referat - selly

7/24/2019 Referat - Selly

1/11

I. PENDAHULUAN

Dispepsia merupakan kumpulan/gejala klinis yang terdiri sari rasa tidak

enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan,

khususnya lambung. Dispepsia umumnya di derita oleh kaum produktif dan

kebanyakan penyebabnya adalah pola atau gaya hidup tidak sehat. Gejalanya pun

bervariasi mulai dari nyeri ulu hati, mual-muntah, rasa penuh di ulu hati, sebah,

sendawa yang berlebihan bahkan bisa menyebabkan diare dengan segala

komplikasinya. Secara umum dispepsia terbagi menjadi dua jenis, yaitu dispepsia

organik dan non organik atau dispepsia fungsional.

Dispepsia merupakan salah satu masalah pencernaan yang paling umum

ditemukan. Dialami sekitar !"-#!" populasi di dunia setiap bulan. Data Depkes

tahun !!$ menempatkan dispepsia di urutan ke %& dari daftar &! penyakit dengan

pasien rawat inap terbanyak di 'ndonesia dengan proporsi %,#". Dispepsia yang

oleh orang awam sering disebut dengan (sakit maag) merupakan keluhan yang

sangat sering kita jumpai sehari hari. Sebagai contoh dalam masyarakat di negara-

negara *arat dispepsia dialami sedikitnya &" populasi. Di negara +sia belum

banyak data tentang dispepsia tetapi diperkirakan dialami oleh sedikitnya ! "

dalam populasi umum.

engenai jenis kelamin, ternyata baik lelaki maupun perempuan bisa

terkena penyakit itu. enyakit itu tidak mengenal batas usia, muda maupun tua,

sama saja. Di 'ndonesia sendiri survei yang dilakukan dr +ri Syam dari 0'

pada tahun !!% menghasilkan angka mendekati &! persen dari 1# pasien yang

diteliti. 2idak hanya di 'ndonesia di luar negeri juga, banyak orang yang tidak

peduli dengan dispepsia itu. ereka tahu bahwa ada perasaan tidak nyaman pada

lambung mereka, tetapi hal itu tidak membuat mereka merasa perlu untuk segera

ke dokter.

Dispepsia dapat disebabkan oleh gangguan patologis organik atau bersifat

fungsional. Dalam konsensus 34+ '' yang khusus membicarakan tentang

kelainan gastrointenstinal fungsional, dispepsia fungsional didefinisikan sebagai


2/11

dispepsia yang berlangsung setidaknya % minggu, tidak perlu berurutan, dalam

% bulan sebelumnya 5Djojoningrat, !!678

%7 Dispepsia persisten atau berulang 5nyeri atau ketidaknyamanan berpusat padaperut bagian atas7

7 2idak ada bukti penyakit organik 5termasuk endoskopi bagian atas yang

mungkin untuk menjelaskan gejala-gejala7

#7 2idak ada bukti bahwa dispepsia secara eksklusif sembuh dengan buang air

besar atau berhubungan dengan timbulnya perubahan dalam frekuensi tinja

atau bentuk tinja.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

enurut +lmatsier tahun !!$, dyspepsia merupakan istilah yang

menunjukkan rasa nyeri atau tidak menyenangkan pada bagian atas perut.

ata dyspepsia barasal dari bahasa 9unani yang berarti (pencernaan yang

jelek). enurut konsensus 34+ '' tahun !!! disepakati bahwa definisi

dispepsia adalah nyeri atau perasaan tidak enak yang berpusat pada perut

bagian atas 5Djojoningrat, !!67.


3/11

Definisi dispepsia sampai saat ini disepakati oleh para pakar dibidang

gastroenterologi adalah kumpulan keluhan/gejala klinis 5sindrom7 rasa tidak

nyaman atau nyeri yang dirasakan di daerah abdomen bagian atas yang

disertai dengan keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut,

regurgitas, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia,

mual, dan muntah. Sindroma dispepsia ini biasanya diderita selama beberapa

minggu/bulan yang sifatnya hilang timbul atau terus menerus. 5Djojoningrat,

!!67.

