referat svt

Upload: riska-handriani

Post on 23-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Referat SVT

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Jantung memiliki sistem elektrik yang mengkoordinasi denyutan dari

    keempat ruang yang dimiliki oleh jantung. Normalnya, aktivitas elektrik jantung

    ini bermula atau berawal dari sebuah area kecil yang terletak di atrium kanan yang

    disebut dengan SA node (sinoatrial node). elistrikan jantung dimulai dari area

    ini secara otomatis dan kemudian menjalar ke kedua atrium. Aktivitas listrik

    kemudian menjalar menuju ventrikel sehingga ventrikel mampu memompakan

    darah ke seluruh tubuh.!

    Aritmia merupakan adanya irama denyut jantung yang tidak normal.

    Aritmia dapat dide"inisikan dengan irama jantung yang bukan berasal dari nodus

    SA dan menghasilkan sinus aritmia, baik bradikardia ataupun takikardia.#

    $alam menilai irama jantung, disamping menilai "rekuensi yang teratur

    ataupun tidak, dilihat pula tempat asal irama tersebut. Nodus SA merupakan "okus

    irama jantung yang paling dominan, sehingga pada umumnya irama jantung

    adalah sinus. %ila nodus SA tidak dapat lagi mendominasi "okus lainnya, maka

    irama jantung akan ditentukan oleh "okus lainnya.#

    $alam keadaan istirahat,

    jantung normalnya berdenyut dengan irama yang teratur, yaitu &' sampai !'' kali

    per menit. arena setiap denyut berasal dari depolarisasi nodus sinus, irama ini

    disebut irama sinus. ada aritmia, irama yang timbul bukan dari nodus SA,

    iramanya tidak teratur, "rekuensinya bisa kurang dari &'*menit yang disebut

    bradikardia atau yang lebih dari !''*menit atau disebut takikardia.#

    %erdasarkan letak lokasinya, aritmia dapat dibagi menjadi kelompok

    aritmia supraventrikular dan aritmia ventrikular. Aritmia dapat menyerang orangdengan usia muda dan usia lanjut. Aritmia dapat berupa denyut aberan tunggal

    atau bahkan ada jeda yang memanjang diantara denyut. Aritmia dapat menjadi

    pemicu kematian mendadak, mengakibatkan pasien pingsan (sinkop), gagal

    jantung, pusing dan berdebar+debar (palpitasi).

    Aritmia supraventrikular merupakan kelainan sekunder akibat penyakit

    jantung atau ekstra kardiak, namun dapat juga merupakan kelainan primer.

    Aritmia supraventrikular adalah aritmia yang terjadi akibat adanya gangguan

    1

  • 7/24/2019 Referat SVT

    2/15

    konduksi di nodus SA sampai ke A- junction. Sedangkan aritmia ventrikular

    merupakan aritmia yang berpotensi "atal pada kelompok pasien tertentu yaitu

    adanya gangguan konduksi di ventrikel, dan biasanya bersi"at lebih ganas karena

    dapat menimbulkan kematian mendadak.#, ada aritmia supraventrikular,

    gelombang /S lebih sempit dan mirip normal. Aritmia supraventrikular ini

    dibagi menjadi premature beat atau ekstrasistole yang bersi"at tidak menetap dan

    takikardia aritmia yang bersi"at menetap. 0akikardia aritmia ini terdiri dari atrial

    "lutter dan atrial "ibrilasi kemudian supraventrikular takikardia atau yang sering

    disebut paroksimal supraventrikular takikardi (S-0).#,

    Supraventrikular takikardi (S-0) adalah satu jenis takiaritmia yang ditandai

    dengan perubahan "rekuensi jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi

    berkisar antara !1' sampai #1' per menit. revalensi dari S-0 adalah ,12 dari

    seluruh sampel pada penelitian yang dilakukan oleh the 3arsh"ield 4pidemiologic

    Study Area (34SA). 5nsiden terjadi S-0 dalam penelitian ini adalah 1 per

    !''.''' orang. Salah satu yang mempengaruhi angka kejadian S-0 adalah umur.

    ada penelitian 34SA didapatkan onset dari S-0 adalah pada umur 16 tahun

    (mulai dari masa kanak+kanak hingga lebih dari 7' tahun). asien yang lebih

    muda memiliki denyut jantung yang lebih cepat yaitu !8& *menit sedangkan pada

    yang lebih tua yaitu !11 *menit. Jenis kelamin juga mempengaruhi terjadinya

    angka kejadian S-0, pada perempuan # kali lebih beresiko mengalami S-0

    daripada laki+laki.,1

    $iagnosis awal dan tatalaksana S-0 memberikan hasil yang memuaskan.

