bab ii ctev

Upload: ratna-ayie

Post on 27-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    1/10

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Congenital talipes equinovarus.

    Kelainan ini pertama kali dideskripsikan oleh Hippocrates. Congenital

    talipes equinovarus (CTEV) atau sering disebut congenital club foot (kaki gada)

    adalah suatu kelainan kongenital bentuk kaki dan pergelangan kaki yang berupa

    equinus (plantar fleksi) !arus (in!ersi) dan adduksi. " # Kata $talipes% sendiri

    berasal dari bahasa &atin yang terdiri dari kata $talus% yang berarti $kaki% dan $pes%

    yang berarti $pergelangan kaki%. Kata $equinus% atau horse foot menggambarkan

    posisi 'ari 'ari kaki lebih rendah daripada tumit karena tumit terangkat keatas

    sedangkan $!arus% berarti kaki memutar ke dalam dimana bagian distal

    ekstremitas terputar menu'u garis tengah tubuh. *

    2.2 Epidemiologi

    +nsiden CTEV ber!ariasi sesuai dengan ras dan geografis. +nsiden CTEV

    di ,egara -epang lebih kurang setiap " kelahiran hidup insiden pada ras

    Kaukasia adalah " / tiap " kelahiran hidup dan insiden kelainan ini untuk 0ilayah 1asifik selatan adalah 2 tiap " kelahiran hidup. 1erbandingan

    penyandang kelainan ini adalah laki laki lebih dominan daripada perempuan yaitu

    /3" dan sekitar 4 kelainan bersifat bilateral. " #

    2.3 Etiologi

    5ampai sekarang penyebab dari deformitas ini masih belum dapat

    dipastikan meskipun demikian dikemukakan berbaga i macam teori tentang hal iniantara lain3 6 2

    ". 7ekanik Teori ini merupakan teori tertua yang dikemukakan oleh Hippocrates yangmenyatakan bah0a posisi equino!arus kaki fetus disebabkan oleh tekananmekanik eksternal. Teori ini diperkuat oleh obser!asi bah0a insiden CTEVtidak meningkat pada kondisi lingkungan prenatal yang cenderungmembuat uterus terlalu penuh seperti kembar 'anin besar primiparahydramnion dan oligohidramnion.

    /. En!ironmental

    3

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    2/10

    4

    8ro0ne ("96*) menyatakan teori peningkatan tekanan intrauterin

    yang menyebabkan imobilisasi ekstremitas sehingga menyebabkandeformitas. Teori lain adalah perubahan ukuran uterus atau karena

    bentuk seperti misalnya terdapat lekukan pada kon!eksitas uterusdan oligohydramnion. Karena obat obatan seperti yang sering ditemukan pada

    $thalidomide baby .

    6. Herediter : ;ynne

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    3/10

    5

    :

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    4/10

    6

    Tabel ". 1erbedaan >ntara 1ostural Clubfoot dan Talipes Equino!arus POSTURAL CLU !OOT TAL"P#S #$U"%O&ARUS

    #tiologi 7alpostur intrauterine

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    5/10

    7

    berat aris lipatan kulit pada 5isi dorsolateral kaki 5isi medial dan plantar kaki 5isi posterior pergelangan kaki

    ( )I normalkeriput ( )

    normal

    Tipis atau ( )Keriput ( )

    &ipatan keriput dalam >trofi betis dan tungkai ( ) atau sangat minimal 5edang atau berat

    Penanganan 7anipulasi pasif diikuti denganretensi adhesive strapping* splint atau +ast

    5ering kali membutuhkan reduksi terbuka primersendi talocalcaneona!icularI pembedahan bersifatkonser!atif Feduksi metoda tertutup sering tidak berhasil1enting untuk memakai peralatan retensif 'angka

    pan'ang Prognosis 5angat baikI hasil3 kaki normal -elek dengan metoda tertutup

    +mobilisasi 'angka pan'ang dengan +ast menyebabkan kaki lebih kecil dan atrofi tungkai

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    6/10

    8

    2.! Patologi Anatomi

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    7/10

    9

    @leksor digitorum longus

    &igamentum deltoid

    Jtot otot kecil sisi medial kaki

    /.* Diagnosis. " * D

    nomali ini sering ditemukan pada arthroghyposis multiplekskongenital oleh karena itu sendi panggul lutut siku dan bahu penderita perlu diperiksadengan teliti untuk mencari adanya subluksasi atau dislokasi. 1eriksa 'uga & 5 sendi sendi

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    8/10

    10

    perifer kontraktur yang menyebabkan fleksi atau ekstensi abnormal. ang khas padaarthroghyposis multipleks kongenital adalah penurunan massa otot dan fibrosis.