B. Etiologi dan Predisposisi

enyebab dispepsia pada anak-anak adalah memberi makan terlalu banyak

atau susu kaleng yang tidak cocok. :amun kadang-kadang dapat pula timbul

karena penyakit, misalnya tukak lambung. enyebab timbulnya gejala

dispepsia sangat banyak sehingga diklasifikasikan berdasarkan ada tidaknya

penyebab dispepsia yaitu 5ansjoer et al, !!%7 8

1. Dispepsia Organi

Dispepsia organik adalah Dispepsia yang telah diketahui adanya kelainan

organik sebagai penyebabnya. Dispepsia organik jarang ditemukan pada

usia muda, tetapi banyak ditemukan pada usia lebih dari $! tahun.

Dispepsia organik dapat digolongkan menjadi 5ansjoer et al, !!%7 8

a. Dispepsia 2ukak

eluhan penderita yang sering diajukan ialah rasa nyeri ulu hati.

*erkurang atau bertambahnya rasa nyeri ada hubungannya dengan

makanan. ;anya dengan pemeriksaan endoskopi dan radiologi dapat

menentukan adanya tukak di lambung atau duodenum.

b. 3efluks Gastroesofageal

Gejala yang klasik dari refluks gastroesofageal, yaitu rasa panas di

dada dan regurgitasi asam terutama setelah makan.

c. 0lkus eptik

0lkus peptik dapat terjadi di esophagus, lambung, duodenum atau pada

divertikulum meckel ileum. 0lkus peptikum timbul akibat kerja getah

lambung yang asam terhadap epitel yang rentan.

d. enyakit Saluran


4/11

e. arsinoma

arsinoma dari saluran makan 5esophagus, lambung, pancreas dan

kolon7 sering menimbulkan keluhan sindrom dispepsia. eluhan yang

sering diajukan yaitu rasa nyeri perut. eluhan bertambah berkaitan

dengan makanan, anoreksia dan berat badan menurun.

f. ankreatitis

3asa nyeri timbul mendadak yang menjalar ke punggung. erut terasa

makin tegang dan kembung.

g. Dispepsia pada sindrom malabsorbsi

ada penderita ini di samping mempunyai keluhan rasa nyeri perut,

nausea, sering flatus, kembung, keluhan utama lainnya ialah timbulnya

diare yang berlendir.

h. Dispepsia akibat obat-obatan*anyak macam obat yang dapat menimbulkan rasa sakit atau tidak

enak di daerah ulu hati tanpa atau disertai rasa mual dan muntah,

misalnya obat golongan :S+'Ds, teofilin, digitalis, antibiotik oral

5terutama ampisilin, eritromisin dan lain-lain7.

i. Dispepsia akibat infeksi bakteriHelicobacter pylori

Helicobacter pylori adalah sejenis kuman yang terdapat dalam

lambung dan berkaitan dengan keganasan lambung. ;al penting dari

Helicobacter pylori adalah sifatnya menetap seumur hidup, selalu aktif

dan dapat menular bila tidak dieradikasi. ;elicobacter ini diyakini

merusak mekanisme pertahanan pejamu dan merusak jaringan.

Helicobacter pylori dapat merangsang kelenjar mukosa lambung untuk

lebih aktif menghasilkan gastrin sehingga terjadi hipergastrinemia.

