jurnal wahyu - copy

Upload: wahyu-adi-kurniawan

Post on 27-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Jurnal Wahyu - Copy

    1/5

    Faktor Risiko Tinggi dari Respiratory Distress Syndrome pada Masa Neonatus:

    Retrospective Case-Control Study

    Latar Belakang Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah penyakit yang serius pada masa

    neonatal, tetapi penyebab terjadinya RDS masih belum jelas.

    Tuuan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penyebab RDS pada masa neonates

    menggunakan Retrospective CaseControl Study

    Desain !enelitian Case control study

    Metode Pasien yang dira!at di RS "ayi Children#s $anuari %&&' dan Desember %&& dengan

    total %& neonatus dengan RDS ditetapkan untuk kelompok study dan *& neonatus tanpa RDS

    ditetapkan untuk kelompok control. Diklinis pembentukan, termasuk ada tidaknya ketuban pecah

    dini (+PD), jenis kelamin dari neonatus, cara persalinan, berat badan baru lahir, dan kondisi

    yang dialami neonatus dicatat.

    "asil asil analisis regresi logistic menunjukan bah!a penyebab berikut ini berhubungan

    dengan RDS pada neonatal- operasi caesar yang selekti (/R-'.010234C5-.%1%*.''),asiksia

    berat (/R-6.3''234C5-%.33&6.111), usia kehamilan muda (/R-6.%%%234C5-%.&&'.331),

    ineksi maternaletal (/R-.110234C5-.333'.%11), +PD (/R-1.1'&234C5-.3'6 .0*), laki

    laki (/R-%.6*234C5-.0%*.&1), intoleransi glukosa pada kehamilan atau diabetes

    (/R-%.*234C5-.0%*.&1), berat bayi lahir rendah (""7R) (/R-%.1%1234C5-.1%3*.&6&)

    #esimpulan "eberapa aktor berisiko tinggi, seperti operasi caesar, asiksia berat, ineksi maternal

    etal, +PD, dan lakilaki mempunyai hubungan untuk terjadi nya RDS pada neonatus.5ni dapat

    memberikan reerensi yang penting untuk diagnosis dan pengobatan RDS pada neonatal.

    #ata kunci: masa, aktor risiko tinggi, neonatus, Respiratory Distress Syndrome

    1

  • 7/25/2019 Jurnal Wahyu - Copy

    2/5

    Respiratory Distress Syndrome (RDS) adalah salah satu penyebab yang paling umum

    terjadinya kegagalan pernapasan dan kematian pada neonatus. Patogenesis yang mendasari RDS

    melibatkan ketidakmatangan dari paruparu, yang menyebabkan inadekuat produksi pulmonary

    suraktan (PS). al ini sebelumnya diyakini bah!a RDS terutama terjadi pada bayi prematur ()2

    namun, dengan penerapan kortikosteroid antenatal dan ruangan persalinan PS, RDS yang khas

    dan berat pada bayi prematur sekarang jarang didiagnosis. +esadaran yang lebih besar dari RDS

    telah menyebabkan lebih sering terdiagnosis pada masa neonates. 8amun, perbedaan penyebab

    terjadinya RDS pada masa neonatus dengan bayi lahir premature masih belum jelas. Penelitian

    ini bertujuan untuk meneliti penyebab RDS pada masa neonatusdengan sebuah retrospective

    casecontrol study, dan dengan demikian memberikan reerensi yang penting untuk diagnosis

    dan pengobatan.

    B$"$N D$N M%T&D%

    Penelitian ini telah disetujui oleh komite etika Rumah Sakit 9mum :iliter "eijing.

    Dalam retrospective casecontrol study, proporsi kelompok kasus (pasien RDS) dan kelompok

    control (pasien RDSree) adalah - %. 5normasi berikut adalah mencatat- cara persalinan,

    asiksia, ketuban pecah dini (+PD), usia ibu pada kehamilan, hipertensi dalam kehamilan,

    intoleransi glukosa gestational atau diabetes, jenis kelamin, berat badan baru lahir, tali di leher

    dengan kompresi, oligohidramnion, pe!arnaan meconium pada cairan ketuban, ga!at janin yang

    berat, dan solusio plasenta.