    eterlambatan dalam menegakkan diagnosis dan memberikan terapi akan

    memperburuk prognosis, mengingat kemungkinan terjadinya gagal jantung bila

    0S- berlangsung lebih dari #9+& jam, baik dengan kelainan struktural maupuntidak.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2

  • 7/24/2019 Referat SVT

    3/15

    2.1 Definisi

    Aritmia Supraventrikular merupakan aritmia yang berasal dari atrium

    termasuk A- node dan berkasHis.0akikardia supraventrikular atau yang disebut

    paroksimal supraventrikular takikardi adalah aritmia yang sering ditemui.

    3unculnya mendadak, biasanya dicetuskan oleh denyut supraventrikular prematur

    (atrium atau tautan) dan hilangnya juga mendadak.#,9

    Supraventrikular takikardi adalah suatu jenis takiaritmia yang ditandai

    dengan adanya perubahan denyut jantung yang terjadi secara mendadak dan

    bertambah cepat. erubahan denyut jantung pada bayi yang mengalami S-0

    umumnya berkisar ##' : #8' *menit.1pada anak+anak yang berusia lebih dari !

    tahun umumnya lebih lambat, yaitu berkisar !8' : #9' *menit.&

    ada supraventrikular takikardi, kelainan yang terjadi mencakup

    komponen sistem konduksi dan terjadi pada bagian atas berkas his. ;ambaran

    4; pada S-0 kebanyakan memiliki kompleks /S yang normal.&

    2.2 Epidemiologi

    Supraventrikular takikardi (tidak termasuk atrial "ibrilasi dan atrial "lutter)

    memiliki insiden 1 dari !''.''' dengan prevalensi #,#7 per !''' orang. A-N/0

    sering terjadi pada dewasa (1'+&'2) sedangkan A-/0 paling sering pada anak+

    anak ('2 dari seluruh S-0). $iperkirakan bahwa 1'2+&'2 kasus S-0 hadir

    dalam tahun pertama kehidupan, sering terjadi pada usia 9 bulan.&

    Supraventrikular takikardi relati" umum, sering berulang, biasanya persisten dan

    jarang mengancam nyawa. revalensi dari paroksimal supraventrikular takikardi

    (S-0) dari ,&2 sampel rekam medis di 3ars"ield 4pidemiologic Study Ares

    (34SA) yaitu mempengaruhi 1 dari !''.''' orang pertahunnya.

  • 7/24/2019 Referat SVT

    4/15

    #. Sindrom Wolf Parkinson White terjadi pada !'+#'2 kasus dan terjadi hanya

    setelah konversi menjadi sinus aritmia. Sindrom ini adalah suatu sindrom

    dengan interval +/ yang pendek dan interval /S yang lebar, yang

    disebabkan oleh hubungan langsung antara atrium dan ventrikel melalui jaras

    tambahan.

    . %eberapa penyakit jantung bawaan (anomali ebstein=s)

    2. Kl!sifi"!si

    lasi"ikasi supraventrikular takikardi dibagi menjadi> 6,8

    ! Atrioventrikular Nodal /eentrant 0akikardi (A-N/0)

    A-N/0 merupakan salah satu tipe S-0 yang paling sering terjadi.

    ebanyakan tipe A-N/0 ini tidak memiliki kelainan pada jantung. Akan

    tetapi, terdapat kelainan pada jantung yang dapat menyebabkan A-N/0,

    diantaranya> mitral regurgitasi, perikarditis, in"ark miokard.

    A-N/0 timbul karena adanya sebuah lingkaran reentrant yang

    menghubungkan antara nodus A- dan jaringan atrium. ada pasien dengan

    takikardi jenis ini, nodus A- memiliki dua jalur konduksi yaitu jalur konduksi

    cepat dan jalur konduksi lambat. Jalur konduksi lambat yang terletak sejajar

    dengan katup trikuspid, memungkinkan sebuah lingkaran reentrant sebagai

    jalur impuls listrik baru melalui jalur tersebut, keluar dari nodus A- secara

    retrograde (yaitu, mundur dari nodus A- ke atrium) dan secara anterograde

    (yaitu, maju ke atau dari nodus A- ke ventrikel) pada waktu yang bersamaan.