!. Dispepsia "#ngsional

Dispepsia fungsional dapat dijelaskan sebagai keluhan dispepsia yang

telah berlangsung dalam beberapa minggu tanpa didapatkan kelainan atau

gangguan struktural/organik/metabolik berdasarkan pemeriksaan klinik,

laboratorium, radiology dan endoskopi. Dalam konsensus 3oma '',

dispepsia fungsional didefinisikan sebagai dispepsia yang berlangsung

sebagai berikut 8 sedikitnya terjadi dalam % minggu, tidak harus berurutan

dalam rentang waktu % minggu terakhir, terus menerus atau kambuh

5perasaan sakit atau ketidaknyamanan7 yang berpusat di perut bagian atas

dan tidak ditemukan atau bukan kelainan organik 5pada pemeriksaan


5/11

endoskopi7 yang mungkin menerangkan gejala-gejalanya. Gambaran klinis

dari dispepsia fungsional adalah riwayat kronik, gejala yang berubah-ubah,

riwayat gangguan psikiatrik, nyeri yang tidak responsive dengan obat-

obatan dan dapat juga ditunjukkan letaknya oleh pasien, dimana secara

klinis pasien tampak sehat. *eberapa hal yang dianggap menyebabkan

dispepsia fungsional antara lain 5ansjoer et al, !!%7 8

a. Sekresi +sam =ambung

asus dengan dispepsia fungsional, umumnya mempunyai tingkat

sekresi asam lambung baik sekresi basal maupun dengan stimulasi

pentagastrin dapat dijumpai kadarnya meninggi, normal atau

hiposekresi.b. Dismotilitas Gastrointestinal

9aitu perlambatan dari masa pengosongan lambung dan gangguan

motilitas lain. ada berbagai studi dilaporkan dispepsia fungsional

terjadi perlambatan pengosongan lambung dan hipomotilitas antrum

hingga &!" kasus.

c. Diet dan aktor =ingkungan

'ntoleransi makanan dilaporkan lebih sering terjadi pada kasus

dispepsia fungsional. Dengan melihat, mencium bau atau

membayangkan sesuatu makanan saja sudah terbentuk asam lambung

yang banyak mengandung ;>= dan pepsin. ;al ini terjadi karena

faktor nervus vagus, dimana ada hubungannya dengan faal saluran

cerna pada proses pencernaan. :ervus vagus tidak hanya merangsang

sel parietal secara langsung tetapi efek dari antral gastrin dan

rangsangan lain sel parietal.

d. sikologik

Stress akut dapat mempengaruhi fungsi gastrointestinal dan

mencetuskan keluhan pada orang sehat. Dilaporkan adanya penurunan

kontraktilitas lambung yang mendahului keluhan mual setelah stimulus

stress sentral.

$. Patofisiologi

erubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak

jelas, ?at-?at seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres,


6/11

pemasukan makanan menjadi kurang sehingga lambung akan kosong,

kekosongan lambung dapat mengakibatkan erosi pada lambung akibat

gesekan antara dinding-dinding lambung, kondisi demikian dapat

mengakibatkan peningkatan produksi ;>= yang akan merangsang terjadinya

kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata

membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan

maupun cairan 5ansjoer et al, !!%7.

D. Penegaa% Diagnosis

%. +namnesis

enurut kriteria 3oma ''', dispepsia didiagnosa dengan gejala rasa

penuh yang mengganggu, cepat kenyang, rasa tidak enak atau nyeri

epigastriumn dan rasa terbakar pada epigatrium. Dispepsia juga ditandai

dengan adanya satu atau lebih dari gejala dispepsia yang diperkirakan

berasal dari daerah gastroduodenal 5>hang, !!67.

arena bervariasinya jenis keluhan dan kuantitas/kualitasnya pada

setiap pasien, maka disarankan mengklasifikasikan dispepsia fungsional

menjadi beberapa subgrup berdasarkan keluhan yang paling dominan

5Djojodiningrat, !!67.

a7 *ila nyeri ulu hati yang dominan disertai nyeri pada malam hari

dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe seperti ulkus 5ulcer

like dyspepsia)

b7 *ila kembung, mual, cepat kenyang merupakan keluhan yang paling

sering dikemukakan, dikategorikan sebagai dispepsia fungsional tipe

seperti dismoltilitas 5dismotility like dyspepsia)

c7 *ila tidak ada keluhan yang bersifat dominan, dikategorikan sebagaidispepsia non-spesifik.

d7 *ila terasa terbakar di ulu hati dan terjadi regurgitasi merupakan

gejala yang menonjol dikategorikan reflux like dyspepsia.

. emeriksaan isik

0ntuk mengidentifikasi kelainan intra abdomen atau intra lumen

yang padat 5tumor7, organomegali, atau nyeri tekan yang sesuai dengan

adanya rangsang peritoneal 5Djojodiningrat, !!67

#. emeriksaan enunjang


7/11

a. ;ematologi dan biokimia

0ntuk mengetahui adanya faktor infeksi 5leukositosis7, pankreatitis

5amylase, lipase7, maupun keganasan saluran cerna. *iasanya meliputi

hitung jenis sel darah lengkap. *ila pada pemeriksaan darah

ditemukan leukositosis berarti ada tanda-tanda infeksi 5Djojodiningrat,

!!67.

b. linical


8/11

sampai A! " kasus Dispepsia ungsional reponsif terhadap placebo.

