif, dan osteomielitis adalah

    komplikasi yang )arang dari penyebaran infeksi hematologi!.7

    ..

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    25/27

    BAB III

    KESIMPULAN

    Bronkopneumonia disebut )uga pneumonia lobularis yaitu suatu

    peradangan pada parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai

    bronkiolus dan )uga mengenai al2eolus disekitarnya, yang sering menimpa anak1

    anak dan balita, yang disebabkan oleh bermaam1maam etiologi seperti bakteri,

    2irus, )amur dan benda asing! Kebanyakan kasus pneumonia disebabkan oleh

    mikroorganisme, tetapi ada )uga se)umlah penyebab non infeksi yang perlu

    dipertimbangkan! Bronkopneumonia lebih sering merupakan infeksi sekunder

    terhadap berbagai keadaan yang melemahkan daya tahan tubuh tetapi bisa )uga

    sebagai infeksi primer yang biasanya kita )umpai pada anak1anak dan orang

    de-asa!.

    "ambaran radiologi bronkopneumonia berak bera-an, batas tidak tegas,

    konsolidasi dapat berupa lobular, subsegmental, atau segmental! Khas biasanya

    menyerang beberapa lobus, hal ini yang membedakan dengan pneumonia lobaris!Lokasi predileksi bronkopneumonia biasanya hanya ter)adi di lapangan paru

    tengah dan ba-ah!(:

    Penanganan bronkopneumonia terdiri dari terapi medikamentosa berupa

    pemberian antibiotik dan terapi supportif! &asil pengobatan biasanya bagus,

    namun tingkat mortalitas lebih tinggi pada penderita manula! ..

    .7

  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    26/27

    DAFTAR PUSTAKA

    (! Le2ison, M. Pneumonia, dalam Prinsip#Prinsip *lmu Penya+it Dalam!.//.! =akarta G"?

    .! Soeparman *aspad)i S!*lmu Penya+it Dalam. ilid **! (:::! =akarta Balai

    Penerbit K@I!hal ;:016/0

    7! Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia! RISKGSDAS ./(7!

    http-%%.dep+es.go.id%donload.php/

    file0donload%pusdatin%buletin%buletin#pneumonia.pdf. Diakses pada

    tanggal (. desember ./(0!

    8! Snell, R! S! "natomi Klini+ (disi 1. .//;! =akarta Penerbit Buku

    Kedokteran G"?

    0! Reinhard >! Put%, Reinhard Pabst!"tlas "natomi Manusia Sobotta ilid 2.

    (disi 23..///! =akarta Buku Kedokteran G"?

    ;! Bhard-a) @! (mergency Radiology in Surgery.

    ---!slideshare!netJ0/7madJradiology1in1surgery1by1dr1upendra. Diakses

    pada tanggal (; desember ./(0

    6! Patel Pradip R,4ecture 5ote Radiologi! .//6! =akarta Grlangga!

    httpJJ---!radtehonduty!omJ./(0J/.Jhest19ray!html ! Diakses pada

    tanggal (; desember ./(0!

    :! Ahmad +! 7ips and techni$ues for decubitus and obli$ue chest 6#rays !

    httpJJ---!auntminnie!omJinde9!asp9M

    seNsersubNdefpagNdisItemIDN0.8/.na21right! Diakses pada

    tanggal (; desember ./(0!!

    (/! Sloane, Gthel!"natomi dan 8isiologi 9ntu+ Pemula! .//8! =akarta G"?!

    ((! Robins, Kumar!Bu+u ":ar Patologi **! (::0! =akarta G"?!

    (.! $homson, A!D!, ?otton, R!G! !atatan Kuliah Patologi! ./(/ =akarta

    G"?!

    (7! Putri, Gnda Sil2ia! Kara+teristi+ Balita Penderita Bron+opneumonia

    Raat *nap Di Rumah Sa+it Santa (lisabeth Medan 7ahun 2;;)#2;;

    ./(/! akultas Ilmu Kesehatan 'asyarakat @ni2ersitas Sumatera @tara

    (8! Alsagaff, &ood dkk! Bu+u ":ar *lmu Penya+it Paru! .//(! Surabaya

    Bagian Ilmu Penyakit Paru dan Saluran +apas K @nair

    .8

    http://www.slideshare.net/503mad/radiology-in-surgery-by-dr-upendrahttp://www.radtechonduty.com/2015/02/chest-xray.htmlhttp://www.auntminnie.com/index.aspx?sec=ser&sub=def&pag=dis&ItemID=52402#nav-righthttp://www.auntminnie.com/index.aspx?sec=ser&sub=def&pag=dis&ItemID=52402#nav-righthttp://www.slideshare.net/503mad/radiology-in-surgery-by-dr-upendrahttp://www.radtechonduty.com/2015/02/chest-xray.htmlhttp://www.auntminnie.com/index.aspx?sec=ser&sub=def&pag=dis&ItemID=52402#nav-righthttp://www.auntminnie.com/index.aspx?sec=ser&sub=def&pag=dis&ItemID=52402#nav-right
  • 7/25/2019 REFERAT BRONOPNEMONIA

    27/27

    (0! Reynolds = &, 'Donald, Alton &,Pneumonia in the *mmuno competent

    patient- Reie "rticle $he British =ournal of Radiology, ./(/!

    (;! Rasad Sirira)! Radiologi Diagnosti+! Gdisi Kedua! .//0! =akarta Balai

    Penerbit K@I

    (6! 'irna, dkk! Kumpulan Kasus dan (6spertise Radiologi! Gdisi (! .///!

    Bandung mediaDIKA

    ( Bacterial Pneumonia. !hest Radiography !

    .//.! @SA Department of "eneral Surgery ?ollege of 'ediine

    @ni2ersity of Kentuky

    (:! ?orr, Peter! Mengenali Pola 8oto#8oto Diagnosti+ &ter:emahan dari

    Patterm Recognation in Diagnostic *maging5! ./(/! =akarta Penerbit

    G"?!

    ./! &artono L!Petun:u+ membaca foto untu+ do+ter umum. ?etakan I>! (::0!

    =akarta G"?

    .(! 'uller, +estar L!, ranuet $omas!, Kyung Soo, Lee! *maging of

    Pulmonary *nfections 3stedition! .//6! Lippinott *illiams *ilkins!

    ..! $ierney, L, dkk! Diagnosis dan 7erapi Kedo+teran &Penya+it Dalam'!

    .//.! =akarta Salemba 'edika!

    .7! Perhimpunan Dokter Paru Indonesia! Pneumonia 5oso+omial- Pedoman

    Diagnosis dan Penatala+sanaan di *ndonesia! .//7