    Dari $anuari %&&' hingga Desember %&&, total %& bayi baru lahir dengan RDS di

    Departemen 8eonatology ; 8eonatal 5ntensive Care 9nit (85C9) (85C9 terbesar di dunia

    dengan 1& tempat tidur2 ada sekitar '.&&& bayi baru lahir dira!at di 85C9 ini dalam satu tahun)

    di RS "ayi Children#s, bergabung dengan RS "eijing :ilitary

  • 7/25/2019 Jurnal Wahyu - Copy

    3/5

    ground glass opacity, batas jantung yang tidak jelas, atau paruparu putih2 dan (6) analisis gas

    darah arteri menunjukkan hipoksia, hiperkapnia, dan tekanan oksigen @ raksi rasio oksigen

    inspirasi (Pa/%@Ai/%) B%6.0 kPa. Sebanyak *& neonatus dengan penyakit kuning yang dira!at

    di rumah sakit yang sama pada periode yang sama dimasukkan sebagai kontrol. :ereka dengan

    penyakit kuning yang disebabkan oleh penyakit ineksi, seperti septikemia dan pneumonia

    bakteri, dieklusikan.

    Selain itu, kriteria diagnostik lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut- lahir dengan asiksia berat didiagnosis menurut ahli konsensus ahli tentang kriteria untuk

    diagnosis dan derajat asiksia pada neonatal di Cina, yaitu pgar Skor B0 pada sampai menit

    setelah lahir dengan p arteri umbilikalis 0, sampai menit setelah bayi lahir dengan p

    arterial umbilical 0,, dan dengan setidaknya satu hipoksiaiskemik cedera organ (seperti

    hipoksiaiskemik encephalopathy, dll). Pedoman tersebut didirikan oleh sosiasi 8eonatal

    Proesional Commite o the Chinnes :edical Doctor (6). :ekonium dengan cairan ketuban yang

    ber!arna hijau gelap dan serta keluarnya cairan nanah berbau cairan ketuban yang

    terkontaminasi dengan mekonium (0). 5neksi maternal berarti ineksi pada etalneonatus seperti

    pneumonia @ septikemia yang disebabkan oleh ineksi intraamnion (0). Aetal distress yang berat

    didiagnosis sebagai kelainan yang signiikan dalam jantung janin dinilai menurut hasil

    pemantauan denyut jantung janin (0).

    "asil pasien dengan RDS

    Eotal pasien, dari %& kasus RDS, 30 pasien menunjukkan pemulihan penuh sementara

    delapan kasus berakhir dengan kematian dengan ratarata mortalitas 1,3&4. Ratarata lama

    tinggal di rumah sakit bayi yang masih hidup adalah (3,3 F %,%) hari

    !em'a(asan

    asil penelitian ini menunjukkan bah!a operasi Caesar secara selekti, asiksia yang

    berat, +PD, jenis kelamin lakilaki, dan intoleransi glukosa pada kehamilan atau diabetes adalah

    aktor risiko utama terjadinya RDS pada masa neonatus. $adi aktor kecil untuk usia kehamilan,

    berat badan lahir rendah, dan intoleransi glukosa pada kehamilan atau diabetes berperan dalam

    mekanisme terjadinya RDS. /leh karena itu, kami okus pada aktoraktor risiko tinggi lainnya.

    /perasi Caesar secara selekti adalah salah satu aktor risiko yang paling penting

    terjadinya RDS pada masa neonatus. Penyebabnya adalah sebagai berikut ('*) . +urangnya

    aktivitas dari amiloridesensitive sodium channels pada sel epitel alveolar pada operasi Caesar

    3

  • 7/25/2019 Jurnal Wahyu - Copy

    4/5

    secara selekti, menyebabkan berkurangnya pembersihan cairan. % :enyebabkan kelahiran

    prematur relati. +etika operasi caesar dilakukan sebelum !aktunya, terjadi peningkatan

    kejadian RDS pada masa neonatus. Pada penelitian kami, 1,04 bayi dengan RDS berada pada

    usiakehamilan B1' minggu, sementara itu hanya ,4 neonatus tidak dengan RDS.