4bat-obatan yang diberikan meliputi antacid 5menetralkan asam lambung7

golongan antikolinergik 5menghambat pengeluaran asam lambung7 dan

prokinetik 5mencegah terjadinya muntah7

a. +ntasida

aling umum digunakan karena dapat sebagai penetralisir faktor asam

sesaat, menurunkan nyeri sesaat. Dari hasil metaanalisis menyebutkan

manfaat 5-7 dan plasebo lebih efektifitas.

b. enyekat ; reseptor

2elah umum juga untuk dikonsumis karena berfungsi untuk

menurunkan sekresi asam lambung. Dari hasil studi menyebutkan

manfaatnya !" diatas plasebo. Benis obat generik yaitu cimetidin,ranitidin, famotidin.

c. enghambat pompa proton / proton pump inhibitor 5'7

menghambat produksi asam lambung 8

C aling efektif dan superior dalam menghambat produksi asam

lambung

C omepra?ol, lansopra?ol, pantopra?ol, rabepra?ol, esomepra?ol

C mahal

d. rokinetik

+nti mual-muntah 8

- dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride, ondansetron- +ntagonis reseptor dopamin dan reseptor serotonin

- 0ntuk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo

e. Sitoprotektor 8

- sukralfat, teprenon, rebamipid

- ucopromotor

- meningkatkan prostaglandin

- meningkatkan aliran darah mukosa

f. +ntibiotik8

- bila terbukti terlibatnya ;.pylori 57

- +mo@icillin, claritromisin, tetrasiklin, metronida?ol, bismuth

g. 2ranguili?er antian@ietas, antidepresan*ila ada faktor psikik

. :on edikamentosa

%. ;indari makanan/minum sbg pencetus, makanan merangsang spt8

a. edas

b. +sam

c. tinggi lemak

d. mengandung gas

e. opi

f. alkohol dll

. *ila muntah hebat, jgn makan dulu


9/11

#. akan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering

$. ;indari stress, olah raga

". Prognosis

0ntuk dispepsia fungsional yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan

penunjang yang akurat mempunyai prognosis yang baik sedangkan untuk

kasus yang telah mengalami perforasi umumnya buruk 5 Djojoningrat, !!A7.

'. Ko%pliasi

a. 0lkus peptikum

b. erdarahan

c. erforasi

5bpac >linical +dvisor Group, !!$7

III. KESI(PULAN

%. Data Depkes tahun !!$ menempatkan dispepsia di urutan ke %& dari

daftar &! penyakit dengan pasien rawat inap terbanyak di 'ndonesia

dengan proporsi %,#".

. Dispepsia merupakan kumpulan/gejala klinis yang terdiri sari rasa tidak

enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami

kekambuhan, khususnya lambung.

#. Gejalanya pun bervariasi mulai dari nyeri ulu hati, mual-muntah, rasa

penuh di ulu hati, sebah, sendawa yang berlebihan bahkan bisa

menyebabkan diare dengan segala komplikasinya.

$. emeriksaan yang menjadi gold standart dispepsia adalah endoskopi


10/11

&. engobatan untuk dispepsia fungsional meliputi antacid 5menetralkan

asam lambung7 golongan antikolinergik 5menghambat pengeluaran asam

lambung7 dan prokinetik 5mencegah terjadinya muntah7

I). DA"TA* PUSTAKA

*pac >linical +dvisor Group. !!$. Dyspepsia E ;eartburn 4hang =, !!6. 2he 3ome >riteria for the unctional G' Disorders. edscape.

Djojodiningrat, Dharmika. !!A. *uku +jar 'lmu enyakit Dalam. Departemen

'lmu enyakit Dalam 0', Bakarta. p. #&-#&$

ansjoer, +., 2riyani, ., Safitri, 3., ardhani, '., Setiowulan, . !!%. apita

Selekta edokteran 8 gastroenterology. Bakarta 8 edia +esculapius.

0'.

:ational 'nstitute for >linical G!%A:'>


11/11

referat - selly

Documents