    Akibat depolarisasi atrium dan ventrikel yang bersamaan, gelombang jarang

    terlihat pada gambaran 4;, meskipun pada depolarisasi atrium kadang+

    kadang akan memunculkan gelombang pada akhir kompleks /S pada lead-!.

    4

  • 7/24/2019 Referat SVT

    5/15

    # Atrioventrikular /eprocating 0akikardi (A-/0)

    A-/0 merupakan salah satu tipe S-0 yang sering terjadi pada usia muda.

    enyebabnya adalah bertambahnya jalur baru sehingga mengakibatkan adanya

    konduksi yang menyimpang. A-/0 biasanya terjadi bersamaan "aktor

    komorbid yaitu sindrom Wolff Parkinson White.

    A-/0 disebabkan oleh adanya satu atau lebih jalur konduksi aksesori yang

    secara anatomis terpisah dari sistem konduksi jantung normal. Jalur aksesori

    merupakan sebuah koneksi miokardium yang mampu menghantarkan impuls

    listrik antara atrium dan ventrikel pada suatu titik selain nodus A-. A-/0

    terjadi dalam dua bentuk yaitu orthodromik dan antidromik. ada A-/0

    orthodromik, impuls listrik akan dikonduksikan turun melewati nodus A-

    secara antegrade seperti jalur konduksi normal dan menggunakan sebuah jalur

    aksesori secara retrograde untuk masuk kembali ke atrium. arakteristik jenis

    ini adalah adanya gelombang yang mengikuti setiap kompleks /S yangsempit karena adanya konduksi retrograde. Sedangkan impuls listrik pada

    A-/0 antidromik akan dikonduksikan berjalan turun melalui jalur aksesori dan

    masuk kembali ke atrium secara retrograde melalui nodus A-. arena jalur

    aksesori tiba di ventrikel di luar bundle ?is, kompleks /S akan menjadi lebih

    lebar dibandingkan biasanya.1

    5

  • 7/24/2019 Referat SVT

    6/15

    Atrial 0akikardi (A0)

    Atrial takikardi terjadi pada satu "okus atrium misalnya pada crista

    terminalis di atrium kanan. %entuk lainnya adalah multi"okal A0, biasanya

    terjadi pada pasien dengan gagal jantung.

    0akikardi ini jarang menimbulkan gejala akut. enemuannya biasanya

    karena pemeriksaan rutin atau karena ada gagal jantung akibat aritmia yang

    lama. ada takikardi atrium primer, tampak adanya gelombang yang agak

    berbeda dengan gelombang pada waktu irama sinus, tanpa disertai

    pemanjangan interval /. Atrial takikardi adalah takikardi "okal yang

    dihasilkan dari adanya sebuah sirkuit reentrant mikro atau sebuah "okus

    otomatis.

    2.# $e"!nisme Te%&!din'! S(T

    3ekanisme terjadinya aritmia tergantung pada peran ion+ion natrium,

    kalium, kalsium khususnya mengenai "ungsi kanal. ?al ini akan mempengaruhi

    6

  • 7/24/2019 Referat SVT

    7/15

    potensial aksi dan juga konduksi elektrisnya. ;angguan ini dapat berupa

    gangguan pembentukan impuls dan gangguan perbanyakan impuls.

    3ekanisme terjadinya S-0, yaitu>

    !. @tomatisasi

    5rama ektopik yang terjadi akibat otomatisasi sebagai akibat dari adanya sel

    yang mengalami percepatan (akselerasi) pada "ase 9 dan sel ini dapat terjadi di

    atrium, A- junction, bundel his, dan ventrikel. ?al ini dipengaruhi oleh beberapa

    hal, yaitu>9

    o 3eningkatnya katekolamin baik endogen dan eksogen

    o ;angguan elektrolit misalnya hipokalemia

    o hipoksia atau iskemia

    o e""ek mekanis dan

    o obat+obatan seperti digitalis

    0akiaritmia karena otomatisasi sering berkaitan dengan gangguan metabolik

    seperti hipoksia, hipokalemia, asidosis, dll

    #. /eentry

    3ekanisme ini yang terbanyak menyebabkan takiaritmia. 3ekanisme reentry

    berkaitan dengan aritmia paroksimal menetap. ?al ini dapat terjadi karena adanya

    blok pada jalur elektrisitas atau adanya jalan tambahan sehingga membuat sirkuit

    tertutup. onduksi perangsangan pun dapat terjadi sangat lambat. erjalanan

    impuls yang berulang inipun mengakibatkan takiaritmia yang menetap.