    2." Diagnosis Banding

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    9/10

    11

    1ada teknik 1onseti gips diganti setiap minggu selama # * minggu. 5ebelum gips

    terakhir dipasang dilakukan peman'angan tendon achilles perkutaneus agar pergerakan

    pergelangan kaki men'adi normal. 5elan'utnya gips yang terakhir dipasang selama 6 minggu

    untuk proses penyembuhan tendon. 5etelah gips terakhir dilepas pasien dipasang sebuah

    ortosis untuk mencegah relaps deformitas. Jrtosis adalah sepatu dengan bagian 'ari kaki

    depan terbuka yang diikatkan ke sebuah batang aluminium dengan pan'ang lebih kurang

    sepan'ang antar bahu pasien. 5epatu diikatkan ke batang dengan rotasi eksternal sebesar * L

    untuk mencegah rekurensi CTEV. 5epatu ini digunakan saat pasien tidur sampai pasien

    berumur # tahun. 5epatu untuk pasien CTEV ( -enis bro.n bar ).2

    Fekurensi CTEV didiagnosis saat fleksibilitas pergelangan kaki menurun dan pasien

    ber'alan dengan menggunakan kaki bagian luar. Fekurensi CTEV ini sering diterapi dengan

    dengan mengulang penggunaan gips. -ika pemasangan gips tidak berhasil maka dilakukan

    terapi pembedahan. 2

    ambar 6 -enis bro.n bar . #

    1enatalaksanaan dengan operasi dilakukan dengan indikasi koreksi dengan manipulasi

    serial tidak berhasil. 1embedahan dilakukan saat pasien berusia lebih dari # bulan.

    1embedahan dilakukan dengan membebaskan 'aringan lunak di posteromedial dengan pin

    pada sendi subtalar dan talona!ikular. setelah * minggu dioperasi gips diganti dan pin

    diangkat. 1asien yang lebih tua dengan kegagalan terapi CTEV sebelumnya atau pasien

    dengan deformitas yang tidak diterapi mungkin memerlukan prosedur penyelamatan seperti

    osteotomi multipel atau artrodesi tripel. D

    2.$ P%ognosis

  • 7/25/2019 BAB II CTEV

    10/10

    12

    -ika terapi dimulai se'ak lahir deformitas sebagian besar dapat diperbaiki. ;alaupun

    demikian keadaan ini sering tidak sembuh sempurna dan sering kambuh terutama pada bayi

    dengan kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler. 8eberapa kasus

    menun'ukkan respon yang positif terhadap penanganan sedangkan beberapa kasus lain

    menun'ukkan respon yang lama atau tidak berespon sama sekali terhadap terapi. Jrang tua

    harus diberikan informasi bah0a hasil dari terapi tidak selalu dapat diprediksi dan tergantung

    pada tingkat keparahan dari deformitas umur anak saat inter!ensi perkembangan tulang otot

    dan syaraf. @ungsi kaki 'angka pan'ang setelah terapi secara umum baik tetapi hasil studi

    menun'ukkan bah0a koreksi saat de0asa akan menun'ukkan kaki yang " 4 lebih kecil dari

    biasanya. *

    2.1& Kompli asi

    Komplikasi penatalaksanaan CTEV adalah3 *

    ". Komplikasi dapat ter'adi dari terapi konser!atif maupun operatif. 1ada terapi

    konser!atif mungkin dapat ter'adi maslah pada kulit dekubitus oleh karena gips dan

    koreksi yang tidak lengkap. 8eberapa komplikasi mungkin didapat selama dan setelah

    operasi. 7asalah luka dapat ter'adi setelah operasi dan dikarenakan tekanan dari +ast/

    Ketika kaki telah terkoreksi koreksi dari deformitas dapat menarik kulit men'adi

    kencang sehinggga aliran darah men'adi terganggu. +ni membuat bagian kecil dari

    kulit men'adi mati. ,ormalnya dapat sembuh dengan ber'alannya 0aktu dan 'arang

    memerlukan cangkok kulit.

    /. +nfeksi dapat ter'adi pada beberapa tindakan operasi. +nfeksi dapat ter'adi setelah

    operasi kaki +lubfoot/ +ni mungkin membutuhkan pembedahan tambahan untuk

    mengurangi infeksi dan antibiotik untuk mengobati infeksi.

    6. Kaki bayi sangat kecil strukturnya sangat sulit dilihat. 1embuluh darah dan saraf

    mungkin sa'a rusak akibat operasi. 5ebagian besar kaki bayi terbentuk oleh tulang

    ra0an. 7aterial ini dapat rusak dan mengakibatkan deformitas dari kaki.