    siksia yang berat pada bayi baru lahir dan ineksi maternaletaladalah penyebabyang

    penting padamasa neonatus dengan RDS (). 5ni mungkin menjadi penyebab dua alasan berikut-

    cedera paru akut yang disebabkan oleh asiksia yang berat pada bayi baru lahir atau penurunan

    ineksi maternaletalsintesis dan sekresi PS2 dan % hipoksia ineksi maternaletalyang

    menghambat aktivitas PS dan bahkan menyebabkan inaktivasi. Selain itu, asiksia berat dan

    ineksi maternaletal 5neksi dapat meningkatkan angka kematian dan memperpanjang pasien

    RDS untuk tinggal di RS2 dengan demikian, penting bagi kita untuk memberi perhatian dan

    penanganan pada pasien ini.

    Penelitian ini adalah yang pertama untuk menunjukkan bah!a lakilaki adalah aktor

    risiko untuk RDS pada masa neonatal.Risiko relati RDS adalah %,6* kali lebih tinggi untuk

    lakilaki daripada perempuan.al ini diyakini bah!a paru janin perempuan menghasilkan

    suraktan lebih a!al pada kehamilan daripada paruparu janin lakilaki. lasan untuk temuan ini

    mungkin sebagai berikut (') . ndrogen memperlambat sekresi ibroblast paruparu dari

    aktor ibroblastpneumocyte, yang dapat memperlambat pembentukan darisel alveolar tipe 55

    dan menurunkan pelepasan dari PS. % ndrogen memperlambat pembentukan etal paru

    dengan menyesuaikan jalur sinyal dari aktor pertumbuhan epidermal dan perubahan gro!th

    actorbeta. 1 Gstrogen juga meningkatkan sintesis PS, termasuk osolipid, lecithin, dan

    suraktan protein dan ". * Gstrogen juga meningkatkan pengembangan paru janin oleh

    meningkatkan jumlah sel alveolar tipe 55 dan oleh peningkatan pembentukan tubuh lamellated.

    asil penelitian ini menunjukkan bah!a +PD juga merupakan aktor risiko yang penting

    untuk RDS pada masa neonatal. +ami berhipotesis bah!a ada beberapa alasan mengapa hal ini

    mungkin terjadi (&,3) . +PD menyebabkan ineksi pada maternaletal2 ini terjadi hampir @1

    dari pasien dengan +PD (%&). 5neksi intrauterine dan korioamnionitis disebabkan oleh +PD

    dapat menyebabkan injury secara langsung pada paruparu janin dan sel alveolar tipe 55,

    penurunan sintesis atau pelepasan suraktan.% 5nlamasi paru etalneonatus meningkatkan

    permeabilitas membran alveolarcapillary untuk kedua cairan dan Hat terlarut. al ini

    menyebabkan proteinplasma memasuki hypophase alveolar, yang selanjutnya menghambat

    4

  • 7/25/2019 Jurnal Wahyu - Copy

    5/5

    ungsi suraktan. 1 PR/: menyebabkan kelahiran premature. /R dari neonatus yang lahir

    B1' minggu kehamilan mengalami RDS versus neonatus yang lahir I 1' minggu adalah 6,%%%

    (34 C5- %,&&',331). /leh karena itu, kelahiran prematur merupakan salah satu alasan penting

    mengapa RDS berhubungan dengan PR/:.Serupa dengan asiksia pada bayi baru lahir dan

    ineksi maternaletal, PR/: juga dapat meningkatkan angka kematian dan memperpanjang

    pasien RDS untuk tinggal di rumah sakit2 dengan demikian, juga penting untuk memperhatikan

    penangangan pasien RDS dengan PR/:.

    +esimpulannya, hasil penelitian membuktikan bah!a operasi caesars secara elekti,

    asiksia berat pada bayi baru lahir, PR/:, jenis kelamin lakilaki, intoleransi glukosa pada

    kehamilan atau diabetes, berat badanlahir rendah, usia kehamilan muda dan ineksi maternal

    etal merupakan aktor risiko tinggi untuk terjadinya RDS pada masa neonatus. Eemuan ini

    memiliki implikasi klinis yang penting untuk diagnosis dan pengobatan RDS pada masa

    neonatal.

    5