    Syarat mutlak terjadinya reentry, adalah>

    o Adanya dua jalur konduksi yang saling berhubungan pada bagian distal

    maupun proksimal hingga membentuk suatu rangkaian konduksi tertutup

    o Salah satu jalur tersebut harus memiliki blok searah

    o Aliran listrik antegrade secara lambat pada jalur konduksi yang tidak

    mengalami blok memungkinkan terangsangnya bagian distal jalur konduksi

    yang mengalami blok searah yang kemudian menimbulkan aliran listrik

    secara retrograde secara cepat pada jalur konduksi tersebut.

    . Aktivitas pemicu

    ?al ini dapat disebabkan oleh early after depolarizationyang terjadi pada "ase

    kedua dan ketiga potensial aksi atau pada a"ter depolarisasi terlambat. @leh karena

    itu kejadian ini diawali dengan gangguan pada elektrisitas jantung. Setelah

    hiperpolarisasi akhir (late) Na dan a yang masuk ke dalam sel meningkat,

    7

  • 7/24/2019 Referat SVT

    8/15

    sehingga terjadi gelombang sesudah depolarisasi dan bila mencapai ambang

    rangsang maka akan terjadi gelombang ekstrasistol.

    2.) *e&!l! Klinis

    ;ejala klinis lain S-0 dapat berupa palpitasi, lightheadnes, mudah lelah,

    pusing, nyeri dada, na"as pendek dan bahkan penurunan kesadaran. asien juga

    mengeluh lemah, nyeri kepala dan rasa tidak enak di tenggorokan. ;ejala klinis

    yang sering dijumpai yaitu terdapat episode palpitasi dengan onset mendadak atau

    tiba+tiba. $urasi palpitasi sangat bervariasi pada setiap individu, dengan episode

    yang dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa jam. asien biasanya

    tidak mengetahui pencetus pemicu yang menimbulkan takikardi yang mendadak.

    %erdasarkan 4;, paroksimal supraventrikular takikardi memperlihatkan

    gelombang yang teratur dan memiliki gelombang retrograde. Bntuk

    "rekuensinya didapatkan !1'+#1' kali per menit dan gejala ini akan berhenti saat

    pemijatan karotis dilakukan.1,6

    ;ejala klinis S-0 ini juga berhubungan dengan presinkop, sinkop, nyeri

    dada, dan denyut jantung yang abnormal. ada S-0 dapat terjadi dengan episode

    yang sangat cepat, sehingga adanya kompromi curah jantung, atau mungkin

    mengikuti jeda berkepanjangan segera setelah spontan pemutusan takikardi.

    Sinkop mungkin juga terkait dengan respon vasovagal yang disebabkan oleh

    takikardia itu sendiri. 3ekanisme nyeri dada jelas terlihat, meskipun nyeri dada

    di S-0 biasanya berhubungan penyakit arteri koroner. Nyeri seperti pada pasien

    yang lebih tua menimbulkan kemungkinan iskemia miokard.9

    S-0 kronik dapat berlangsung selama berminggu+minggu bahkan sampai

    bertahun+tahun. ?al yang menonjol adalah "rekuensi denyut nadi yang lebihlambat, berlangsung lebih lama, gejalanya lebih ringan dan juga lebih dipengaruhi

    oleh sistem susunana sara" autonom. ada sebagian besar pasien terdapat

    dis"ungsi miokard akibat S-0 pada saat serangan atau pada S-0 sebelumnya.&

    2.+ Pen!t!l!"s!n!!n

    0atalaksana pada supraventrikular takikardi adalah sama halnya dengan

    situasi jantung darurat, Cgold standard A%C (airway, breathing, circulation) harus

    8

  • 7/24/2019 Referat SVT

    9/15

    diikuti dalam manajemen darurat S-0. emeriksaan cepat jalan napas,

    pernapasan, dan sirkulasi harus dilakukan, dan semua tanda+tanda vital harus

    didokumentasikan. Jika pasien dengan penurunan hemodinamik atau kolaps

    kardiovaskular, mendesak kardioversi arus searah harus dilakukan tanpa ditunda.9

    Secara garis besar penatalaksanaan S-0 dapat dibagi dalam dua kelompok

    yaitu penatalaksanaan segera dan penatalaksanaan jangka panjang.

    !. enatalaksanaan segera

    a. $irect urrent SynchroniDed ardioversion

    Setiap kegagalan sirkulasi yang jelas dan dan dapat termonitor dengan baik,

    dianjurkan penggunaan direct current synchroniDed cardioversion dengan

    kekuatan listrik sebesar ',#1 watt+detik*pon yang pada umumnya cukup e"ekti".$ shock yang diberikan perlu sinkron dengan puncak gelombang /S, karena

    rangsangan pada puncak gelombang 0 dapat memicu terjadinya "ibrilasi

    ventrikel. 0idak dianjurkan memberikan digitalis sebelum dilakukan $ Shock

    oleh karena akan menambah kemungkinan terjadinya "ibrilasi ventrikel. Apabila

    terjadinya "ibrilasi ventrikel maka dilakukan $ shock kedua yang tidak sinkron.

    Apabila $ shock kedua ini tetap tidak berhasil, maka diperlukan tindakan

    invasi".!!

    b. 3anuver -agal

    3anuver ini dilakukan dengan cara wajah direndam selama sekitar lima detik

    ke dalam mangkuk air dingin. 3etode ini ber"ungsi untuk meningkatkan tonus

    vagal, yang dapat memperpanjang A- nodal re"ractoriness ke titik A- block

    sehingga mengakhiri takikardia. erlu dicatat bahwa manuver vagotonic tidak

    akan menghentikan takikardia atrium, tetapi mereka dapat membuat blok A-

    sementara, memperjelas mekanisme yang mendasari dengan memungkinkan

    visualisasi dari gelombang .7 Jika perendaman wajah gagal, adenosin dengan

    dosis awal #'' Eg * kg dapat diberikan secara intravena dengan cepat ke dalam

    pembuluh darah besar (seperti pada "ossa antecubital). 0erkadang dibutuhkan

    dosis adenosine sampai dengan 1'' Eg * kg.&

    c. emberian adenosine

    Adenosin merupakan nukleotida endogen yang bersi"at kronotropik negati",

    dromotropik, dan inotropik. 4"eknya sangat cepat dan berlangsung sangat singkat

    dengan konsekuensi pada hemodinamik sangat minimal. Adenosin dengan cepat

    9

  • 7/24/2019 Referat SVT

    10/15

    dibersihkan dari aliran darah (sekitar !' detik) dengan cellular uptake oleh sel

    endotel dan eritrosit. @bat ini akan menyebabkan blok segera pada nodus A-

    sehingga akan memutuskan sirkuit pada mekanisme reentry. Adenosin mempunyai

    e"ek yang minimal terhadap kontraktilitas jantung. Adenosin merupakan obat

    pilihan dan sebagai lini pertama dalam terapi S-0 karena dapat menghilangkan

    hampir semua S-0. 4"ektivitasnya dilaporkan pada sekitar 7'2 kasus.!'Adenosin

    diberikan secara bolus intravena diikuti dengan "lush saline, mulai dengan dosis

    1' Eg*kg dan dinaikkan 1' Eg*kg setiap ! sampai # menit (maksimal #'' Eg*kg).

    ada sebagian pasien diberikan digitalisasi untuk mencegah takikardi berulang.

    4"ek samping adenosin dapat berupa nyeri dada, dispnea, "acial "lushing, dan

    terjadinya A+- bloks. %radikardi dapat terjadi pada pasien dengan dis"ungsi sinus

    node, gangguan konduksi A+-, atau setelah pemberian obat lain yang

    mempengaruhi A+- node (seperti beta blokers, calsium channel blocker,

    amiodaron). Adenosin bisa menyebabkan bronkokonstriksi pada pasien asma.9,7

    d. rokainamid

    ada pasien A-/0 atau A-N/0, prokainamid mungkin juga e"ekti". @bat ini

    bekerja memblok konduksi pada jaras tambahan atau pada konduksi retrograd

    pada jalur cepat pada sirkuit reentry di nodus A-. ?ipotensi juga sering dilaporkan

    pada saat loading dose diberikan.

    10

  • 7/24/2019 Referat SVT

    11/15

    #. enanganan Jangka anjang

    Bmur pasien dengan S-0 digunakan sebagai penentu terapi jangka panjang

    S-0. %erat ringan gejala takikardi berlangsung dan kekerapan serangan

    merupakan pertimbangan penting untuk pengobatan.

    11

  • 7/24/2019 Referat SVT

    12/15

    Jika gejala sudah teratasi pasien harus ditawarkan terapi berupa

    "armakologis atau ablasi kateter untuk pengobatan jangka panjang. Ablasi kateter

    harus dipertimbangkan awal dalam pengelolaan S-0 karena yang terbukti

    e"ekti" dan memiliki risiko prosedural rendah, terutama jika pasien tidak mau

    untuk minum obat. Ablasi kateter umumnya dilakukan secara rawat jalan dengan

    kombinasi anestesi lokal dan sedasi sadar. ateter dimasukkan ke jantung melalui

    vena "emoralis dan akses subklavia, dan studi elektro"isiologi dilakukan untuk

    sepenuhnya menjelaskan si"at S-0 tersebut.9

    ateter ablasi memiliki tingkat keberhasilan prosedural tinggi sekitar 712

    untuk pasien dengan takikardia klinis, khususnya A-N/0 dan A-/0. enelitian

    menunjukkan ablasi yang mungkin lebih e"ekti" untuk A-/0 dan A-N/0 (F 712

    tingkat keberhasilan) daripada untuk takikardi atrium (F 8'2 tingkat

    12

  • 7/24/2019 Referat SVT

    13/15

    keberhasilan). Namun demikian pada pertimbangan tertentu, seperti pasien

    dengan usia yang sangat tua atau penyakit penyerta, untuk tidak dilakukan kateter

    ablasi. Cryoablation (menggunakan dingin yang ekstrim untuk menghasilkan

    ClesiC) adalah prosedur lain yang dapat digunakan untuk mengikis baik A-N/0

    atau A-/0. Cryoablationmungkin memiliki risiko lebih rendah blok A- dari

    ablasi kateter. 5ni merupakan terapi bedah yang memberikan hasil yang sangat

    memuaskan, tindakan ini pertama kali dilakukan pada sindrom GG.9

    13

  • 7/24/2019 Referat SVT

    14/15

    BAB III

    KESI$PULAN

    Supraventrikular takikardi merupakan kegawatdaruratan pada

    kardiovaskular yang sering ditemukan. enyebab S-0 adalah idiopatik, sindrom

    Gol" arkinson Ghite (GG) dan beberapa penyakit jantung bawaan (anomali

    4bstein=s). ;ejala klinis lain S-0 dapat berupa gelisah, palpitasi, lightheadness,

    mudah lelah, hoyong, nyeri dada, na"as pendek dan bahkan penurunan kesadaran.

    Haju nadi sangat cepat sekitar #''+'' per menit, terkadang disertai gagal jantung

    atau kegagalan sirkulasi yang nyata.

    $iagnosis S-0 ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan "isik

    dan pemeriksaan 4;. enatalaksanaan S-0 berupa penatalaksanaan segera dan

    jangka panjang. enatalaksanaan segera dapat menggunakan $irect urrent

    SynchroniDed ardioversion, maneuver vagal dan medikamentosa. Sedangkan

    penatalaksanaan jangka panjang yang dapat dilakukan yaitu medikamentosa, $

    shock, ablasi kateter, pemakaian alat pacu jantung dan tindakan bedah.

    DA,TA- PUSTAKA

    14

  • 7/24/2019 Referat SVT

    15/15

    ! onover, 3.%. #''. Understan7ding Electrocardiography. 3osby 5nc. p.!'8+

    !9.

    # /ahman, 3. #''6. 3ekanisme dan lasi"ikasi Aritmia> %uku Ajar 5lmu

    enyakit $alam jilid 555 edisi 5-. usat enerbit 5lmu enyakit $alam Jakarta.

    Gang aul, 4stes 3ark. #''#. Supraventrikular 0achycardia.merican Heart

    ssociation. p.!+.

    9 $iagnosis and

    3anagement.!ayo Clin Proc. p.!9''+!9!!.

    1 $oniger, S. J. I Sharie"", ;. . #''&. ediatric $ysrythmias. ediatric linics

    o" North America, -olume 1. p. 81+!'1& Schlechte, 4. A., %oramanand, N. I Agerelated resentation,

    $iagnosis, and 3anagement."ournal of Pediatric Health Care. ##(1). p. #87+

    #77

    6 ommite 3ember, Hundvist+%lomstrom , dkk. #''8. A*A?A*4S

    ;uidelines $iagnosis and

    3anagement.m Physician. p.79#+71#

    !' $ubin, A., #''6. ardiac arrhythmias. 5n> /. liegmann, /. %ehrmann, ?.

    Jenson I %. Stanton, eds. Nelson 0etbook o" ediatrics !8th ed. hiladelphia>

    Saunders, 4lsevier, pp. !79#+!71'.

    !! American ?eart Association, #''1. ;uidelines "or ardiopulmonary

    /esuscitation and 4mergency ardiovascular are> ediatric Advanced Hi"eSupport irculation. -olume !!#. p. !&6+!86

    15